BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Ada perbedaan nyata antara pendapatan pengusaha jamur tiram dengan pengusaha
jamur crispy dalam 1 tahun bahwa pendapatan pengusaha jamur crispy jauh lebih tinggi dari pengusaha jamur tiram.
2. Nilai tambah yang diperoleh dari hasil pengolahan jamur tiram menjadi jamur
crispy adalah sebesar Rp 98.242,-kg. Rasio nilai tambah produk jamur crispy
adalah sebesar 72 yang artinya sebesar 72 dari nilai ouput berupa jamur crispy merupakan nilai tambah yang diperoleh dari proses pengolahan jamur tiram
menjadi jamur crispy.
6.2 Saran
Kepada pengusaha jamur tiram dan jamur crispy 1.
Diharapkan kepada pengusaha jamur tiram 2.
Diharapkan kepada pengusaha jamur crispy agar bisa terus mempertahankan usaha nya dan terus melakukan inovasi baik dalam rasa dan racikan olahan terhadap
produk jamur tiram ini sendiri karna banyaknya kandungan gizi dari jamur tiram dan bisa terus membuka cabang dimana-mana sehingga dapat meningkatkan nilai
output yang juga dapat meningkatkan nilai tambah value added.
Universitas Sumatera Utara
Kepada pemerintah Diharapkan agar membantu pengusaha dalam pembentukan badan usaha yang
bersifat membantu pengusaha dalam pengembangan dan pemasaran jamur crispy dengan sistem pemasaran yang menguntungkan.
Kepada peneliti selanjutnya Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian tentang pemasaran
produk jamur crispy dan hal-hal yang belum diteliti di dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Pustaka
Jamur tiram diidentifikasi secara ilmiah pertama kali pada 1775 berkat jasa Nikolaus Joseph Freiherr von jacquinn1727-1817. Naturalis berkebangsaan Belanda itu
memasukkannya dalam genus Agaricus dengan nama spesies Agaricus ostreatus. Ketika itu, jamur-jamur yang memiliki “insang” atau Gill memang dikategorikan
dalam kelompok Agaricus. Hingga 1871, Paul Kummer, ahli jamur dari Jerman, mengubahnya masuk genus Pleurotus satu genus yang diidentifikasikan Kummer.
Dalam bahasa latin, pleurotus berarti “telinga bagian sisi” seperti penampakan tudungnya yang tumbuh menyamping dari tangkai jamur. Sedangkan ostre berarti
oyster tiram, atus berarti menyerupai. Jamur tiram termasuk divisi Basidiomycota.
Itu karena dalam reproduksi generatifnya ia menghasilkan basidiofora. Sedangkan reproduksi vegetatifnya membentuk konidospora. Ciri kelompok ini antara lain
memiliki dinding sel tersusun dari zat kitin, hifanya bersekat, dan membentuk badan buah. Badan atau tubuh buah jamur tiram secara garis besar terdiri dari tudung dan
tangkai. Tubuh buah itulah yang dikonsumsi Evy, 2014. Tidak hanya menyedapkan, jamur mempunyai kandungan gizi cukup baik.
Komposisi kimia yang terkandung tergantung jenis dan tempat tumbuhnya. Dari hasil penelitian, rata-rata jamur mengandung 19-35 protein. Dibanding beras 7,38
dan gandum 13,2, ia berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur, sekitar ada 9 jenis dari 20 asam amino yang dikenal. Yang
6
Universitas Sumatera Utara
istimewa 72 lemak nya tidak jenuh, jamur juga mengandung berbagai jenis vitamin, antara lain B1 thiamine, B2 riboflavine, niasin dan biotin. Selain elemen mikro,
jamur juga mengandung berbagai jenis mineral, antara lain K, P, Ca, Na, Mg dan Cu. Kandungan serat mulai 7,4 – 24,6 sangat baik bagi pencernaan. Jamur mempunyai
kandungan kalori yang sangat rendah sehingga cocok untuk pelaku diet. Hasil studi di Massachusett University menyimpulkan bahwa riboflavin, asam
nicotinat, pantothenat , dan biotin Vitamin B. Masih terpelihara dengan baik
meskipun jamur telah dimasak. Hasil penelitian dari Beta Glucan Health Centre menyebutkan jamur tiram atau Pleurotus ostreatus mengandung senyawa pleuran
di jepang jamur tiram disebut Hiratake sebagai jamur obat mengandung protein 19- 30 , Karbohidrat 50-60 , asam amino, Vit.B1 Thiamin, B2 riboflavin, B3
Niasin, B5 Asam pantotenat, B7 Bioting, Vit.C dan mineral Calsium, Besi, Mg, Fosfor, K, P, S, Zn. Dapat juga sebagai anti tumor, menurunkan kolesterol, dan
antioksidan Alex, 2011. Jamur merupakan makanan sehat yang kaya manfaat. Sebagai bahan pangan, jamur
memiliki nilai takaran gizi lengkap dengan harga yang relative terjangkau. Hal tersebut menjadikan jamur sebagai salah satu kebutuhan pangan yang kerap diburu
masyarakat. Jamur memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh sayuran jenis lainnya, yakni kandungan gizinya yang tinggi. Bahkan, kandungan gizi dalam jamur
hampir mengimbangi nutrisi pada daging sapi dan daging ayam jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Perbandingan Nilai Gizi Jamur Dengan Jenis Pangan Yang Lain
Bahan Pangan
Kalori Protein Lemak Karbohidrat Kalsium
Fosf or
Zat Besi
Vit. A
Vit. B1
Daging ayam
302 18.20
25 14
200 2
810 0.08
Daging sapi
207 18.80
14 11
170 3
30 0.08
Jamur 128 16.00
0.90 64.60
51 223
7.00 0.11