DESKRIPSI MASALAH YANG DIKELUHKAN KERANGKA KERJA TEORITIK
SMA N 1 NEGERI SEYEGAN
Dusun Tegalgentan, Margomulyo, Seyegan, Sleman, DI. Yogyakarta
i. Teknik refleksi, isi dan perasaan yaitu usaha konselor untuk
memantulkan kembali hal-hal yang telah dikemukakan konseli isi pembicaraan dan memantulkan kembali perasaan-perasaan yang
ditampakkan oleh konseli. j.
Teknik “free expression” yaitu memberikan kebebasan kepada konseli untuk berekspresi, terutama emosinya, cara kerja teknik ini
seperti cara kerja kataris. k. Teknik “silence”, yaitu kesempatan yang berharga diberikan oleh
konselor kepada konseli untuk mempertimbangkan dan meninjau kembali pengalaman-pengalaman dan ekspresinya yang lampau
l.
Teknik “transference” yaitu ketergantungan konseli kepada konselor. Hal ini dapat terjadi di awal terapi, tapi bukan merupakan
dasar kemajuan terapi. Kemungkinan transference terjadi karena sikap konselor yang memberikan kebebasan tanpa menilai atau
mengevaluasi konseli. 3. Langkah-langkah konseling yang ditempuh
a. Tahap Perkenalan Pada tahap ini konselor yang berpusat pribadi diharapkan dapat
menghindari penggunaan praktek yang direncanakan dan teknik. Dalam tahap perkenalan, konselor memulai percakapan. Dalam
tahap perkenalan ini konselor memulai dengan menanyakan kepada konseli bagaimana keadaan konseli di rumah, di sekolah dan di
lingkungan pergaulan konseli. b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, digunakan teknik-teknik atau keterampilan kunci meliputi keterampilan mendengar aktif, klarifikasi, pengenalan diri,
pemberian penghargaan dan pengertian. Konseli dituntun untuk berbicara secara terbuka tentang apapun yang mereka rasakan saat
itu. Konseli menjawab secara terbuka pertanyaan dari konseli. c. Tahap Akhir Terminasi
Pada tahap ini konselor membantu konseli untuk menyimpulkan apa yang telah didapatkan dan menerapkan hal tersebut dalam
SMA N 1 NEGERI SEYEGAN
Dusun Tegalgentan, Margomulyo, Seyegan, Sleman, DI. Yogyakarta
kehidupan nyata setelah sesi konseling diakhiri. Dalam tahap akhir ini konselor mengakhiri percakapan. Konseli dapat menemukan jawaban
atas masalah yang dialaminya sendiri dengan dibimbing konselor, yaitu konseli mengendalikan atau mengalihkan perasan tidak nyaman
ketika di rumah dan konseli untuk belajar untuk mengungkapkan pendapatnya atau perasaan tidak nyamannya di kepada orang tua.