BAB 4 HASIL PENELITIAN
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi pada mahasiswa FKG USU angkatan 2014. Semua subjek
penelitian berhasil mengikuti penelitian hingga selesai. Sampel kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 20 orang dan kelompok
kontrol sebanyak 20 orang. Selama berlangsungnya penelitian, tidak ada komplikasi yang dilaporkan oleh subjek penelitian. Data-data hasil penelitian yang diperoleh
diuraikan di bawah ini Tabel 3.
Tabel 3. Data demografis subjek penelitian Variabel
Kelompok Pengamatan Jumlah
Persentase Usia
a. 18 tahun b. 19 tahun
c. 20 tahun d. 21 tahun
e. 23 tahun 2 orang
10 orang 13 orang
13 orang 2 orang
5 25
32.5 32.5
5 Total
40 orang 100
Jenis Kelamin a. Laki-laki
b. Perempuan 10 orang
30 orang 25
75 Total
40 orang 100
Frekuensi Menyikat Gigi
a. 1X sehari b. 2X sehari
c. 3X sehari 2 orang
34 orang 4 orang
5 85
10 Total
40 orang 100
Berdasarkan tabel 3, sampel terbanyak berdasarkan usia adalah subjek berusia 20 tahun dan 21 tahun sebanyak 13 orang masing-masing 32.5 diikuti 19 tahun
sebanyak 10 orang 25 , 23 tahun dan 18 tahun sebanyak 2 orang masing-masing 5 28
Universitas Sumatera Utara
. Distribusi jenis kelamin pula menunjukkan jumlah sampel laki-laki adalah sebanyak 10 orang 25 manakala perempuan adalah sebanyak 30 orang 75 . Frekuensi
menyikat gigi memperlihatkan bahwa sebanyak 2 orang yang menyikat gigi 1 kali sehari 5 diikuti 2 kali sehari sebanyak 34 orang 85 dan 4 orang menyikat gigi 3 kali
sehari 10 .
Tabel 4. Data distribusi rerata skor indeks plak mahasiswa FKG USU angkatan 2014 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
Kelompok
Hari
Perlakuan Ekstrak Daun Sirih Merah
Kontrol Plasebo
N Rerata indeks plak ± SD
N Reata indeks plak ± SD
20 0,800 ± 0,418
20 0,879 ± 0,459
7 20
0,550 ± 0,376 20
1,027 ± 0,503 Keterangan: SD= Standar Deviasi, Uji T Independent bermakna jika p 0,05
Berdasarkan tabel 4, dapat dilihat rerata dan standar deviasi skor indeks plak pada kelompok perlakuan Ekstrak Daun Sirih Merah pada hari ke-0 adalah 0,800 ±
0,418 manakala hari ke-7 adalah 0,550 ± 0,376. Ini menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan sebanyak 0,25. Pada kelompok kontrol Plasebo pula, rerata dan standar
deviasi skor indeks plak pada hari ke-0 adalah 0,879 ± 0,459 dan pada hari ke-7 adalah 1,027 ± 0,503. Pada kelompok ini dapat dilihat terjadi peningkatan sebanyak 0,148.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 16. Rerata skor indeks plak subjek penelitian pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-0 dan hari ke-7
Gambar 3 menunjukkan rerata skor indeks plak subjek penelitian pada kedua kelompok secara grafik. Pada kelompok perlakuan, dapat dilihat skor indeks plak pada
hari ke-0 adalah 0,800 dan telah terjadi penurunan pada hari ke-7 dan mencapai angka 0,550. Pada kelompok kontrol pula, pada hari ke-0 skor indeks plak adalah sebanyak
0,879 dan telah mengalami peningkatan sebanyak 0,148 pada hari ke-7. Dari hasil yang didapatkan, ini menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur ekstrak daun sirih merah
pada kelompok perlakuan berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak.
Tabel 5. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dibandingkan antara hari ke-0 dan hari ke-7
Hari Kelompok
Rerata SD t
Nilai p
Perlakuan 0,800 ± 0,418
-0,570 0,572
Kontrol 0,879 ± 0,459
7 Perlakuan
0,550 ± 0,377 -3,393
0,002 Kontrol
1,027 ± 0,503 Tabel 5 untuk mengetahui pengaruh obat kumur ekstrak daun sirih merah 3
dalam menghambat akumulasi plak dibandingkan dengan obat kumur pada kelompok
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
Hari ke 0 Hari ke 7
0.8 0.55
0.88 1.03
Perlakuan Kontrol
Universitas Sumatera Utara
kontrol. Perbedaan skor indeks plak pada kelompok perlakuan menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05. Perbedaan skor indeks plak pada kelompok kontrol
menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05. Tanda minus - berarti skor indeks plak sesudah berkumur adalah lebih besar daripada sebelum berkumur. Apabila
dibandingkan perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik dan ini menunjukkan bahwa obat kumur
ekstrak daun sirih merah berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak selama seminggu.
Tabel 6. Perbandingan selisih rerata skor indeks sebelum dan sesudah pada kelompok perlakuan dan kontrol
Perbandingan Kelompok Rerata SD
t Nilai p
Selisih Skor Plak H-0 dan H-7 Kelompok Perlakuan
0,250 ± 0,162 6,892
0,000 Selisih Skor Plak H-0 dan H-7
Kelompok Kontrol -0,148 ± 0,237
-2,791 0,012
Keterangan : SD = Standard Deviasi, Uji T dependent bermakna jika p 0,05
Tabel 6 untuk mengetahui perbedaan skor indeks plak pada subjek penelitian yang menggunakan obat kumur ekstrak daun sirih merah 3 dan obat kumur plasebo
pada hari ke-0 dan hari ke-7. Pada hari ke-0 sebelum berkumur tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol p 0,05.
Namun pada hari ke-7 setelah berkumur terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut karena nilai p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa obat kumur
ekstrak daun sirih merah 3 berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo karena terdapat perbedaan yang bermakna
secara statistik dalam mengurangi akumulasi plak pada hari ke-7 p 0,05. 31
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN