Malaysia 50 dari produksi dunia,sedangkan Indonesia hanya 20 dari produksi dunia.
Indonesia yang menempati posisi kedua setelah Malaysia relative masih jauh ketinggalan terutama dari segi tekhnologi budidaya,pengolahan dan pemasaran .
Sampai sat ini ekspor minyak sawit Indonesia masih dalam bentuk minyak mentah atau Crude Palm Oil CPO, dan sebagian kecil dalam bentuk produk olahan yang
merupakan hasila sampingan dan pembuatan minyak goring, sehingga nilai tambah yang diperoleh relative kecil.
Tanaman kelapa sawit mulai berbunga dan membentuk buah setelah umur 2 – 3 tahun. Buah masak sekitar 5 – 6 bulan setelah penyerbukan. Buah menjadi
merah jingga ketika masak. Ketika masak, kandungan minyak pada daging buah maksimal, jika terlalu matang buah kelapa sawit akan lepas dan jatuh dari tandan.
Buah yang jatuh tersebut disebut membrondol. Proses pemanenan pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah masak, memungut dan
mengangkutnya ke pabrik. Kriteria panen yang perlu diperhatikan adalah matang
panen, cara panen, alat panen, rotasi panen, sistem panen dan mutu panen.
2.3 Pembentukan Minyak Dalam Buah
Hasil utama yang dapat diperoleh dari tandan buah sawit ialah minyak sawit yang terdapat pada daging buah mesokrap dan minyak inti sawit yang terdapat pada
kernel. Kedua jenis minyak ini berbeda dalam hal komposisi asam lemak dan sifat fisika – kimia nya. Minyak sawit dan minyak inti sawit mulai terbentuk sesudah 100
hari penyerbukan, dan berhenti setelah 180 hari atau setelah dalam buah minyak sudah jenuh. Jika dalam buah tidak terjadi lagi pembentukan minyak, maka yang terjadi
ialah pemecahan trigliserida menjadi asam lemak bebas dan gliserol. Pembentukan minyak berakhir jika dari tandan yang bersangkutan telah terdapat buah membrondol
normal.
Universitas Sumatera Utara
Minyak yang mula – mula terbentuk dalam buah adalah trigliserida yang mengandung asam lemak bebas jenuh, dan setelah mendekati masa pematangan buah
terjadi pembentukan trigliserida yang mengandung asam lemak bebas tidak jenuh.
Untuk melindungi minyak dari oksidasi yang dirangsang oleh sinar matahari maka tanaman tersebut membentuk senyawa kimia pelindung yaitu karotin. Setelah
penyerbukan, buah kelihatan berwarna hitam kehijau – hijauan dan setelah terjadi pembentukkan minyak, buah berubah menjadi ungu kehijau – hijauan
Naibaho, 1996 .
2.4 Minyak Kelapa Sawit
Sebagai minyak atau lemak, minyak sawit adalah trigliserida, yaitu senyawa gliserol dengan asam lemak. Sesuai dengan bentuk bangun rantai asam lemaknya, minyak
sawit termasuk golongan minyak asam oleat – linoleat. Minyak sawit berwarna merah jingga karena kandungan karotenoida terutama
β - karotenoida , dan dalam keadaan segar dan kadar asam lemak bebas rendah, bau dan rasanya cukup enak
Mangoensoekarjo, 2003 .
Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak; karena itu biasa terdengar ungkapan lemak
hewani lemak babi, lemak sapi dan minyak nabati minyak jagung, minyak kelapa sawit, dan minyak bunga matahari.
Asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis suatu lemak atau minyak, yang disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai hidrokarbon panjang dan tak
bercabang.Kebanyakan lemak dan minyak yang terdapat dalam alam merupakan trigliserida campuran – artinya, ketiga bagian asam lemak dari gliserida itu tidaklah
sama.Asam lemak yang tersebar paling merata di alam, yaitu asam oleat, mengandung satu ikatan rangkap. Asam – asam lemak yang memiliki lebih dari satu ikatan rangkap
adalah tidak lazim, terutama dalam minyak nabati; minyak – minyak ini disebut juga poli – unsaturated mengandung sedikit ikatan asam lemak tak jenuh majemuk
Universitas Sumatera Utara
Fessenden., 1986 .
2.5 Fraksi TBS dan Mutu Panen