26
batinnya.Aku belum tahu apa yang terjadi pada ayah dan ibuku yang berubah sikap. Aku hanya bisa menerka apa yang sedang terjadi dengan
keluargaku. Inikah ujian dari Allah buat keluargaku? Aku ingin tahu apayang sedang terjadi pada mereka ATDHA, 2013:17.
Kutipan di atas menerangkan bahwa, Aisya hanya bisa menerka-nerka apa yang terjadi. Ia terus bertanya dalam hati, apa yang terjadi dengan ayah dan ibunya?
Tetapi ia yakin bahwa itu semua ujian dari Allah. Ia hanya bisa sabar dan pasrah saat itu.
a. Kecemasan membuat seseorang merasa tidak dipentingkan lagi oleh
orang yang disayangi
Kecemasan yang dialami Aisya ketika ia cemas akan keadaan keluarganya. rasa cemas itu ada seolah-olah orang tuanya tidak lagi
membutuhkannya atau menyesal memilikinya.Keadaan tersebut dapat dilihat dari kutipan:
“Anak tak bergunaMasih untung kau masih kuberi makan.Dasar anak gembel” ibu berbicara dengan kalimat yang
tidak ku mengerti ATDHA, 2013:19. Aisya merasakan rasa tak diinginkan atau tidak penting.Iahanya dapat
menahan perih dengan ucapan ibunya. Aku hanya bisa menangis menahan sakit dan mencoba untuk
sama sekali tidak berteriak. Semakin berteriak, ibu semakin marah dan tak terkendali emosinya.Bagiku dan Deka, saat itu seperti
mimpi buruk. Kami berdua sangat ketakutan saat ibu menyeret kami ke gudang dan mengunci kami sampai sore ATDHA,
2013:19.
Universitas Sumatera Utara
27
b. Kecemasan dapat membuat seseorang menjadi tidak berdaya
Akibat dari kecemasan yang Aisya alami, membuatnya tidak dapat berbuat sesuatu atau tidak berdaya.Aisya sampai selalu tidak memperdulikan
tentang kesehatannya. Hal itu dapat dilihat dari kutipan: Selepas dikurung di gudang, aku hanya diam di
kamar.Duduk di lantai sambil menggigit baju untuk meredakan marah.Aku menangis dan menyakiti diri sendiri dengan menggigit
tangan dan lengan hingga meninggalkan bekas hitam di kulitku yang rasanya seolah mati rasa.Aku tidak merasa sakit seperti saat
ibu tadi menghajarku habis-habisan.Hingga malam, aku diam di kamar.Lampu juga tidak kunyalakan ATDHA, 2013:20.
Aisya selalu dikurung dan mengurung diri dalam kamarnya. Masalah yang ia hadapi membuatnya hampir mati setiap hari. Hal itu dapat dilihat dari
kutipan: Jam sudah menunjuk angka 4:45 pagi. Aisya tersadar dari
pingsan.Ia mendapati dirinya terbaring lemah di atas sajadah. Kepalanya sangat pusing. Pandangannya kabur hingga ia harus
berjalan pelan, merayap di dinding kamar. Dengan sisa tenaganya, ia tetap menjalankan shalat meski harus kembali merayapi dinding
saat berwudhu. Badannya terasa lemah.Lambungya terasa sakit. Barulah ia teringat kalau tiga hari ini tidak makan sama sekali
ATDHA, 2013:49.
c. Kecemasan menjadikan diri seseorang memiliki rasa takut