22
3. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada
awal waktu yang ditentukan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain,
ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap aktivitas yang disediakan diawal waktu sampai menjadi output.
2.4 Hutang
2.4.1 Pengertian Hutang
Hutang adalah kewajiban, maka hutang merupakan kewajiban yang dimiliki oleh pihak perusahaan yang bersumber dari dana eksternal baik yang
berasal dari sumber pinjaman perbankan, leasing, penjualan obligasi dan sejenisnya. Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 Pasal 1 Tentang
Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Hutang, hutang adalah kewajiban yang dinyatakan atau dapat dinyatakan dalam jumlah uang baik dalam
mata uang Indonesia maupun mata uang asing, baik secara langsung maupun yang akan timbul dikemudian hari atau kontinjen, yang timbul karena perjanjian atau
Undang-undang dan yang wajib dipenuhi oleh debitor dan bila tidak dipenuhi memberi hak kepada kreditor untuk mendapat pemenuhannya dari harta kekayaan
debitor. Dengan kata lain hutang adalah seluruh kewajiban perusahaan kepada
pihak lain yang pelunasannya baru akan dilakukan di masa yang akan datang.Hutang ini timbul dari transaksi atau kejadian masa lalu. Hutang harus
melibatkan transfer asset atau penyediaan jasa dikemudian hari yang bersifat probable hampir pasti. Hutang juga merupakan kewajiban dari suatu entitas.
Universitas Sumatera Utara
23
2.4.2 Klasifikasi Hutang
Klasifikasi hutang dimaksudkan dalam hal ini adalah klasifikasi sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang menyatakan bahwa hutang diklasifikasikan dalam hutang jangka panjang dan hutang jangka pendek.
1. Hutang jangka pendek merupakan kewajiban yang akan jatuh tempo
dalam satu tahun dalam siklus operasi normal perusahaan. Selain itu, hutang lancar biasanya dibayar dengan aktiva lancar. Jika hutang yan telah
diklasifikasikan sebagai tidak lancar akan jatuh tempo di tahun depan, maka kewajiban tersebut harus dilaporkan sebagai hutang lancar.
Hutang lancar terbagi dalam dua jenis ini sebagaimana dikatakan oleh Subramanyam dan John J. Wild, yaitu “jenis pertama timbul dari aktivitas
operasi meliputi utang pajak, pendapatan diterima di muka, uang muka, utang usaha, dan beban operasi akrual lainnya, seperti hutang gaji. Jenis
kedua hutang lancar timbul dari aktivitas pendanaan, meliputi pinjaman jangka pendek, bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dan
hutang bunga”. 2.
Hutang jangka panjang merupakan kewajiban yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Selain itu, hutang jangka panjang ini akan dibayar dengan
penyerahan aktiva tidak lancar yang telah diakumulasikan untuk tujuan pelunasan kewajiban. Penyebutan hutang jangka pendek ini karena dana
yang dipakai dari sumber hutang ini dipergunakan untuk membiayai kebutuhan yang bersifat jangka panjang. Alokasi pembiayaan jangka
Universitas Sumatera Utara
24
panjang biasanya bersifat tangible asset aset yang bisa disentuh, dan memiliki nilai jual tinggi jika suatu saat dijual kembali, dengan itu
penggunaan dan hutang jangka panjang ini dipakai untuk kebutuhan jangka panjang seperti pembangunan pabrik, pembelian tanah, gedung,
dan sebagainya.
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu.