Struktur Organisasi Pasar Modal Pelaku Pasar Modal Indonesia

67

n. PT. Berlian Laju Tanker Tbk PT. Berlian Laju Tanker Tbk

IDX: BLTA merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang transportasi dan bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1979. Dan melakukan right issue pada tanggal 27 Agustus 2009 untuk memanfaatkan dana hasil right issue itu emnjadi modal yang masuk dalam kas perusahaam untuk meperluas investasinya serta menambah jumlah lembar saham yang beredar.

2. Struktur Organisasi Pasar Modal

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Pasar Modal Sumber : Bursa Efek Indonesia 68

3. Pelaku Pasar Modal Indonesia

Pelaku pasar modal adalah lembaga dan perorangan yang melakukan kegiatan secara terus menerus di pasar modal. Kegiatan pelaku pasar modal tidak dapat dipisahkan dengan keberhasilan dan kegagalan pasar modal itu sendiri. Oleh karena itu secara sederhana dapat dikatakan bahwa tanpa pelaku pasar modal, pasar modal tidak dapat hidup dan berkembang sebagaimana mestinya. Demikian sebaliknya, tanpa pasar modal pelaku pasar modal tidak dapat mengembangkan usaha dengan baik dan wajar. Pelaku pasar modal dapat dikategorikan sebagai berikut : 1. Lembaga pengawas pasar modal, yaitu Bapepam 2. Lembaga pelaksana kegiatan pasa modal: - Bursa Efek - Lembaga Kliring dan Penjaminan LKP - Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP 3. Lembaga penunjang kegiatan pasar modal: - Penjamin Emisi Underwriter - Wakil Penjamin Emisi - Perantara Pedagang Efek - Wakil Perantara Pedagang Efek WPPE - Manager dan Wakil Manager Investasi - Kustodian - Penasehat Investasi 69 - Biro Administrasi Efek - Wali Amanat 4. Lembaga profesi penunjang: - Notaris - Akuntan Publik - Konsultan Hukum - Penilai 5. Perusahaan publik emiten 6. Investor

B. Deskriptif Analisis

Berdasarkan pengambilan sampel secara Purposive Sampling maka dapat diperoleh sampel sebagai berikut : 1. Perusahaan listing yang melakukan right issue pada periode 2006 -2009 2. Kriteria sampel yang telah ditetapkan, maka dari 87 emiten yang melakukan right issue, pada periode 2006-2009 yang akan menjadi sampel akhir dari penelitian ini sebanyak 14 emiten yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel akhir penelitian ini, sedangkan 73 emiten dikeluarkan dari sampel karena tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan. 14 emiten yang terpilih akan diuji secara keseluruhan. 3. Saham – saham perusahaan tersebut aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada saat periode pengamatan yaitu tahun 2006 - 2009 70 4. Perusahaan tidak melakukan kebijakan corporate action yang lain seperti : stock split, waran, dividen, dan obligasi diluar right issue.

C. Analisis Deskriptif Data 1. Return Saham

Return Saham merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Table 4.2 Deskriptif return saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue No Kode Emiten Mean Sebelum Pengumuman right issue Mean Setelah Pengumuman right issue 1 ELTY 0.005283156 0.005171439 2 INPC -0.016384103 0.00038591 3 CTTH 0.02347891 -0.005575437 4 BHIT 0.005506793 -0.011678882 5 DSFI 0.012845936 -0.00782899 6 BUDI 0.056521864 0.019890944 7 ATPK 0.018933403 0.04105312 8 UNSP 0.006122071 0.006639167 9 CKRA 0.055304876 0.11612942 10 TMPI -0.009307092 0.003551622 11 LCGP -0.010957594 0.004307692 12 UNTR -0.018655096 0.037909988 13 BDMN -0.014037479 0.050934916 14 BLTA 0.008676186 -0.002791134 Sumber : Data sekunder yang diolah Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata return saham pada 5 hari sebelum pengumuman right issue didapatkan return saham positif pada 9 perusahaan, return saham tertinggi terdapat pada PT. Budi Acid Jaya, Tbk sebesar 0,056521864 sedangkan rata-rata return saham negatif 71 didapatkan pada 5 perusahaan, return saham terendah terdapat pada PT. United Tractors, Tbk sebesar -0,018655096. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan return saham terbaik adalah pada saham PT. ATPK Resources, Tbk. Dan tidak berinvestasi pada PT. United Tractors, Tbk yang menghasilkan return saham terendah. Sedangkan rata-rata return saham pada 5 hari sesudah pengumuman right issue didapatkan return saham positif pada 10 perusahaan, return saham tertinggi terdapat pada PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk sebesar 0,11612942 sedangkan rata-rata return saham negatif didapatkan pada 4 perusahaan, return saham terendah terdapat pada PT. Bhakti Investama, Tbk sebesar -0,011678882. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan return saham terbaik adalah pada saham PT. Bank Danamon, Tbk. Dan tidak berinvestasi pada PT. Bhakti Investama, Tbk yang menghasilkan return saham terendah. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya rata-rata return saham negatif dan positif memberikan arti keuntungan dan kerugian yang diterima oleh investor dengan adanya pelaksanaan right issue, dengan adanya kebijakan perusahaan yang mengeluarkan right issue yaitu dengan memberikan harga lebih rendah dibandingkan dengan harga pasar memberikan dampak pada pergerakan harga saham di pasar modal yang berfluktuasi tidak menentu. Keuntungan dari right issue sendiri bagi perusahaan yaitu mendapatkan modal yang cukup untuk tujuan perluasan investasi maupun pembayaaran hutang mereka. Sedangkan bagi investor 72 right issue memberikan keuntungan karena dengan bertambahnya jumlah saham baru yang beredar yang mereka miliki maka akan meningkatkan frekuensi perdagangan saham dan menjadikan saham tersebut likuid. 2. Abnormal Return Abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya actual return terjadi terhadap return normal. Table 4.3 Deskriptif abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue Periode 2006 – 2009 No Kode Emiten Mean Sebelum Pengumuman Mean Setelah Pengumuman 1 ELTY -0.000966844 0.017114398 2 INPC -0.016329013 -0.00111779 3 CTTH -0.01726756 -0.019700748 4 BHIT 0.000597661 -0.003149061 5 DSFI 0.002972034 0.000507426 6 BUDI 0.055493268 0.023487369 7 ATPK 0.011401104 0.034615531 8 UNSP 0.001319132 0.004227251 9 CKRA 0.052333696 0.127106759 10 TMPI 0.012836079 0.001975916 11 LCGP -0.019825988 0.019198097 12 UNTR 0.002382065 0.014112279 13 BDMN -0.013907732 0.025246266 14 BLTA 0.011142074 0.00246906 Sumber : Data sekunder yang diolah Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa rata-rata abnormal return saham pada 5 hari sebelum pengumuman right issue didapatkan abnormal return saham positif pada 9 perusahaan, abnormal return saham tertinggi terdapat pada PT. Budi Acid Jaya, Tbk sebesar 0,055493268 sedangkan 73 rata-rata abnormal return saham negatif didapatkan pada 5 perusahaan, abnormal return saham terendah terdapat pada PT. Laguna Cipta Griya, Tbk sebesar -0,019825988. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan abnormal return saham terbaik adalah pada saham PT. Budi Acid Jaya, Tbk dan tidak berinvestasi pada PT. Laguna Cipta Griya, Tbk yang menghasilkan abnormal return saham terendah. Sedangkan rata-rata abnormal return saham pada 5 hari sesudah pengumuman right issue didapatkan abnormal return saham positif pada 11 perusahaan, abnormal return saham tertinggi terdapat pada PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk sebesar 0,127106759 sedangkan rata-rata abnormal return saham negatif didapatkan pada 3 perusahaan, abnormal return saham terendah terdapat pada PT. Citatah Industri Marmer, Tbk sebesar - 0,019700748. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan abnormal return saham terbaik adalah pada saham PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk dan tidak berinvestasi pada PT. Citatah Industri Marmer, Tbk yang menghasilkan abnormal return saham terendah. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya rata-rata abnormal return saham negatif dan positif memberikan arti keuntungan dan kerugian yang diterima oleh investor dengan adanya pelaksanaan right issue yaitu selisih keuntungan maupun kerugian yang diterima investor terhadap return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspektasi. 74 3. Likuiditas saham Akan digunakan ukuran perhitungan TVA yang dilakukan dengan membandingkan jumlah saham yang diperdagangkan dalam satu periode tertentu dengan keseluruhan jumlah saham beredar di perusahaan tersebut pada kurun waktu yang sama. Table 4.4 Deskriptif Trading Volume Activity sebelum dan sesudah pengumuman right issue Periode 2006 – 2009 No Kode Emiten Mean Sebelum Pengumuman right issue Mean Setelah Pengumuman right issue 1 ELTY 0.00932 0.01766 2 INPC 0.001486 0.04744 3 CTTH 0.00216 0.00236 4 BHIT 0.00634 0.00234 5 DSFI 0.00376 0.00368 6 BUDI 0.04634 0.02506 7 ATPK 0.001496 0.00013706 8 UNSP 0.032222 0.01392 9 CKRA 0.03316 0.221432 10 TMPI 0.009846 0.003526 11 LCGP 0.009966 0.015426 12 UNTR 0.001284 0.0009404 13 BDMN 0.008032 0.021284 14 BLTA 0.00876 0.0055686 Sumber : data sekunder yang diolah Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa rata-rata Trading Volume Activity saham pada 5 hari sebelum pengumuman right issue didapatkan Trading Volume Activity saham positif pada 14 perusahaan, Trading Volume Activity saham tertinggi terdapat pada PT. Citra Kebun raya Agri, 75 Tbk sebesar 0,03316 sedangkan rata-rata Trading Volume Activity saham terendah terdapat pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk sebesar 0,001486. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan Trading Volume Activity saham terbaik adalah pada saham PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk dan tidak berinvestasi pada PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk yang menghasilkan Trading Volume Activity saham terendah. Sedangkan rata-rata Trading Volume Activity saham pada 5 hari sesudah pengumuman right issue didapatkan Trading Volume Activity saham positif pada 14 perusahaan, Trading Volume Activity saham tertinggi terdapat pada PT. Citra Kebun raya Agri, Tbk sebesar 0,221432 sedangkan rata-rata Trading Volume Activity saham terendah terdapat pada PT. ATPK Resources, Tbk sebesar 0,00013706. Ini berarti keputusan investasi untuk mendapatkan Trading Volume Activity saham terbaik adalah pada saham PT. Citra Kebun Raya Agri, Tbk dan tidak berinvestasi pada PT. ATPK Resources, Tbk yang menghasilkan Trading Volume Activity terendah. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya rata-rata trading volume activity saham negatif dan positif memberikan arti keuntungan dan kerugian yang diterima oleh investor dengan adanya pelaksanaan right issue bahwa investor memperoleh keuntungan pada saat menjual kembali saham dengan harga tinggi setelah pelaksanaan right issue sehingga mudah mengkonversikan saham tersebut dalam bentuk kas. 76 Pada saat pelaksanaan right issue investor tidak melakukan penjualan dan pembelian saham yang berlebihan sehingga informasi terhadap pengumuman right issue menjadi lemah dan tidak terdapat kandungan informasi yang mempengaruhi intervensi investasi investor.

D. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Uji Beda

Return Saham, Abnormal Return, Trading Volume Activity TVA Sebelum dan Sesudah Right Issue

a. Uji Normalitas Return Saham Sebelum dan Sesudah Right Issue

Pada uji Statistik Mean ini menggunakan rata-rata sebelum dan sesudah Right Issue untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return saham, abnormal return, trading volume activity TVA Table 4.5 Tests of Normality Return One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test RETURN_Sebelum RETURN_Sesudah N 14 14 Mean .01 .02 Normal Parameters a,,b Std. Deviation .024 .034 Absolute .147 .278 Positive .147 .278 Most Extreme Differences Negative -.125 -.189 Kolmogorov-Smirnov Z .551 1.040 Asymp. Sig. 2-tailed .922 .230 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Hasil Olah SPSS 17 77 Dari hasil di atas dapat kita lihat dari Uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai Most Extreme Differences diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,147 dan 0,278 artinya p0,05, maka cukup bukti untuk menerima H , dimana data terdistribusi secara normal. Nilai Z pada uji ini juga dapat dilihat dan paling sering digunakan sebagai indikator, dimana nilainya berturut-turut untuk average return sebelum dan sesudah right issue adalah 0,551 dan 1,040 berarti p0,05, maka H dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal. Maka dilihat dari hasil pengujian normalitas tersebut dinyatakan bahwa data return sebelum dan sesudah right issue terdistribusi normal maka pengujian hipotesis akan menggunakan alat analisis statistik parametrik yaitu uji paired sample t-test. Table 4.6 Tests of Normality Abnormal Return One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test AAR_Sebelum AAR_Sesudah N 14 14 Mean .01 .02 Normal Parameters a,,b Std. Deviation .023 .035 Absolute .239 .269 Positive .239 .269 Most Extreme Differences Negative -.133 -.203 Kolmogorov-Smirnov Z .892 1.008 Asymp. Sig. 2-tailed .403 .262 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Hasil Olah SPSS 17 78 Dari hasil diatas dapat kita lihat dari Uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai Most Extreme Differences diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,239 dan 0,269 artinya p0,05, maka cukup bukti untuk menerima H , dimana data terdistribusi secara normal. Nilai Z pada uji ini juga dapat dilihat dan paling sering digunakan sebagai indikator, dimana nilainya berturut-turut untuk average abnormal return sebelum dan sesudah right issue adalah 0,892 dan 1,008 berarti p0,05, maka H dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal. Maka dilihat dari hasil pengujian normalitas tersebut dinyatakan bahwa data abnormal return sebelum dan sesudah right issue terdistribusi normal maka pengujian hipotesis akan menggunakan alat analisis statistik parametrik yaitu uji paired sample t-test. Table 4.7 Tests of Normality Trading Volume Activity One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TVA_Sebelum TVA_Sesudah N 14 14 Mean .01 .03 Normal Parameters a,,b Std. Deviation .014 .057 Absolute .355 .372 Positive .355 .372 Most Extreme Differences Negative -.215 -.319 Kolmogorov-Smirnov Z 1.329 1.392 Asymp. Sig. 2-tailed .059 .042 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Hasil Olah SPSS 17 79 Dari hasil diatas dapat kita lihat dari Uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui nilai Most Extreme Differences diatas merupakan nilai statistik D pada uji K-S, nilai D pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,355 dan 0,372 artinya p0,05, maka cukup bukti untuk menerima H , dimana data terdistribusi secara normal. Nilai Z pada uji ini juga dapat dilihat dan paling sering digunakan sebagai indikator, dimana nilainya berturut-turut untuk average trading volume activity sebelum dan sesudah right issue adalah 1,329 dan 1,392 berarti p0,05, maka H dapat diterima bahwa data terdistribusi secara normal. Namun dilihat dari asymp sig 2tailed dimana pada uji terhadap masing-masing variabel diatas adalah 0,059 dan 0,042 artinya p0,05, cukup bukti untuk H ditolak. Maka dilihat dari hasil pengujian normalitas tersebut dinyatakan bahwa data TVA sebelum dan sesudah right issue terdistribusi tidak normal normal maka pengujian hipotesis akan menggunakan alat analisis statistik nonparametrik yaitu uji wilcoxon sign rank test.

b. Analisis Uji Statistik Mean

Pada uji Statistik Mean berikut menggambarkan rata-rata setelah peristiwa right issue sebelum dan sesudah right issue untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan return saham, abnormal return dan trading volume activity. 80 Table 4.8 Paired Sampel Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Return_Sebelum 0.01 14 0.024 0.006 Return_Sesudah 0.02 14 0.034 0.009 AAR_Sebelum 0.01 14 0.023 0.006 AAR_Sesudah 0.02 14 0.035 0.009 TVA_Sebelum 0.01 14 0.014 0.004 TVA_Sesudah 0.03 14 0.057 0.015 Sumber : Data Hasil Olah Selanjutnya right issue dapat dilihat dari return saham , abnormal return dan trading volume activity hasil statistik mean ini menunjukkan nilai mean return saham sebelum right issue 0,01 dan nilai mean return saham sesudah right issue sebesar 0,02 yang artinya dari segi return saham membawa kenaikan yang baik bagi investor karena nilai mean sebelum mean sesudah right issue. Nilai mean abnormal retun saham sebelum right issue 0,01 dan nilai mean abnormal retun saham sesudah right issue 0,02 yang artinya dari segi abnormal return saham membawa kenaikan yang baik bagi investor karena nilai mean sebelum mean sesudah right issue. Sedangkan Nilai mean trading volume activity sebelum right issue 0,01 dan nilai mean trading volume activity sesudah right issue 0,03 yang artinya dari segi trading volume activity membawa kenaikan yang baik bagi investor karena nilai mean sebelum mean sesudah right issue.

c. Pengujian Hipotesis

Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t masing-masing hipotesis. Uji beda dua rata-rata berpasangan dilakukan 81 pada penelitian ini karena datanya adalah nilai-nilai selisih dari dua pasangan sampel yang saling berhubungan nilai sebelum tanggal pengumuman, dan sesudah tanggal pengumuman.

1. Pengujian hipotesis perbedaan return saham sebelum dan

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia

0 2 8

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013).

0 1 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Indonesia (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013).

1 3 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

0 1 12

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham Di Perusahaan Manufaktur Dalam Bursa Efek Indonesia.

1 2 15

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2003-2006.

0 1 16

PENDAHULUAN ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM DI BURSA EFEK JAKARTA PERIODE 2003-2006.

0 2 7

REAKSI PASAR TERHADAP PERISTIWA RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 27

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009-2013.

0 0 266

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP REAKSI PASAR DI BURSA EFEK JAKARTA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 73