Keyakinan KONFLIK BATINTOKOH AISYA DALAM NOVEL ADA TASBIH DI HATI

44 Melihat pemandangan yang hijau, menikmati lembutnya pasir pantai, menghirup segarnya udara pagi sangat dianjurkan. Bahkan,akan lebih bagus kalau terjadwal, Seperti yang dilakukan oleh Aisya. Ia mencoba menenangkan pikirannya dengan berjalan-jalan sendirian dan pergi ke toko buku. Hari minggu yang sangat cerah.Aisya ingin menghabiskan hari dengan sekedar berjalan-jalan sendirian.Mengusir penat di pikiran. Sudah hampir jam dua belas siang saat Aisya keluar dari rumahnya. Terik matahari terasa panas membakar tubuh siapa saja yang berlalu- lalang di jalanan ATDHA, 2013: 116. Selesai shalat, Aisya menuju Gramedia.Ia selalu tersenyum gembira saat memasuki toko itu, seolah hanya tempat inilah yang membuatnya bisa melupakan segala macam masalah ATDHA, 2013: 116.

f. Keyakinan

Sikap yakin, bahwa segala cobaan hidup itu datangnya dari Allah akan membuat jiwa lebih kuat dan sangat penting untukdiperhatikan. Dengan keyakinan ini, seseorangakan selalu menempatkan diri pada posisi positif walau apapun yang terjadi. Rumusnya adalah Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi kemampuan hambanya. Aisya selalu yakin bahwa Allah selalu bersamanya dan tidak akan meninggalkannya selama ia masih selalu bersyukur atas apa yang terjadi di dalam kehidupannya. Hal itudapat dilihat dari kutipan: Aisya masih terus mengadukan segala keluh-kesahnya kepada Allah.Ia yakin bahwa Allah tak akan pernah meninggalkannya. Aisya kembali teringat ucapan ibunya.Ia sangat terpukul saat ibunya tega mengatakan bahwa dirinya perempuan tak laku, bahkan adiknya pun ikut-ikutan mencaci demikian. Aisya tak pernah menyangka jika ucapan itu akan keluar dari bibir seorang ibu yang tentu saja ucappannya akan dikabulkan Allah. Karena ucapan seorang ibu Universitas Sumatera Utara 45 adalah do’a yang akan mengantarkan kehidupan anaknya ATDHA, 2013:41. Aisya terus berdo’a dan bertasbih demi menghapus segala sakit yang menyesakan hati.Mengetuk pintu Allah agar bersedia mengembalikan keluarganya seperti dulu saat Aisya masih kecil.Saat itu, keluarganya hidup dalam keadaan tidak punya, tetapi selalu bisa bersyukur meski hanya tinggal di rumah petak dan makan dengan segala keterbatasan.Cinta tak pernah lepas dari keluarganya.Tidak seperti saat ini ATDHA, 2013: 111. Sikap Aisya dalam mengatasi konflik yang terdiri dari berbagi rasa, mengalah, penyaluran emosi dengan hal positif, membantu orang lain, rekreasi, dan keyakinan merupakan cara yang tepat dalam menyikapi konflik Aisya tersebut. Hal ini membuat Aisya lebih percaya diri dalam melanjutkan hidupnya.Ia selalu yakin dengan firman AllahQS. Al-Insyirah: 5-6: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” Aisya selalu meyakini bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan umatnya dan Allah bersama orang-orang yang sabar. Universitas Sumatera Utara 46

BAB V KESIMPULAN