Kerangka Konseptual dan Perumusan Hipotesi

23

2.8 Kerangka Konseptual dan Perumusan Hipotesi

Melaporkan informasi keuangan pemerintah daerah di internet dianggap cara yang baik untuk mempertanggungjawabkan informasi keuangan tersebut kepada stakeholder atau masyarakat luas dengan biaya yang murah. Namun, belum semua pemerintahan daerah menyajikan informasi keuangannya berupa laporan keuangan di internet untuk diperlihatkan kepada masyarakat. Masyarakat mengharapkan adanya transparansi terhadap informasi keuangan daerah sehingga masyarakat dapat mengetahui informasi yang terkait dengan laporan keuangan yang ada. Untuk itulah dilakukan penelitian ini guna mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan keuangan pemerintahan daerah di website resminya. Adapun faktor-faktor yang akan diteliti adalah tipe pemdan, opini BPK, dan jumlah penduduk. Berdasarkan uraian di atas, maka model kerangka pemikiran digambarkan sebagai berikut : H1 H2 H4 H3 Tipe Pemda X 1 Opini BPK X 2 Jumlah Penduduk X 3 Transparansi Informasi Keuangan di website resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia Y Universitas Sumatera Utara 24 2.8.1 Pengaruh Tipe Pemda terhadap Transparansi Informasi Keuangan di website resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia Daerah otonom di Indonesia dibedakan menjadi Daerah otonom tingkat I, yaitu Pemerintah Provinsi, dan Daerah otonom tingkat II, yaitu Kabupaten dan Kota. Kabupaten dan Kota memiliki perbedaan secara geografis dan demografis. Daerah kabupaten umumnya terdiri dari daerah pedesaan dengan luas yang lebih besar daripada kota. Kepadatan penduduknya lebih kecil dan penduduknya umumnya bermatapencaharian dibidang pertanian. Sementara itu daerah kota terdiri dari daerah metropolitan dengan kepadatan penduduk yang lebih tinggi dan umumnya bekerja dibidang perdagangan dan jasa. Perbedaan karakteristik Kabupaten dan Kota diprediksi akan memberikan tingkat pengungkapan yang berbeda pada website Pemda. Daerah kota yang memiliki tingkat sosial, ekonomi, dan pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah kabupaten. Terkait dengan penggunaan internet, penduduk kota cenderung menggunakan dan mengakses dalam jumlah yang lebih besar, sehingga Pemda berbentuk Kota akan mengungkapan informasi yang lebih besar pada website daripada Pemda berbentuk Kabupaten. Dari penjelasan terdahulu diatas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H1 : Tipe pemda berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan di website resmi pemerintahan daerah di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 25 2.8.2 Pengaruh Opini BPK terhadap Transparansi Informasi Keuangan di website resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia Opini audit merupakan salah satu indikator kualitas akuntabilitas keuangan dilihat atas penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD. Opini audit secara bertingkat terdiri dari : Tidak Wajar TW, Tidak Memberikan Pendapat TMP, Wajar Dengan Pengecualian WDP, dan yang terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian WTP. Pemda yang mendapat opini WTP akan cenderung melakukan publikasi laporan keuangan melalui internet untuk menunjukkan sinyal kualitas pengelolaan keuangan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, opini audit selain WTP dapat menimbulkan konotasi atau persepsi publik akan adanya penyimpangan dalam pengelolaan keuangan daerah, sehingga pemerintah cenderung menutupi informasi keuangannya. Penelitian Handayani 2010 menunjukkan bahwa tingkat penyimpangan mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap tingkat pengungkapan. Semakin tinggi tingkat penyimpangan, maka pemda cenderung untuk menutupi informasi yang dimiliki, sehingga tingkat pengungkapan menjadi lebih rendah. Namun, hasil berbeda ditunjukkan oleh penelitian Hilmi dan Martani 2012 yang menyatakan bahwa tingkat penyimpangan memiliki pengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan. Dari penjelasan dan penelitian terdahulu diatas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H2 : Opini BPK berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan di website resmi pemerintahan daerah di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 26 2.8.3 Pengaruh Jumlah Penduduk terhadap Pengungkapan Informasi Non Keuangan di Internet oleh Pemerintahan Kabupaten dan Kota di Indonesia Sesuai dengan Stakeholder Theory, penduduk merupakan salah satu stakeholder terpenting Pemerintah Daerah, oleh karena itu, semakin banyak jumlah penduduk maka tekanan untuk meminta informasi juga semakin besar. Riset pendahuluan tentang transparansi keuangan di pemerintah daerah di New Jersey telah mengungkapkan hubungan positif antara jumlah penduduk dengan pengungkapan informasi keuangan Piotrowski Bertelli, 2010. Sementara itu dalam hubungannya dengan transparansi di bidang informasi sosial dan lingkungan di website pemerintah daerah di Spanyol, jumlah penduduk juga menunjukkan relasi yang sama Garcia-Sanchez, 2013. Jadi menurut penelitiPemda dengan jumlah penduduk yang lebih banyak memiliki tingkat pengungkapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Pemda dengan jumlah penduduk lebih sedikit. Dari penjelasan dan penelitian terdahulu diatas maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H3 : Jumlah Penduduk berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan di website resmi pemerintahan daerah di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 27 2.8.4 Pengaruh Tipe Pemda, dan Opini BPK terhadap Transparansi Informasi Keuangan di website resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, variabel-variabel independen tidak hanya berpengaruh secara sendiri-sendiri parsial terhadap variabel dependennya, tetapi juga berpengaruh secara bersama-sama simultan. Oleh karena itu, dapat dimunculkan hipotesis sebagai berikut: H4 : Tipe Pemda, Opini BPK, dan Jumlah Penduduk berpengaruh terhadap transparansi informasi keuangan di website resmi pemerintahan daerah di Indonesia. Universitas Sumatera Utara 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persaingan Politik, Tipe Pemda, Ukuran Pemda, dan Opini BPK terhadap Publikasi Laporan Keuangan pada Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

1 7 97

Pengaruh Persaingan Politik, Tipe Pemda, Ukuran Pemda, dan Opini BPK terhadap Publikasi Laporan Keuangan pada Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

0 0 11

Pengaruh Persaingan Politik, Tipe Pemda, Ukuran Pemda, dan Opini BPK terhadap Publikasi Laporan Keuangan pada Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

0 0 2

Pengaruh Persaingan Politik, Tipe Pemda, Ukuran Pemda, dan Opini BPK terhadap Publikasi Laporan Keuangan pada Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

0 0 7

Pengaruh Tipe Pemda, Opini BPK, dan Jumlah Penduduk Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

0 0 11

Pengaruh Tipe Pemda, Opini BPK, dan Jumlah Penduduk Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

0 0 2

Pengaruh Tipe Pemda, Opini BPK, dan Jumlah Penduduk Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

1 1 9

Pengaruh Tipe Pemda, Opini BPK, dan Jumlah Penduduk Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

0 4 18

Pengaruh Tipe Pemda, Opini BPK, dan Jumlah Penduduk Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

0 0 4

Pengaruh Tipe Pemda, Opini BPK, dan Jumlah Penduduk Terhadap Transparansi Informasi Keuangan di Website Resmi Pemerintahan Daerah di Indonesia

0 0 18