58
Asumsi dari teori ini bahwa masyarakat terintegrasi atas dasar kesepakatan dari pada anggotanya akan nilai-nilai kemasyarakatan tertentu
yang mempunyai kemampuan mengatasi perbedaan-perbedaan sehingga masyarakat tersebut dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional
terintegrasi dalam suatu keseimbangan. Keuntungan juga dirasakan oleh para pengemudi dan penumpang
karena dengan adanya pedagang mereka tidak perlu jauh-jauh dalam berbelanja, karena pihak pelaku pedagang secara tidak langsung telah menyediakan barang-
barang yang dibutuhkan. Seperti hasil wawancara dengan informan berikut ini:
”Kendaraan yang singgah di tempat dagangan ini adalah sepeda motor selebihnya mobil pribadi untuk membeli barang
dagangan Ibu Miranti seperti minyak solar dan bensin. Ibu Miranti menjual minyak kepada kendaraan dengan cara
getengan atau dengan per liter, rokok, minuman, roti dan lain-lain” Wawancara dengan Ibu Miranti.
Asumsi teori struktural fungsional melalui pendapat Ralph Dahrendorf dalam Damsar, 2009, tentang asumsi dasar yang dimiliki oleh teori
struktural fungsional yaitu Setiap masyarakat terdiri dari berbagai elemen yang terstruktur secara relatif mantap dan stabil yakni terpenuhinya kebutuhan supir
dan penumpang pada umumnya.
5.2. Dampak Kerusakan Jalan Lintas Sumatera Pada Sektor Ekonomi Masyarakat Pedagang
Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Kabupaten Tapanuli Utara dengan beberapa Kecamatan di Pahae salah satunya Kecamatan Pahae Julu, Pahae
Universitas Sumatera Utara
59
Jae, Kecamatan Simangumban. Kehidupan ekonomi sebelum terjadi kerusakan jalan aktifitas ekonomi pedagang di sekitar Jalan Lintas Sumatera Kecamatan
Pahae Jae, pedagang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan memanfaatkan Jalan Lintas Sumatera dan transportasi lancar sehingga para pedagang berjualan
di sekitar Jalan Lintas Sumatera. Pedagang yang berjualan di sekitar Jalan Lintas Sumatera para pedagang Rumah makan, pedagang musiman, pedagang
eceran,usaha bengkel, Para pedagang menjual barang dagangannya kepada kendaraan yang melewati Jalan Lintas Sumatera misalnya pembelinya para sopir
truk dan penumpang Bus. Hal ini dirasakan para pedagang dengan lancarnya Tranportasi Jalan Lintas Sumatera pada waktu tahun 1990 sampai tahun 1999,
kehidupan ekonomi pedagang di sekitar jalan sangat berdampak positif baik itu untuk pendapatan masyarakat pedagang dalam memenuhi kebutuhan keluarga
para pedagang, dan setelah tahun 2000 kerusakan Jalan Lintas sumatera kehidupan ekonomi para pedagang di sekitar Jalan Lintas Sumatera mulai
menurun akibat kerusakan jalan sehingga berpengaruh bagi pendapatan para pedagang, dan kondisi Jalan Lintas Sumatera sekarang sepi karena kendaraan
yang melintas dari Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Pahae sangat sedikit diakibatkan jalan rusak, sehingga kendaraan yang melintas sangat takut
untuk melewati dari Jalan yang melewati Pahae Jae, sehingga kendaraan yang melintas berkurang sehingga berpengaruh bagi ekonomi pendapatan pedagang
karena pembeli sedikit. Hal tersebut dapat diungkapkan dengan oleh informan sebagai berikut:
“Kerusakan Jalan Lintas Sumatera sudah cukup lama tetapi kerusakan paling parah pada tahun 2000 sampai sekarang.
Kerusakan jalan lintas ini sangat berdampak pada usaha dan ekonomi saya, dimana usaha rumah makan saya pembeli
Universitas Sumatera Utara
60
adalah kendaraan yang melintas dari jalan Lintas Sumatera adalah Sopir dan penumpang-penumpang Bus. Pendapatan
saya menurun diakibatkan jalan rusak. Sekarang ini kendaraan yang melintas dari sini cukup sepi karena
kendaraan menghindari jalan Lintas Pahae yang keadaannya rusak sehingga kendaraan banyak mengalihkan jalan dari
Lintas Timur dan Lintas Barat. Kerugian yang saya alami sekarang ini terutama pada pendapatan saya. Ketika kondisi
jalan masih bagus dimana dalam satu hari pendapatannya saya dalam satu hari dari Rumah makan ini Rp 500.000.
Kalau kondisi kerusakan jalan sekarang ini Rp 200.000hari, itupun pendapatan saya sekarang ini tidak menentu.”
wawancara dengan Z. Lubis
Hal yang sama juga dikatakan oleh informan lainya, yang merasa
penghasilannya menurun akibat dampak kerusakan jalan Lintas sumatera.
”Kerusakan jalan cukup berpengaruh terhadap pendapatan saya karena waktu kondisi jalan masih bagus Truk dan Bus
sangat banyak ada sekitar 50 kendaraan yang singgah dirumah makan saya, Tapi sekarang dalam kondisi kerusakan
jalan 10 kendaraan yang singgah dan sangat sedikit, dampaknya terhadap ekonomi saya menurun akibat
pelanggan saya untuk makan dan minum sudah berkurang Wawancara dengan Amudi.
Berdasarkan hasil wawancara dari pedagang eceran dan usaha bengkel,
kerusakan jalan sangat berdampak pada ekonomi: “Kerusakan Jalan Lintas Sumatera Sangat berdampak pada
kegiatan ekonomi saya dimana kendaraan yang melintas dari Jalan Lintas Sumatera yang melewati Kecamatan Pahae Jae
sudah berkurang misalnya kendaran truk pengangkut barang dari Jakarta sudah jarang lewat dari sini, kerugian yang saya
alami sekarang adalah pelanggan dan pembeli khususnya para sopir truk yang selalu membeli rokok dan minuman di
tempat usaha sedikit”. Wawancara dengan Miranti Sitompul.
Hal sama di ungkapkan kerusakan Jalan Lintas Sumatera berdampak pada kegiatan ekonomi dengan wawancara dengan usaha bengkel sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
61
Dampak Kerusakan Jalan Lintas Sumatera menurut saya berdampak pada ekonomi saya, karena pelanggan yang
datang ke usaha bengkel saya adalah hanya mengharapkan kendaraan yang lewat dari Jalan Lintas Sumatera. Tetapi
karena kondisi jalan rusak maka pengendara yang sering lewat dari Jalan Lintas Sumatera melewati Tarutung-Pahae-
Sipirok sudah berkurang, Sehingga pendapatan ekonomi menurun”. Wawancara dengan Hotman Sitompul.
Dari penjelasan hasil wawancara informan di atas sebelum kerusakan jalan ekonomi pedagang masih lancar dan setelah kerusakan jalan, pendapatan ekonomi
pedagang sangat berpegaruh akibat kerusakan jalan Lintas Sumatera karenah kendaraan yang melintas sudah berkurang sehingga pembeli sangat sedikit,
Sehingga ekonomi masyarakat pedagang terganggu diakibatkan kerusakan Jalan Lintas Sumatera yang melewati Kecamatan Pahae Jae.
5.3 Tanggapan Masyarakat Pedagang Terhadap Kerusakan Jalan Lintas Sumatera di Kecamatan Pahae Jae