10
4. Kontrak. 5. Uang.
6. Tabungan. 7. Organisasi ekonomi seperti Bank, perusahaan asuransi, koperasi dan
lain-lain. Aktifitas ekonomi secara sosial didefenisikan sebagai aktifitas ekonomi
yang dipengaruhi oleh interaksi sosial dan sebaliknya mereka mempengaruhinya. Pendapat dari Soeratmo dalam Dahriani, 1995, mengemukakan bahwa aspek
kehidupan sosial ekonomi meliputi antara lain: 1.
Aspek sosial demografi meliputi antara lain: pembaharuan sosial, tingkah laku, motivasi masyarakat, serta kependudukan dan migrasi.
2. Aspek ekonomi meliputi antara lain: kesempatan kerja, tingkat
pendapatan dan pemilikan barang. 3.
Aspek pelayanan sosial meliputi antara lain: sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana olahraga dan sarana transportasi.
2.2. Tindakan Ekonomi
Tindakan ekonomi adalah bentuk dari tindakan sosial. Menurut Weber, tindakan ekonomi dapat dipandang sebagai suatu tindakan sosial sejauh tindakan
tersebut memperhatikan tingkah laku orang lain. Aktor sebagai pelaku ekonomi akan selalu mengarahkan tindakannya menurut kebiasaan dan nilai-nilai dan
norma yang dimiliki dalam sistem hubungan sosial yang sedang berlangsung. Pada kelompok masyarakat petani, tindakan ekonomi merupakan cerminan
langsung dari moral ekonomi sedangkan pada masyarakat pedagang, tindakan
Universitas Sumatera Utara
11
ekonomi merupakan kombinasi antara moral ekonomi, kepentingan ekonomi dan dimensi moral mereka yang senantiasa dinamis. Norma-norma moral, adat,
hukum, dipandang sebagai sesuatu yang mengganjal dalam mencapai kepentingan pribadi. Tetapi sebagai manusia kreatif, masyarakat pedagang tetap mencari alat
keluar dengan melakukan proses interaksi antara pedagang maupun pedagang dengan kelompok masyarakat Damsar, 2000.
2.3. Fungsional Struktural
Merton menjelaskan bahwa analisis struktural fungsional memusatkan perhatian pada kelompok, organisasi masyarakat dan kultur, Setiap objek yang
dapat dijadikan sasaran analisis struktural fungsional tentunya mencerminkan hal yang standar artinya terpola dan berulang. Sasaran studi fungsional antara lain
adalah peran sosial, pola institusional, proses sosial, pola kultur, emosi yang berpola secara struktural, norma sosial, organisasi kelompok, struktur sosial
perlengkapan untuk mengendalikan sosial, dan sebagainya Goodman, 2008. Fungsi didefenisikan sebagai konsekuensi-konsekuensi yang dapat diamati
yang menimbulkan adaptasi atau penyesuaian dari sistem tertantu. Tetapi jelas ada bias ideologi bila orang hanya memusatkan perhatian pada adaptasi dan
penyesuaian diri, karena adaptasi dan penyesuaian diri selalu mempunyai akibat positif. Merton juga mengembangkan gagasan tentang disfungsi yang
didefenisikan sebagai akibat-akibat yang sama sekali tidak sesuai dengan sistem yang diperhatikan. Dalam hal ini termasuk bentuk-bentuk sosial yang bertahun
sejak jaman dahulu. Meski mempunyai akibat positif dan negatif di masa lalu, namun bentuk sosial itu tidak pengaruh signifikan terhadap masyarakat sekarang.
Universitas Sumatera Utara
12
Selanjutnya konsep fungsi nyata adalah fungsi yang diharapkan, sedangkan fungsi yang tersembunyi adalah fungsi yang tidak diharapkan Goodman, 2008.
Paradigma struktural fungsional berpandangan bahwa masyarakat terbangun dari sistem yang kompleks dan setiap bagian dari sistem tersebut bekerja sama untuk
memelihara kestabilan. Dua konsep penting dalam paradigma struktural fungsional, pertama masyarakat terdiri dari struktur sosial, kedua setiap bagian
dari struktural memiliki fungsi sosial Ritzer, 2008.
2.4. Sarana dan Prasana Transportasi 2.4.1. Defenisi Transportasi