73
ditetapkan Allah, sungguh Allah Maha Tahu, Maha Bijaksana “.
107
Dengan adanya kelompok keutamaan di antara para ahli waris ini dengan sendirinya menimbulkan akibat adanya pihak keluarga yang tertutup terhalang atau
terhijab oleh ahli waris yang lain, dengan demikian di dalam hukum waris Islam dikenallah, lembaga hijab.
Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa lembaga hijab ini adalah terhalangnya seseorang ahli waris untuk menjadi ahli waris,
disebabkan adanya ahli waris kelompok ahli waris yang lebih utama dari padanya.
C. Fungsi Hibah Dalam Melindungi Kepentingan Ahli Waris
Allah SWT mensyariatkan hibah itu kepada hambanya adalah pasti membawa kemaslahatan manfaat yang baik bagi manusia, khususnya memiliki fungsi dalam
memberikan perlindungan bagi kepentingan antara ahli waris Beberapa fungsi tersebut antara lain:
1. Hibah Berfungsi Memberikan Pertolongan
Menolong orang-orang yang lemah adalah suatu kewajiban bagi setiap orang yang tidak boleh diabaikan. Hal ini telah ditegaskan Allah dalam firmannya, yang
artinya: Dan saling tolong-menolonglah kamu atas kebaikan dan taqwa dan janganlah kamu saling tolong menolong atas dosa dan permusuhan.
108
Dalam ayat ini Allah menyuruh ummat manusia supaya saling tolong menolong dalam berbuat kebaikan dan taqwa kepadaNya. Dalam hal ini memberikan
107
Ibid., hal. 103.
108
Al-Quran, Surat Al Maidah ayat 2.
Universitas Sumatera Utara
74
sebagian harta kepada orang yang memerlukan, apakah dengan jalan shadaqah, hibah, wasiat dan sebagainya, termasuk dalam rangkaian pengertian tolong menolong dalam
usaha kebaikan seperti yang terkandung dalam ayat tersebut di atas.
109
Pengertian menolong di sini bukan hanya menolong orang lain tetapi juga temasuk menolong keluarganya termasuk para ahli warisnya sendiri, sebab di antara
anak itu sendiri ada yang memiliki kondisi kehidupannya membutuhkan pertolongan. Orang yang dalam keadaan lemah, berhak mendapat pertolongan, baik yang
datangnya dari orang lain, saudara kandung, terlebih dari orang tuanya sendiri. Jadi, setiap pemberian dalam bentuk dan jenis apapun yang diberikan kepada seseorang
yang lemah adalah merupakan haknya sendiri, karena di dalam harta orang yang mampu terdapat sebagian milik orang yang lemah yang dititipkan Allah SWT
sebagaimana yang dijelaskan dalam FirmanNya, yang artinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak
mendapat bahagian.
110
Oleh karena itu, kalau seandainya orang tua menghibahkan sebagian hartanya dalam rangka memberikan pertolongan kepada ahli warisnya yang lemah adalah
sangat dibenarkan dalam Islam. Sebab harta pemberian orang tuanya itu adalah merupakan haknya, karena ia adalah tergolong orang yang lemah yang wajib
mendapat pertolongan bukan saja dari orang tuanya, namun juga dari saudara kandungnya sendiri.
Setiap ahli waris memang pantas diberi pertolongan melalui hibah, karena
109
M. Hasballah Thaib, Hukum Benda Menurut Islam, Medan: Universitas Dharmawangsa, Medan, 1992, hal. 89.
110
Adz Dzaariyat ayat 19.
Universitas Sumatera Utara
75
sasaran hibah itu sendiri diperuntukkan kepada:
111
a. Karib kerabat b. Anak yatim
c. Fakir miskin d. Orang yang musyafir
e. Orang-orang yang meminta karena tiada kuasa berusaha sebab lemah, potong tangan dan lain sebagainya.
Jelasnya bahwa hibah yang diberikan orang tua kepada seorang ahli waris yang lemah bukan berarti mengurangi bagian saudaranya yang mampu. Sebab hibah
tersebut merupakan hak anak ahli waris yang lemah yang dititipkan Allah kepada orang tuanya. Dengan demikian, tidak ada alasan bagi anak ahli waris yang mampu
untuk memprotes pemberian hibah tersebut, karena hibah tersebut milik anak yang lemah bukan milik anak yang mampu. Seorang saudara yang mampu juga
berkewajiban membantu setiap muslim yang lemah, terlebih terhadap saudara kandungnya sebagaimana yang diisyaratkan dalam surat Al Maidah ayat 2 di atas.
Allah SWT mensyariatkan hibah ini kepada hambanya semata-mata untuk kemaslahatan manusia itu sendiri, karena di dalam hibah itu berperan dan berfungsi
dalam memberikan pertolongan dan perlindungan bagi kaum lemah. Anjuran melaksanakan hibah ini dapat dilihat dalam surat Ali Imran ayat 92, yang artinya:
Kamu sekali-kali belum sampai kepada kebaktian yang sempurna sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.
Ayat di atas memberikan pengertian bahwa di antara kebaktian kepada agama
111
Sudarsono, Pokok-Pokok Hukum Islam, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992, hal. 372.
Universitas Sumatera Utara
76
ataupun untuk mencapai kebaikan yang sempurna dalam agama, hendaknya rela memberikan sebahagian harta benda yang dimiliki kepada jalan yang diridhoi Allah
SWT. Memberikan harta yang dicintai, apakah dengan jalan shadaqah ataupun dengan hibah dan sebagainya termasuk suatu kebaktian yang sempurna menurut
pandangan agama Islam.
112
2. Hibah Berfungsi Menumbuhkan Rasa Cinta