5.4 Uji Beda Rata-rata Adapun perbedaan rata-rata pendapatan usaha jamur tiram dengan jamur crispy
dapat dilihat dari Tabel 22:
Tabel 22. Perbedaan Rata-Rata Pendapatan Usaha Jamur Tiram dengan Jamur Crispy
No Usaha
Rata-rata PendapatanTahun Rp
1 Jamur Tiram
23.508.726 2
Jamur Crispy 76.694.286,3
Sumber: Data Primer Jamur Tiram dan Jamur Crispy, Lampiran 5 dan 12 Dari Tabel 22 dapat dilihat bahwa rata-rata pendapatan usaha jamur tiram adalah Rp.
23.508.726 dalam 1 tahun dan pendapatan usaha jamur crispy Rp. 76.694.286,3 dalam 1 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis uji beda model Independent Sampel t-Test antara pendapatan pengusaha jamur tiram dengan pengusaha jamur crispy dapat dilihat pada Tabel 23
berikut:
Tabel 23. Hasil Analisis Uji Beda Rata-Rata Pendapatan Usaha Jamur Tiram dengan Pendapatan Usaha Jamur
Crispy dalam 1 Tahun No.
Usaha Sig
1 Jamur Tiram
0,005 2
Jamur Crispy 0,006
Sumber: Data Primer Lampiran SPSS Dari Tabel 23 diketahui nilai signifikansi sebesar 0,005 artinya nilai signifikansi yang
diperoleh lebih kecil dari nilai α 0,002 α 0,05. Disimpulkan bahwa ada perbedaan nyata antara pendapatan pengusaha jamur tiram dengan pengusaha jamur crispy
dalam 1 tahun. Dari hasil uji diatas maka dapat dikatakan bahwa pendapatan jamur crispy Rp.
76.694.286,3,- jauh lebih tinggi dari jamur tiram Rp. 23.508.726,- dengan selisih Rp. 53.185.560,3,-
Universitas Sumatera Utara
5.5 Nilai Tambah Usaha Pengolahan Jamur Tiram menjadi Jamur Crispy
Secara rinci Rata-rata nilai bahan baku, Nilai bahan penunjang, nilai produk, dan nilai tambah dapat dilihat pada Tabel 24 berikut ini.
Tabel 24. Rata-rata Nilai Bahan Baku, Nilai Bahan Penunjang, Nilai Produk, dan Nilai Tambah Usaha Pengolahan Jamur
Crispy Tahun Uraian
Nilai
Nilai Bahan Baku 16.238.117,65
Nilai Bahan Penunjang 16.119.805,41
Nilai Produk 117.120.000
Nilai Tambah 84.762.076,94
Sumber: Analisis Data Primer Jamur Crispy, Lampiran 3, 4, 7 2015 Dari Tabel 24 diketahui Rata-rata harga input bahan baku di daerah penelitian
adalah sebesar Rp. 16.238.117,65 tahun. Nilai produk yang didapat adalah Rp. 117.120.000 tahun. Nilai tambah pada pengolahan jamur tiram menjadi jamur crispy
adalah sebesar Rp. 84.762.076,94 tahun bahan baku. Besarnya nilai tambah ini diperoleh dari pengurangan nilai produk sebesar Rp. 117.120.000 tahun dengan
biaya bahan baku harga input sebesar Rp. 16.238.117,65 tahun, dan biaya bahan penunjang sebesar Rp. 16.119.805,41 tahun,. Secara matematis, besarnya nilai
tambah didapat dari :
NT = Rp. 117.120.000 – Rp. 16.238.117,65 + Rp. 16.119.805,41 = Rp.
84.762.076,94.
Universitas Sumatera Utara
Adapun rata-rata nilai bahan baku penunjang jamur crispy dapat dilihat dari Tabel 25: Tabel 25. Rata-rata Nilai Bahan Penunjang Pembuatan Jamur
Crispy Tahun No. Uraian
Biaya Rp
1 Tepung
8.487.529,41
2 Tabung Gas
1.142.117,65
3 Plastik
1.425.882,35
4 Saus
1.185.882
5 Minyak Goreng
1.776.000
6 Bahan Bakar
2.102.400 Nilai Bahan Baku Penunjang Rptahun
16.119.805,41
Sumber: Analisis Data Primer Jamur Crispy, Lampiran 4 2015 Dari Tabel 25 diketahui Besarnya nilai tambah yang didapat sejalan dengan besarnya
rasio nilai tambah terhadap nilai produknya. Rasio nilai tambah ini didapat dari pembagian antara nilai tambah dengan nilai produk yang dinyatakan dalam persen
. Rasio nilai tambah ini menunjukkan persentase nilai tambah dari nilai produk, artinya jika rasio nilai tambah 50 maka nilai tambah tergolong tinggi, sedangkan
jika rasio nilai tambah ≤ 50, maka nilai tambah tergolong rendah. Rasio nilai
tambah yang diperoleh dalam pengolahan jamur crispy ini adalah 72,37 . Secara matematis rasio nilai tambah pengolahan jamur crispy yaitu sebagai berikut:
Rasio Nilai Tambah = Rp. 84.762.076,94 x 100 = 72.37 Rp. 117.120.000
Dengan demikian, hipotesis 2 yang menyatakan bahwa nilai tambah yang dihasilkan dari proses pengolahan jamur tiram menjadi jamur crispy tinggi dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan