8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Profitabilitas
2.1.1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas sebagai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan total aktiva, penjualan maupun hutang jangka panjang dalam satu periode
tertentu. Sartono 2001 mendefinisikan profitabiltas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
maupun modal sendiri. Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa profitabilitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur
efisiensi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode waktu tertentu.
Dengan pengertian profitabilitas di atas maka seluruh perusahaan akan selalu berusaha keras untuk meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan
bahwa perusahaan mampu mengelola sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien sehingga mampu menghasilkan laba yang tinggi. Kinerja manajerial
dari setiap perusahaan akan dapat dikatakan baik apabila, tingkat profitabilitas perusahaan yang dikelolanya tinggi ataupun dengan kata lain maksimal, dimana
profitabilitas ini umumnya selalu diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh perusahaan dengan sejumlah perkiraan yang menjadi tolak ukur
keberhasilan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
9
2.1.2 Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajamen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya
perolehan keuntungan perusahaan.Rasio profitabilitas adalah rasio yang menghubungkan laba dari penjualan dan investasi. Menurut Brigham dan Houston
2006:107 rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang pada hasil-hasil
operasi.
Menurut Kasmir 2008: 198 sesuai dengan tujuan yang dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan.
a. Profit Margin Profit Margin on Sales
b. Return on Investment ROI
c. Return on Asset ROA
d. Return on Equity ROE
e. Laba perlembar saham
Untuk jelasnya dalam mengukur rasio profitabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Profit Margin Profit Margin on Sales
Profit Margin Profit Margin on Sales atau Ratio Profit Margin atau margin laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur margin laba atas penjualan. Cara penggunaan rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih dengan penjualan bersih, rasio ini juga dikenal
dengan profit margin. Untuk margin laba kotor dapat dihitung dengan rumus :
Universitas Sumatera Utara
10
������ ������ = ��� ����� − ���� �� ���� ����
����� � 100
Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan dengan cara penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Rasio ini
merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan. Untuk margin laba bersih dapat dihitung dengan rumus :
��� ������ ������ = ������� ����� ������� ��� ��� ����
����� �100
Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan
penjualan. Rasio laba bersih net profit margin digunakan untuk mengukur besarnya laba bersih ataupun keuntungan bersih yang dicapai perusahaan dari
sejumlah penjualan tertentu. Pengukuran ini adalah ukuran untuk mengukur persentase keuntungan perusahaan
setelah dikurangi semua biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak. b.Return on InvestmentROI
Hasil pengembalian investasi atau yang lebih dikenal dengan nama Return on Investment ROI merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva
yang digunakan dalam perusahaan. Return on Investment ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya.
Rumus untuk mencari Return on Investment ROI adalah ������ �� ���������� ��� =
������� ����� �������� ��� ��� ����� ����������
� 100
Universitas Sumatera Utara
11
c. Return on Assets ROA Hasil pengembalian Aset atau yang lebih dikenal dengan nama Return on
Assets ROA merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Return on Assets ROA juga merupakan suatu
ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola asetnya. Rumus untuk mencari Return on Assets ROA adalah :
������ �� ������ ��� = ������� ����� �������� ��� ���
����� ������ � 100
Return On Asset merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan untuk memperoleh keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva
yang tersedia.Dalam perusahaan, perhitungan ROA adalah semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on asset menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. d. Return on Equity ROE
Hasil pengembalian ekuitas atau Return on Equity ROE atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri semakin tinggi rasio ini semakin baik. Hal ini berarti posisi pemilik perusahaan
semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari Return on Equity ROE adalah:
������ �� ������ ��� = ������� ����� �������� ��� ���
������ � 100
Return on equity ROE adalah yaitu kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa.
Universitas Sumatera Utara
12
Pengukuran ini adalah ukuran pengembalian yang diperoleh pemilik atas invesasi di perusahaan.
e. Laba Perlembar Saham Rasio laba per lembar saham atau disebut juga dengan rasio nilai buku
merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum
berhasil untuk memuaskan pemegang saham, sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan pengertian lain tingkat
pengembalian yang tinggi. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus : ���� ��� ������ ��ℎ�� =
���� ��ℎ�� ����� ��ℎ�� ����� ���� �������
�100 Dalam analisis Laporan keuangan, Return os assets ROA adalah yang
paling sering digunakan, karena mampu menunjukkan keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan keuntungan pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Assets atau aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan
harta perusahaan, yang di peroleh dari modal sendiri maupun modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva perusahaan yang digunakan untuk
kelangsungan hidup perusahaan.
Peniliti membatasi hanya menggunakan satu cara dari berbagai rasio profitabilitas yang ada, yakni dengan memakai rasio Return On Assets untuk
mengukur profitabilitas perusahaan. Return On Assets adalah ukuran keefektifan manajemen dalam menghasilalkan laba dengan aktiva yang tersedia. Semakin
besar Return on assets perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan
Universitas Sumatera Utara
13
perusahaan yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan assetnya.
Menurut Wild, Subramanyam, dan Hasley, 2005:65 memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Adapun kelebihan ROA sebagai berikut:
1. ROA mudah dihitung dan dipahami,
2. merupakan alat pengukur prestasi manajemen yang sensitive terhadap
setiap pengaruh keadaan keuangan perusahaan, 3.
manajemen menitikberatkan perhatiannya pada perolehan laba yang maksimal,
4. sebagai tolak ukur prestasi manajemen dalam memanfaatkan aset yang
dimiliki peruahaan untuk memperoleh laba, 5.
mendorong tercapainya tujuan perusahaan, 6.
sebagai alat mengevaluasi atas penerapan kebijakan-kebijakan manajamen. Meskipun ROA memiliki kelebihan, namun ROA juga memiliki kelemahan,
Kelemahan ROA adalah sebagai berikut: 1.
kurang mendorong manajemen untuk menambah asset apabila nilai ROA yang diharapkan ternyata terlalu tinggi,
2. manajemen cenderung fokus pada tujuan jangka pendek bukan pada tujuan
jangka pendek bukan pada tujuan jangka panjang, sehingga cenderung mengambil keputusan jangka pendek yang lebih menguntungkan tetapi
berakibat negatif dalam jangka panjangnya.
Universitas Sumatera Utara
14
2.2 Modal Kerja