Karakteristik Responden Konsep Diri Keluarga yang Memiliki Anak Retardasi Mental

44

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang konsep diri dan kecemasan keluarga yang memiliki anak retardasi mental di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC kota Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai tanggal 2 Mei sampai dengan 24 Mei 2016 dengan jumlah responden sebanyak 61 keluarga atau orang tua yang memiliki anak retardasi mental.

5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian disajikan meliputi karakteristik responden, konsep diri keluarga yang memiliki anak retardasi mental, dan kecemasan keluarga yang memiliki anak retardasi mental.

5.1.1 Karakteristik Responden

Dari 61 keluarga yang memiliki anak retardasi mental yang menjadi responden penelitian, diketahui bahwa usia responden terbanyak berada pada rentang 36-51 tahun, yaitu sebanyak 33 responden 54,1 dan pendidikan responden terbanyak adalah Sekolah Menengah Atas SMA sebanyak 40 responden 65,6. Keluarga yang pada umumnya menjadi responden adalah Ibu, yaitu sebanyak 51 responden 83,6, beragama islam 46 responden 75,4. Sebagian besar responden bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga 34 responden 55,7, pada umumnya responden mengungkapkan bahwa penghasilan keluarga Rp 1.000.000-2.500.000,- yaitu sebanyak 30 responden 49,2. Hasil penelitian mengenai karakteristik responden secara singkat dapat dilihat pada table 5.1. Universitas Sumatera Utara 45 Table 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Keluarga yang Memiliki Anak Retardasi Mental di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC kota Medan tahun 2016 N= 61. Karakteristik f Usia - 20-35 - 36-51 - 52- 60 23 33 5 37,7 54,1 8,2 Pendidikan - SD - SMP - SMA - Perguruan Tinggi 2 40 19 3,3 65,6 31,1 Status Dalam Keluarga - Bapak - Ibu - Kakak - Nenek 7 51 2 1,6 11,5 83,6 3,3 1,6 Agama - Budha - Islam - Kristen 1 46 14 1,6 75,4 23,0 Pekerjaan - IRT - Notaris - Peg. Swasta - PNS - POLRI - Wiraswasta 34 1 2 10 1 13 55,7 1,6 3,3 16,4 1,6 21,3 Penghasilan Keluarga - 1.000.000 - 1.000.000- 2.500.00 - 2.500.00 7 30 24 11,5 49,2 39,3

5.1.2 Konsep Diri Keluarga yang Memiliki Anak Retardasi Mental

Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada 61 orang tua atau keluarga yang memiliki anak retardasi mental yang menjadi responden penelitian diperoleh bahwa dari 61 Universitas Sumatera Utara 46 responden tersebut memiliki konsep diri positif, yaitu 61 orang responden 100,0. Konsep diri negatif tidak dimiliki oleh orang tua atau keluarga yang ada di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC kota Medan. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada table 5.2. Table 5.2 Distribusi frekuensi konsep diri keluarga yang memiliki anak retardasi mental di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC kota Medan tahun 2016 N= 61. NO Konsep Diri Keluarga keluarga yang memiliki anak retardasi mental f 1. Positif 61 100,0 2. Negatif 0,0 Konsep diri keluarga yang memiliki anak retardasi mental yang terdiri dari beberapa komponen yakni gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran dan identitas diri dapat dijabarkan sebagai berikut : a. Gambaran diri Hasil penelitian diketahui bahwa dari keseluruhan responden 100, 61 responden 100,0 memiliki gambaran diri yang positif hal ini dapat dilihat pada table 5.3. Analisa data yang menunjukkan gambaran diri responden yang positif didukung oleh ungkapan responden yaitu 100,0 mengungkapkan bahwa mereka tetap bangga dengan dirinya, walaupun memiliki anak yang tidak normal n=61, 100,0 tetap senang dengan bentuk tubuh setelah memiliki anak retardasi mental n=61, 100 mengungkapkan masih menyukai bentuk wajah mereka n=61, 100,0 tetap senang dengan penampilan mereka hingga saat ini n=61, 96,7 mengungkapkan tidak kecewa dengan gen yang dimiliki n=59. Universitas Sumatera Utara 47 b. Ideal diri Hasil penelitian diketahui bahwa dari keseluruhan responden 100, 61 responden 100 memiliki ideal diri yang realitas. Analisa data yang menunjukkan ideal diri orang tua atau keluarga yang memiliki anak retardasi mental yang realitas didukung oleh ungkapan responden yang menyatakan bahwa 100 ingin menjadi orang tua yang selalu memberikan kasih sayang dengan tulus kepada anaknya n= 61, 100 selalu berusaha memaksimalkan diri dalam menjalankan fungsi sebagai orang tua n= 61, 100 berahap hubungan dengan anaknya tetap harmonis dan bahagia n= 61, 100 ingin selalu terlihat tegar di depan anaknya n= 61, dan 98,3 masih menginginkan anak yang normal seperti dimiliki orang lain n= 60. c. Harga diri Hasil penelitian diketahui bahwa dari keseluruhan responden 100, 61 responden 100 memiliki harga diri yang tinggi, hal ini didukung oleh data yang menunjukkan bahwa 98,3 mengungkapkan selama memiliki anak retardasi mental, orang-orang disekeliling tidak pernah menghina mereka n= 60, 100 bahwa masyarakat di lingkungan sosial tetap menerima mereka n= 61, 90,1 menyatakan bahwa mereka bangga memiliki anak retardasi mental n= 55, 98,3 mengatakan anak retardasi mental tidak menjadi penghalang dalam beraktivitas sehari-hari n= 60, 95,0 tidak malu memiliki anak retardasi mental n= 58. Data tersebut dapat dilihat pada table 5.3. d. Peran Hasil penelitian diketahui bahwa dari keseluruhan responden 100, 61 responden 100 memiliki kepuasan dalam peran yang dijalankannya. Analisa data yang menunjukkan hasil tersebut adalah 100 masih mampu melakukan pekerjaan dengan baik walaupun mereka memiliki anak yang tidak normal n=61, 100 masih mampu merawat anak dengan baik n=61, 100 masih mampu memenuhi kebutuhan anak dengan maksimal n=61, 100 Universitas Sumatera Utara 48 masih dapat melakukan kegiatan sosial dimasyarakat n=61, 93,4 tidak pesimis menjadi orang tua yang baik buat anaknya n=57. Data tersebut dapat dilihat pada table 5.3. e. Identitas diri Hasil penelitian diketahui bahwa dari keseluruhan responden 100, 61 responden 100 memiliki kejelasan identitas hal ini dapat dilihat pada table 5.3. Analisa data yang menunjukkan kejelasan identitas didukung oleh 100 mengatakan bahwa memiliki anak retardasi mental tetap menjadikan mereka orang tua seutuhnya n=61, 100 mengungkapkan bahwa mereka berusaha untuk membahagiakan anaknya dengan maksimal n=61, 95,0 bahwa mereka merasa tidak gagal karena tidak bisa memiliki anak yang normal n=58, 98,3 mengatakan bahwa memiliki anak retardasi mental tidak menghalangi mereka untuk bergaul dengan orang-orang yang ada disekelilingnya n=60, 100 mengatakan optimis akan selalu menjadi orang tua yang berguna bagi anak-anak mereka n=61. Distribusi frekuensi dan persentase gambaran konsep diri keluarga yang memiliki anak retardasi mental di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC kota Medan dapat dilihat pada table 5.3. Table 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase gambaran konsep diri keluarga yang memiliki anak retardasi mental di Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC kota Medan tahun 2016 N=61 Konsep diri f 1. Gambaran diri Positif Negatif 2. Ideal diri Realitas Tidak realitas 3. Harga diri Tinggi Rendah 4. Peran 61 61 61 100 100 100 Universitas Sumatera Utara 49 Kepuasan peran Ketidakpuasan peran 5. Identitas diri Kejelasan identitas Ketidakjelasan Identitas 61 61 100 100

5.1.3 Kecemasan Keluarga yang Memiliki Anak Retardasi Mental