31 pemerintahan daerah tidak dipublikasikan secara lengkap maka diberi
nilai 0. 3.4.2 Tipe Pemda
Variabel tipe pemda telah banyak digunakan dalam penelitian mengenai pengungkapan oleh sektor publik, salah satunya oleh Laswad
et al. 2005 yang mendapatkan hasil signifikan mengenai hubungan tipe pemda dengan tingkat pengungkapan informasi keuangan pada
website Pemda. Proksi tipe pemda yang digunakan dalam penelitian ini merupakan variabel dummy dimana 1 diberikan jika Pemda berbentuk
Pemerintah Kota dan 0 untuk Pemda berbentuk Pemerintah Kabupaten.
3.4.3 Opini BPK
Kualitas akuntabilitas keuangan daerah dapat dilihat pada penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD. LKPD
pemerintahan daerah sendiri akan diaudit oleh BPK untuk dilihat kewajaran penyajian laporan keuangannya yang kemudian BPK akan
menerbitkan IHPS Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester yang berisi tentang opini audit oleh BPK tentang suatu LKPD. Opini audit secara
bertingkat terdiri atas: Tidak Wajar TW, Tidak Memberikan Pendapat TMP, Wajar Dengan Pengecualian WDP, dan yang terbaik adalah
Wajar Tanpa Pengecualian WTP. Pemda yang mendapat opini WTP akan cenderung melakukan publikasi laporan keuangan melalui internet
untuk menunjukkan sinyal kualitas pengelolaan keuangan yang baik
Universitas Sumatera Utara
32 dan dapat dipertanggungjawabkan. Sebaliknya, opini audit selain WTP
dapat menimbulkan konotasi atau persepsi publik akan adanya penyimpangan dalam pengelolaan keuangan daerah, sehingga
pemerintah cenderung menutupi informasi keuangannya. Selanjutnya penghitungan variabel opini BPK dalam penelitian ini menggunakan
variabel dummy, dimana opini BPK atas LKPD yang mendapat opini WTP Wajar Tanpa Pengecualian akan diberikan nilai 1 sedangkan
sisanya selain WTP diberi nilai 0.
3.4.4 Jumlah Penduduk
Sesuai dengan Stakeholder Theory, penduduk merupakan salah satu stakeholder terpenting pemerintahan daerah. Oleh karena itu,
semakin banyak jumlah penduduk maka tekanan untuk meminta informasi juga semakin besar. Dalam hubungannya dengan transparansi
di bidang informasi sosial dan lingkungan di website pemerintahan daerah di Spanyol, jumlah penduduk juga menunjukkan relasi yang
sama Garcia-Sanchez, 2013. Daerah dengan jumlah penduduk yang lebih banyak memiliki tingkat pengungkapan yang lebih tinggi
dibandingkan daerah dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit sehingga untuk mengukur tingkat kependudukan pada penelitian ini
diukur dari jumlah penduduk yang bertempat tinggal di daerah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
33
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
No. Variabel
Defenisi Indikator
Skala 1
Transparansi Informasi
Keuangan di website
resmi Pemerintahan
Daerah Y Transparansi informasi
keuangan di website resmi pemerintahan
daerah adalah pemberian informasi keuangan
melalui media internet yang dilakukan oleh
pemerintahan daerah sekalipun tidak
diwajibkan dalam suatu peraturan.
Transparansi informasi keuangan
di internet dinilai dari tersedia atau
tidaknya laporan keuangan
pemerintah daerah LKPD
secara lengkap pada situs
resmi pemerintahan daerah.
Dummy
2 Tipe Pemda X1
Tipe pemda didefinisikan sebagai bentuk
pemerintahan daerah. Pemerintah daerah di
Indonesia
ada yang berbentuk
pemerintah kota dan ada pula yang
berbentuk pemerintah
kabupaten. Pengukuran variabel
tipe pemda dalam penelitian ini dengan
cara memberi nilai 1 untuk pemerintah
kota dan nilai 0 untuk pemerintah
kabupaten. Dummy
3 Opini BPK X2
Opini BPK adalah penilaian yang diberikan
BPK kepada suatu daerah terkait atas pemeriksaan
LKPD-nya. Pengukuran variabel
opini BPK dalam penelitian ini dengan
cara memberi nilai 1 untuk opini WTP
dan sisanya diberi nilai 0.
Dummy
4 Jumlah
Penduduk X3 Jumlah penduduk
menunjukkan banyaknya penduduk yang
bertempat tinggal di wilayah tersebut. Daerah
dengan jumlah penduduk yang lebih banyak
memiliki tingkat pengungkapan yang lebih
tinggi dibandingkan daerah dengan jumlah
penduduk yang lebih sedikit.
Untuk mengukur tingkat
kependudukan pada penelitian ini diukur
dari jumlah penduduk di suatu
daerah tersebut. Nominal
Universitas Sumatera Utara
34
3.5 Populasi dan Sampel