Perbedaan Penjaminan Kredit dengan Asuransi Kredit

BAB III PENGATURAN HUKUM PENJAMINAN KREDIT

A. Perbedaan Penjaminan Kredit dengan Asuransi Kredit

Sebagian masyarakat yang melakukan transaksi keuangan dan atau kredit, penjaminan kredit sering dipersamakan dengan asuransi. Hal ini dapat dipahami karena fungsi penjaminan kredit yang pada dasarnya adalah mengambilalih sementara risiko kegagalan kredit sangat mirip dengan fungsi asuransi yaitu sebagai penangung risiko. Untuk lebih memahami asuransi, berikut disampaikan pengertian tentang asuransi. Menurut Pasal 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, yang dimaksud dengan: “Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk: a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau b. memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan danatau didasarkan pada hasil pengelolaan dana”. 45 Berdasarkan pengertian tersebut, karena asuransi adalah transaksi pertanggungan, pihak yang menutup asuransi mengalihkan risiko kepada pihak yang penanggung, maka para pelaku bisnis sangat berkepentingan dengan asuransi sebagai upaya untuk mengendalikan risiko bisnis mereka. Dalam hal ini upaya tersebut dilakukan dengan penutupan asuransi atau kepesertaan asuransi. 45 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian, Bab I, Pasal 1. 55 Belakangan ini risiko yang dapat ditutup asuransi tidak saja risiko jiwa dan perdagangan pada umumnya. Tetapi juga risiko atas pinjaman atau kreidt. Khusus untuk kredit. Asuransi kredit pada hakikatnya merupakan jaminan yang pasti bagi kreditur bahwa bila oleh satu dan lain hal sebagaimana disepakati, debitur tidak mampu mengembalikan pinjamannya, kreditur akan terlindung dari risiko tersebut. Dengan kata lain, kreditur akan menerima kembali jumlah uang yang dipinjamkannya kepada debitur dari asuransi yang menutup pertanggungan tersebut. Kegiatan asuransi melibatkan dua pihak yaitu penanggung insurer atau asuradur dan tertanggung insured. Pihak penanggung adalah perusahaan asuransi, sementara pihak tertanggung adalah pihak yang mengalihkan risiko yang ditutup kepada perusahaan asuransi. Pihak penanggung berhak atas upah yang disebut premi dan pihak tertanggung membayar premi tersebut. Kedua belah pihak mengikatkan diri dalam suatu perjanjian pertanggungan dirinci hak dan kewajiban masing-masing pihak termasuk syarat-syarat dan tata cara klaim yang lazim dalam suatu dokumen yang disebut polis. Prinsip kegiatan asuransi secara umum dapat disampaikan sebagai berikut: 1. Insurable interest calon tertanggung hanya boleh menutup asuransi atau barang atau suatu tanggung jawab bila ia memiliki kepentingan atas barang atau tanggung jawab tersebut. 2. Utmost of good faith Penutupan asuransi dianggap sah dan berlaku bila dilakukan dengan dasar itikad yang baik. 3. Indemnity Dasar penggantian kepada tertanggung dalam hal kerugian, setinggi-tingginya adalah sebesar kerugian yang dideritanya. 4. Subrogation Apabila tertanggung telah memanfaatkan penggantian dari satu pihak atas dasar indemnity, maka ia tidak dapat lagi memperoleh dari pihak lain, walaupun jelas bahwa pihak lain itu bertanggung jawab pula atas kerugian yang terjadi. Berdasarkan penjelasan tentang penjaminan kredit dan pengertian asuransi kredit, berikut ini disarikan perbedaan antara penjaminan kredit dan asuransi kredit. Tabel 1. Perbedaan Penjaminan Kredit dengan Asuransi Kredit No. Penjaminan Kredit Asuransi Kredit 1. Para pihak yang terkait dalam perjanjian kredit ada tiga pihak, yaitu penjamin, penerima jaminan, dan terjamin. Para pihak yang terkait dalam asuransi kredit ada dua pihak, yaitu pihak penanggung dan pihak tertanggung. 2. Perjanjian penjaminan kredit merupakan perjanjian tambahan. Perjanjian asuransi merupakan perjanjian yang berdiri sendiri. 3. Misi utama penjaminan kredit bukan membayar klaim tetapi mendukung pihak yang belum bankable memenuhi Misi utama asuransi kredit adalah memberikan ganti kerugian jika terjadi kerugian loss. keperluan jaminan. 4. Produk penjaminan kredit adalah sertifikat penjamin dan jasa penjaminan diterima dengan dibayarkan sejumlah fee atau imbal jasa penjaminan. Produk asuransi adalah polis asuransi dan jasa asuransi diterima dengan dibayarkannya sejumlah premi asuransi. 5. Bisnis penjaminan kredit berpegang pada falsafah select your risk and client, walaupun dalam juga menggunakan hukum bilangan besar. bisnis dalam asuransi menggunakan hukum bilangan besar. 6. Istilah fee atau imbal jasa penjaminan dianggap sebagai biaya pelayanan service charge. Istilah premi merupakan dana yang dihimpun untuk pembayaran ganti rugi. 7. Penjamin kredit hanya akan memberikan penjaminan kepada pihak terjamin dengan penelitian yang medalam dan mengenal pula reputasi yang bersangkutan. Insurer atau pihak perusahaan asuransi kredit akan melayani siapa saja yang ingin menutup kerugian sepanjang disepakati dalam perjanjian pertanggungan, tanpa harus meneliti reputasi tertanggung insured. 8. Prinsip penjamian kredit meliputi: - kelayakan usaha, - pelengkap perkreditan, - pengganti agunan, - pengambialihan sementara risiko kredit macet, - piutang subrograsi, - keterlibatan tiga pihak, - kerjasama pengendalian. Prinsip asuransi kredit mengikuti prinsip asuransi pada umumnya, yaitu meliputi: - bentuk atau rupa pertanggungan insurable interest, - itikad baik utmost good faith, - ganti rugi indemnity, - hak penanggung setelah ganti rugi subrogation. 9. Dalam penjaminan kredit tidak mudah melakukan perubahan atas jaminan jika terjadi kesalahan. Dalam asuransi kredit mudah mengadakan perubahan dengan endorsement atau cancellation. 10. Pembayaran klaim dilakukan setelah terpenuhi syarat penjaminan yang diatur dan disepakati dalam sertifikat penjaminan dan biasanya tidak mempersoalkan apa sebabnya. Pembayaran klaim dialkukan setelah diketahui sebab- sebabnya. 11. Apabila klaim telah dibayar oleh penjamin kepada penerima jaminan, muncul Dalam asuransi kredit, klaim dibayar oleh insurer perusahaan asuransi kepada hak subrogasi penjamin dan terjamin wajib membayar sejumlah klaim yang dibayarkan penjamin kepada penerima jaminan. insured bank, insurer tidak melakukan penagihan kepada debitur mengingat insurer telah mereasuransikan kreditnya tersebut kepada perusahaan reasuransi. Namun, bila tidak, pihak insurer akan melakukan penagihan kepada debitur. 12. Tujuan utama kegiatan penjaminan kredit adalah menjembatani kepentingan terjamin dari sisi penggantian agunan dan kepentingan penerima jaminan untuk menyalurkan kredit. Tujuan utama kegiatan asuransi kredit adalah untuk melindungi kepentingan piak tertanggung atas kerugian yang mungkin dideritanya. 13. Kredit merupakan dasar adanya perikatan-perikatan tiga pihak. Meskipun demikian, sebagai pengganti agunan, penjaminan kredit dapat hadir sebelum perjanjian kredit melalui prinsip persetujuan penjaminan. Kredit sebagai sebuah tanggung jawab merupakan dasar perjanjian asuransi.

B. Penjaminan Kredit dan Dasar Hukumnya

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Penyelesaian Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Krakatau Medan

2 72 103

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

14 178 131

Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Kredit Usaha Rakyat (Kur) Pada Bank (Studi Pada Bank Btn Cabang Pemuda Medan)

9 166 128

Tinjauan Yuridis terhadap Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Saat Terjadi Kredit Macet pada Bank Mandiri Medan (Studi pada Perum Jamkrindo Cabang Medan dan Kantor Wilayah I Bank Mandiri Medan)

0 8 162

Penjaminan Kredit Usaha Rakyat Oleh Perum Jamkrindo Cabang Denpasar.

0 0 14

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

0 0 11

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

0 0 1

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

0 0 38

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

0 0 4

Tanggung Jawab Perusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Penjamin Untuk Menanggulangi Risiko Kredit Macet Pada Kredit Usaha Rakyat (Studi Perum Jamkrindo Cabang Medan)

0 0 3