Pemurnian Minyak Kelapa Sawit pada Stasiun Klarifikasi

11. Vibrating screen bertujuan untuk memisahkan non oil solid yang berukuran besar. 12. Crude oil tank berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel yang tidak larut dan lolos dari vibrating screen. 13. Continuous settling tank merupakan bak untuk memisahkan lumpur berdasarkan prinsip gaya grafitasi. 14. Sand cyclone berperan untuk mengurangi jumlah pasir dan padatan kasar berdasarkan prinsip grafitasi dan sentrifugasi. 15. Decanter berfungsi untuk memisahkan minyak yang terkandung dalam sludge. 16. Sludge drain tank berfungsi untuk membuang pasir-pasir halus yang terdapat dalam sludge. 17. Oil tank berperan untuk memisahkan minyak dengan air dan kotoran ringan dengan cara pengendapan. 18. Oil purifier berfungsi untuk memurnikan minyak dari kotoran-kotoran. 19. Vacuum drier berperan untuk mengurangi kadar air pada minyak yang terdiri dari tabung yang berdiri tegak yang dihubungkan dengan steam injector atau vacuum pump untuk menurunkan tekanan dalam minyak Naibaho, 1998.

2.10 Pemurnian Minyak Kelapa Sawit pada Stasiun Klarifikasi

Minyak sawit yang keluar dari tempat pemerasan atau pengepresan masih berupa minyak sawit kasar karena masih mengandung kotoran berupa partikel-partikel dari tempurung dan serabut serta air. Agar diperoleh minyak sawit yang bermutu baik, minyak sawit kasar tersebut diolah lebih lanjut yaitu dialirkan dalam tangki minyak kasar oil gatter Fauzi, 2008. Dalam minyak kasar terdapat beberapa fase yang sulit dipisahkan dengan satu cara, maka dilakukan pemisahan fase minyak, fase NOS Non Oli Solid, dan fase air dengan beberapa tahapan. Pemisahan minyak dari fraksi cairan lainnya dilakukan dengan berdasarkan prinsip filtrasi, pengendapan, penguapan, sentrifugasi dan sebagainya. Adapun tahap-tahap pemurnian minyak kelapa sawit adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Sand trap tank Tangki ini berfungsi untuk mengurangi jumlah pasir dalam minyak yang akan dialirkan keayakan dengan maksud agar ayakan terhindar dari gerakan pasir kasar yang dapat menyebabkan keausan ayakan. Alat ini bekerja berdasarkan grafitasi yaitu mengendapan padatan. 2. Recleamed tank Tangki ini berfungsi sebagai penampung minyak dari sand trap tank, hasil olahan decanter dan separator. Di dalam tangki minyak mengalami sistem over flow, di mana minyak bersih bagian atas yang akan dipompakan ke oil tank. 3. Vibrating screen ayakan getar Alat ini bertujuan untuk memisahkan non oil solid yang berukuran besar, sehingga pada proses selanjutnya didapatkan minyak yang memenuhi standar. Ayakan getar ini bekerja dengan getar atas bawah, muka belakang dan kiri kanan, yang terdiri dari dua tingkat ayakan. Fraksi yang dipisahkan adalah pasir dan tanah yang berasal dari panenan yang terikat bersama buah dan serat atau ampas yang terikut dalam minyak dipisahkan dengan maksud agar kadar kotoran minyak sesuai dengan standar kualitas. 4. Crude oil tank COT Tangki ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel yang tidak larut dan lolos dari ayakan getar. Retention time minyak pada alat ini relatif singkat sehingga lebih berfungsi untuk mengendapkan pasir atau lumpur yang partikel besar, sedangkan untuk memisahkan partikel halus kurang berhasil. Fungsi utamanya oil tank ialah menampung minyak dari ayakan getar sebelum dipompakan ke oil settling tank, ditempatkan tepat di bawah ayakan getar, sehingga minyak dari ayakan getar langsung ditampung. Pemisahan minyak lebih sempurna jika panas minyak dipertahankan 80 ℃. 5. Continuous settling tank CST Tangki ini berfungsi untuk memisahkan minyak pada sludge. Suhu minyak dijaga antara 90-95 ℃. Minyak yang terdapat di bagian atas dikutip dengan menggunakan talang penutip atau skimmer dan kemudian dikumpulkan dan dialirkan ke recleamed tank. Masa tunggu dari cairan dalam CST dipengaruhi oleh ukuran CST dan jumlah cairan minyak yang ditampung dalam CST. Universitas Sumatera Utara 6. Sand Cyclone Minyak dari COT ditampung dalam sand cyclone. Fungsi dari sand cyclone adalah memisahkan minyak dari pasir yang masih terkandung dalam minyak. Pasir akan mengendap ke bawah dan minyak akan dialirkan ke continous settling tank CST. 7. Sand Cyclone berfungsi untuk mengambil pasir halus yang masih terdapat di dalam sludgePemisahan dilakukan dengan prinsip sentrifuse di mana bagian dengan berat jenis yang lebih berat alkan terlempar ke bagian luar dan di alirkan ke bagian bawah ceramic cone. Sedangkan bagian dengan berat jenis yang lebih ringan akan terlempar ke bagian tengah dan dialirkan ke outlet sand cyclone. Tekanan sand cyclone pada inlet ± 3 bar dan tekakan pada outlet ± 1 bar. Sand cyclone terdiri dari cyclone, ceramic cone, actuator desading pump, pressure gauge, dan timer control. Pressure gauge dipasangkan pada inlet dan outlet sand cyclone. Pengaturan timer control berfungsi untuk mengatur penutupan katup pembuangan pasir di sand cyclone. Timer control diatur posisi menutup selama 15 menit sedangkan membuka selama 5 menit http:www.scribd.comdoc. 8. Sludge Distribusi Tank 1 Alat ini berfungsi sebagai tempat penampungan minyak sementara sebelum masuk ke decanter. Alat ini dilengkapi dengan pemanas yang berfungsi menjaga suhu minyak ± 80-95 ℃ yang bertujuan untuk mempermudah pemisahan minyak dengan slurry. 9. Decanter Decanter bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Alat ini berputar berlawanan arah antara drum dengan skrol. Jarak antara drum dengan skrol adalah ± 1,5 mm. Alat ini bekerja pada suhu 90-95 ℃ dan berputar secara diferensial sehingga slurry heavy phase akan terlempar ke dinding alat dan keluar dari mesin yang akhirnya menuju sludge pit. Sedangkan minyak light phase akan dimasukkan ke sludge drain tank. 10. Oil tank Universitas Sumatera Utara Tangki berperan untuk memisahkan minyak dengan air dan kotoran ringan dengan cara pengendapan menggunakan prinsip grafitasi. Minyak yang berada di bagian atas akan dialirkan ke purifier. Di dalam oil tank dilakukan pemanasan dengan steam coil dengan tujuan agar kandungan air pada minyak tidak bertambanh dan mempermudah proses pengolahan selanjutnya. Suhu minyak dijaga pada suhu 90-95 ℃. 11. Oil purifier Alat ini berfungsi untuk memurnikan minyak dari kotoran-kotoran. Kapasitas oil purifier yang terlalu besar dapat menyebabkan pemisahan air dan kotoran kurang efektif. Oleh sebab itu, dalam pengoperasiannya perlu dilakukan pembatasan kapasitas olah alat, panas dalam oil purifier tetap dipertahankan agar tinggi sehingga pemisahan non oil solid dan air akan lebih mudah dan pencucian alat secara rutin sehingga alat dapat bekerja dengan baik,Sunarko., 2009. 12. Vacuum drier Alat ini berfungsi untuk mengurangi kadar air pada minyak yang terdiri dari tabung yang berdiri tegak yang dihubungkan dengan steam injector atau vacuum pump untuk menurunkan tekanan dalam minyak. Pengaturan pemasukan minyak dan tekanan uap memerlukan perhatian yang serius dalam pengaturan kapasitas dan mutu minyak produksi. Pemisahan air dari minyak dalam vacuum drier dipengaruhi oleh suhu minyak, kehampaan udara, interaksi suhu minyak dan kehampaan, dan pengaturan kapasitas alat Pardamean,2009. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PERCOBAAN Alat dan bahan yang digunakan untuk menentukan effisiensi persentase pengutipan pasir

Dokumen yang terkait

Pengaruh Umpan Minyak dan Umpan Olahan terhadap Kadar Kehilangan Minyak Kelapa Sawit (Losses) pada Unit Decanter di PKS PT. Multimas Nabati Asahan

19 112 45

Pengaruh Tekanan Hidrolik Terhadap Oil Losses Pada Fiber Di Unit Screw Press PKS PT.Multimas Nabati Asahan Kuala-Tanjung

29 98 48

Pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja karyawan pabrik kelapa sawit pt. multimas nabati asahan - Repository UIN Sumatera Utara

0 10 90

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

0 0 1

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

1 3 18

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

6 11 3

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

0 0 2

Efek Tekanan Terhadap Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Fiber Press Di unit Screw Press Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di PT. PKS Multimas Nabati Asahan – Kuala Tanjung

0 1 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Kelapa Sawit - Pengaruh Waktu dan Tekanan Terhadap Oil Content Cake pada Niagara Filter di PT. Multimas Nabati Asahan

0 1 15

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah Kelapa Sawit - Pengaruh Tekanan Terhadap Effisiensi Persentase Pasir pada Unit Sand Cyclone di Pabrik Kelapa Sawit Multimas Nabati Asahan

0 0 14