Penerima Consignee Pengertian Hukum Pengangkutan Darat

c. Gudang pabean adalah gudang penyimpananpenimbunan barang yang baru saja diturunkan dari kapal atau yang segera akan dimuat ke kapal.

8. Penerima Consignee

Penerima adalah pengirim yang dapat diketahui dari dokumen pengangkutan. Dapat berupa pembeliimportir atau pihak yang memperoleh kuasa atau pengirim. Ciri dan karakteristik penerima, antara lain perusahaan atau perseorangan yang memperoleh hak dari pengirim barang, dibuktikan dengan penguasaan dokumen angkutan, dan membayar atau tanpa membayar biaya angkutan. E. Hak Dan Kewajiban Penyedia Jasa Pengangkutan Darat Online Berbasis Aplikasi Dalam Melaksanakan Kegiatan Pengangkutan Darat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menyebutkan penyedia jasa atau pelaku usaha adalah “setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum nasional, baik secara sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.” 32 32 Pasal 1 Angka 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pengertian pelaku usaha dalam undang-undang tersebut sangat luas, cakupan luasnya pengertian pelaku usaha dalam undang-undang tersebut memiliki persamaan dengan pengertian pelaku usaha dalam masyarakat dunia, bahwa yang dapat dikulaifikasi sebagai produsen adalah pembuat produk jadi finished product, Universitas Sumatera Utara penghasil bahan baku, pembuat suku cadang, setiap orang yang menampakkan dirinya sebagai produsen, dengan jalan mencantumkan namanya, tanda pengenal tertentu, atau tanda lain yang membedakan dengan produk asli, pada produk tertenu, importir suatu produk dengan maksud untuk diperjualbelikan, disewakan, disewagunakan leasing atau bentuk distribusi lain dalam transaksi perdagangan, pemasok suplier, dalam hal identitas dari produsen atau importir tidak dapat ditentukan. 33 Menurut Abdulkadir Muhammad, pengusaha diartikan “orang yang menjalankan perusahaan maksudnya mengelola sendiri perusahaannya baik dengan dilakukan sendiri maupaun dengan bantuan pekerja.” 34 Pengertian pelaku usaha yang sangat luas tersebut diatas, akan memudah konsumen untuk menuntut ganti kerugian. Konsumen yang dirugikan akibat mengkonsumsi suatu produk tidak begitu kesulitan dalam menemukan kepada Mariam Darus Badrulzaman memliki arti luas yaitu mencakup produsen dan pedagang perantara tussen handelaar . Produsen lazim diartikan sebagai pengusaha yang menghasilkan barang dan jasa. Menurut Agnes Toar, yang termasuk dalam pengertian produsen adalah pembuat, grosir whole saler, leveransir dan pengecer detailer profesional. Menurut Tan Kamello, importir juga termasuk dalam pengertian produsen. Jadi, pembuat, grosir, leveransir, importir dan pengecer barang adalah orang-orang yang terlibat penyediaan barang dan jasa sampai ketangan konsumen. Menurut hukum, mereka ini dapat diminta pertanggungjawaban atas kerugian yang diderita konsumen. 33 Ahmadi Miru Sutarrnan Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Cetakan Kedua, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hal. 8 34 Abdulkadir Muhammad, Op. Cit., hal. 43 Universitas Sumatera Utara siapa tuntutan diajukan, karena banyak pihak yang dapat digugat. 35 1. Investor, yaitu pelaku usaha penyedia dana untuk membiayai berbagai kepentingan seperti perbankan, usaha leasing, tengkulak, penyedia dana, dsb. Ruang lingkup yang diberikan sarjana ekonomi yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Ekonomi Indonsia ISEI mengenai pelaku usaha adalah sebagai berikut: 2. Produsen, yaitu pelaku usaha yang membuat, memproduksi barang danatau jasa dari barang-barang danatau jasa-jasa yang lain bahan baku, bahan tambahan atau penolong dan bahan-bahan lainnya. Pelaku usaha dalam kategori ini dapat terdiri dari orang danatau badan yang memproduksi sandang, orang danatau badan usaha yang berkaitan dengan pembuatan perumahan, orang atau badan yang berkaitan dengan jasa angkutan, perasuransian, perbankan, orang atau badan yang berkaitan dengan obat- obatan, kesehatan, dsb. 3. Distributor, yaitu pelaku usaha yang mendistribusikan atau memperdagangkan barang danatau jasa tersebut kepada masyarakat. Pelaku usaha pada kategori ini misalnya pedagang retail, pedagang kaki lima, warung, toko, supermarket, rumah sakit, klinik, usaha angkutan darat, laut dan udara, kantor pengacara, dsb. 36 Melalui Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen menetapkan hak pelaku usaha adalah: 37 1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang diperdagangkan. 2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang tidak beritikad tidak baik. 3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen. 4. Hak untuk merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang danatau jasa yang diperdagangkan oleh pelaku usaha. 5. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. Selain hak-hak diatas terdapat pula kewajiban pelaku usaha yang di atur dalam peraturan perundang-undangan, yaitu: 38 35 Ahmadi Miru Sutarman Yodo, Op. Cit., hal. 9 36 AZ. Nasution, Op .Cit.,hal. 23 37 Pasal 6 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen 38 Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Universitas Sumatera Utara 1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. 2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. 3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. 4. Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa yang berlaku. 5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta memberi jaminan danatau garansi atas barang yang dibuat danatau yang diperdagangkan. 6. Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang danatau jasa yang diperdagangkan. 7. Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. Pelaku usaha dilarang memproduksi danatau memperdagangkan barang danatau jasa yang: 39 1. Tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut. 3. Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan menurut ukuran yang sebenarnya. 4. Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang danatau jasa tersebut. 5. Tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang danatau jasa tersebut. 6. Tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang danatau jasa tersebut. 7. Tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu penggunaan atau pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu. 8. Tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkan dalam label. 9. Tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama barang, ukuran, berat atau isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai, tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta 39 Pasal 8 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Universitas Sumatera Utara keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang atau dibuat. 10. Tidak mencantumkan informasi danatau petunjuk penggunaan barang dalam bahasa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang dimaksud. Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar. Pelaku usaha juga dilarang menawarkan, memproduksikan, mengiklankan suatu barang danatau jasa secara tidak benar, danatau seolah-olah: 40 1. Barang tersebut telah memenuhi danatau memiliki potongan harga, harga khusus, standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu, karakteristik tertentu, sejarah atau guna tertentu. 2. Barang tersebut dalam keadaan baik danatau baru. 3. Barang danatau jasa tersebut telah mendapatkan danatau memiliki sponsor, persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, cirri-ciri kerja atau aksesoris tertentu. 4. Barang danatau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang mempunyai sponsor, persetujuan atau afiliasi. 5. Barang danatau jasa tersebut tersedia. 6. Barang tersebut tidak mengandung cacat tersembunyi. 7. Barang tersebut merupakan kelengkapan dari barang tertentu. 8. Barang tersebut berasal dari daerah tertentu. 9. Secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang danatau jasa lain. 10. Menggunakan kata-kata yang berlebihan, seperti aman, tidak berbahaya, tidak mengandung risiko atau efek sampingan tampak keterangan yang lengkap. 11. Menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti. 40 Pasal 9 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Universitas Sumatera Utara Terdapat juga hak dan kewajiban penyedia jasa dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online. Adapun hak penyedia jasa dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online, yaitu: 41 1. Menerima pembayaran atas pelaksanaan pengangkutan melalui aplikasi jasa pengangkutan darat online baik secara tunai maupun transfer. 2. Hak untuk membela diri dalam hal pelaku usaha di gugat oleh konsumen atas kelalaian pelaksanan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online . 3. Hak untuk membuktikan bahwa pelaku usaha tidak bersalah, jika ia merasa yakin atas hal pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online. 4. Hak untuk mendapatkan nama baik kembali jika ia berhasil membuktikan bahwa pelaku usaha tidak bersalah atas pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online. 5. Mendapatkan perlindungan hukum berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan yang menjadi kewajiban dari pelaku usaha terhadap produk kendaraan bermotor yang akan di pasarkannya adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi kepada konsumen mengenai pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online. 2. Memberikan petunjuk kepada konsumen mengenai fungsi dalam penggunaan fasilitas serta fitur keamanan dan kenyamanan yang tersedia dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online. 3. Memberikan jaminan terhadap pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online. 4. Memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi konsumen dalam pelaksanaan pengangkutan dalam aplikasi jasa pengangkutan darat online. 42 Berdasarkan hal tersebut di atas, sangatlah diperlukan kesadaran pelaku usaha dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada konsumen dalam rangka peningkatan keamanan dan keselamatan berkendara bagi konsumen. 43 41 Berdasarkan Hasil Wawancara Dengan Bapak Wira Selaku Pengemudi Go-Jek Online, Tanggal 10 Maret 2016 42 Berdasarkan Hasil Wawancara Dengan Bapak Wira Selaku Pengemudi Go-Jek Online, Tanggal 10 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara

F. Aturan-Aturan Hukum Jasa Pengangkutan Darat Online Berbasis Aplikasi

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Kredit Perumahan Menurut Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1999 (Studi Pada Perumahan Alamanda Indah Medan Selayang)

1 35 87

Perlindungan Hukum Bagi Pengguna Jasa (Penumpang) Angkutan Umum Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009

10 93 88

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

9 67 123

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

2 45 99

PERLINDUNGAN KONSUMEN PENGGUNA JASA ANGKUTAN TAKSI DALAM HAL TERJADINYA KETIDAKSESUAIAN TARIF BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DAN UNDANG-UNDANG NOM.

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

2 7 8

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 1 18

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 5 26

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 0 4