Psikologi Sastra Konsep .1 Konflik Batin

6 Konflik terjadi bila ada berbagai tujuan yang ingin dicapai sekaligus dalam waktu yang bersamaan.Konflik terjadi akibat perbedaan yang tidak dapat diatasi antara kebutuhan individu dan kemampuan potensial.Konflik dapat diselesaikan melalui keputusan hati.Menurut Suryani dan Widyasih 2010: 45 bahwa konflik mempunyai beberapa bentuk, antara lain sebagai berikut: 1 Approach-approach conflict, yaitu konflik-konflik psikis yang dialami oleh individu karena individu tersebut mengalami dua atau lebih motif yang positif dan sama kuat. Misalnya, seorang mahasiswa pergi kuliah atau menemui temannya karena sudah berjanji. 2 Approach avoidance conflict, yaitu konflik psikis yang dialami individu karena dalam waktu yang bersamaan menghadapi situasi yang mengandung motif positif dan motif negatif yang sama kuat. Misalnya, mahasiswa diangkat menjadi pegawai negeri positif di daerah terpencil negatif. 3 Avoidance-avoidance conflict, yaitu konflik psikis yang dialami individu karena menghadapi dua motif yang sama-sama negatif dan sama-sama kuat. Misalnya, seorang penjahat yang tertangkap dan harus membuka rahasia kelompoknya dan apabila ia melakukan akan mendapat ancaman dari kelompoknya. 4 Double approach avoidance conflict, yaitu konflik psikis yang dialami individu karena menghadapi dua situasi yang masing-masing mengandung motif negatif dan motif positif yang sama kuat. Misalnya, seorang mahasiswa harus menikah dengan orang yang tidak disukai negatif atau melanjutkan studi positif. Banyak sekali situasi dalam kehidupan yang menimbulkan berbagai konflik.Sehingga, dibutuhkan suatu kecakapan untuk menganalisis masing-masing stimulus agar dapat mengurangi konflik batin tersebut dengan kesabaran.

2.1.2 Psikologi Sastra

Secara etimologis, psikologi diambil dari bahasa Inggris psychology yang berasal dari bahasa Yunani psyceyang berarti jiwa soul, mind dan logos yang berarti Universitas Sumatera Utara 7 ilmu pengetahuan.Dengan demikian, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa Shaleh, 2008: 1. Sama seperti yang dikemukakan oleh Plato dan Aristoteles, bahwa psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat jiwa serta prosesnya sampai akhir.Secara luas, psikologi mencoba menemukan peraturan umum yang menerangkan perilaku organisme hidup dalam Shaleh, 2008:5. Psikologi sastra adalah kolaborasi antara ilmu sastra dengan ilmu psikologi sebagai ilmu bantu. Psikologi sastra memiliki tiga pendekatan yaitu: 1 pendekatan ekspresif yang mengkaji psikologi pengarang, 2 pendekatan tekstual yang mengkaji psikologi tokoh cerita, 3 pendekatan reseptif yang mengkaji psikologi pembaca Endraswara, 2008: 99. Psikologi sastra merupakan ilmu yang mempelajari masalah-masalah kejiwaan seorang tokoh dalam cerita.Psikologi sastra bertujuan untuk melihat konflik-konflik yang dapat mempengaruhi kepribadian.Manusia selalu memperlihatkan perilaku yang beraneka ragam.Ilmu psikologi sangat berguna untuk melihat dan mengenal manusia lebih dalam dan lebih jauh. Dengan demikian,psikologi dan karya sastra memiliki hubungan fungsional, yakni sebagai sarana untuk mempelajari keadaan kejiwaan tokoh-tokoh dalam karya sastra. Keadaan itu dapat berupa konflik-konflik yang dapat mengubah perilaku.Pemahaman fenomena kejiwaan ini dapat dilakukan pengamatan perilaku seperti apa yang diucapkan dan diperbuat oleh pelaku Semi, 1993: 76. Universitas Sumatera Utara 8 Psikologi sastra juga merupakan kajian sastra yang memandang karya sebagai aktivitas kejiwaan pengarang yang menggunakan cipta, rasa, dan karya dalam berkarya. Begitupun pembaca, dalam menanggapi karya juga tidak akan lepas dari kejiwaan masing-masing. Pengarang akan mengungkap gejala jiwa kemudian diolah kedalam teks dan dilengkapi dengan kejiwaannnya Endraswara, 2003: 96. Pada dasarnya psikologi sastra memberikan perhatian pada masalah yang berkaitan dengan unsur-unsur kejiwaan tokoh-tokoh fiksional yang terkandung dalam sastra.Aspek-aspek kemanusiaan inilah yang merupakan objek utama psikologi sastra, sebab hanya dalam diri manusia itulah aspek kejiwaan berada Ratna, 2004: 344. Penelitian ini akan menentukan terlebih dahulu karya sastra yang akan dianalisis kemudian menentukan teori-teori yang relevan dengan bahasan yang ingin dicapai. Teori yang akan dipergunakan adalah teori psikologi sastra. Penelitian psikologi sastra dilakukan dengan dua cara. Pertama, melalui pemahaman teori-teori psikologi terhadap suatu karya sastra.Kedua, dengan terlebih dahulu menentukan sebuah karya sastra sebagai objek penelitian kemudian ditentukan teori-teori psikologi yang dianggap relevan untuk melakukan analisis. Teori psikologi melahirkan konsep-konsep seperti dinamika pengaturan tingkah laku, pola tingkah laku, model tingkah laku, dan perkembangan tingkah laku dalam menguraikan kompleksitas tingkah laku manusia Alwisol, 2009.

2.2 Landasan Teori