Definisi Operasional Karakteristik pendaki gunung mahasiswa USU

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

III. 1. Kerangka Konsep Kejadian AMS

1. Gambaran pengetahuan pendaki gunung mahasiswa USU

• Pengetahuan baik • Pengetahuan cukup • Pengetahuan kurang

2. Karakteristik pendaki gunung mahasiswa USU

• Jenis kelamin • Ketinggian • Penyakit penyerta yang berhubungan dengan sistem respirasi dan kardiovaskular

3.2. Definisi Operasional

3.2.1. Acute Mountain Sickness AMS a. Definisi Acute Mountain Sickness adalah sindrom pada orang yang berada di ketinggian di atas 2500 mdpl dan tidak teraklimatisasi, dengan gejala utama sakit kepala disertai satu atau lebih gejala penyerta, misalnya gangguan sistem kardiovaskular, biasanya diserta kelelahan atau fatigue, mual diikuti muntah, dan sakit kepala Hoe et al., 2014. b. Alat ukur Kuesioner c. Hasil pengukuran Pernah atau tidak pernah mengalami AMS dan derajat keparahan AMS. AMS ditegakkan bila individu mengalami sakit kepala, disertai adanya ≥ 1 keluhan lainnya, dan total skor AMS-LLS ≥ 3. Derajat keparahan Universitas Sumatera Utara AMS dapat ditentukan berdasarkan total skor AMS-LLS dengan kategori AMS ringan 3—4, AMS sedang 5—10, dan AMS berat 11—15 Bartsch et al., 2004 dalam Liu et al., 2014. d. Skala ukur Nominal 3.2.2. Ketinggian a. Definisi Ketinggian merupakan parameter tingginya suatu tempat dan biasanya diukur dari permukaan laut. Menurut kepustakaan yang didapat, ketinggian dibagi tiga skala, yaitu tinggi 2438 – 3658 meter, sangat tinggi 3658 – 5487 meter, dan ekstrim 5500 meter Febriana, Yunus, dan Wiyono, 2003. b. Alat ukur Kuesioner c. Hasil pengukuran Besarnya ketinggian tujuan pendakian yang berpotensi menimbulkan kejadian AMS. Kemudian peniliti mengelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu : • 2000 – 2500 mdpl • 2500 – 3500 mdpl • 3500 – 4500 mdpl d. Skala ukur Ordinal 3.2.3. Jenis Kelamin a. Definisi Jenis kelamin merupakan sebagian dari konsep diri yang melibatkan identifikasi individu sebagai seorang laki-laki atau perempuan Baron, 2000 b. Alat ukur Kuesioner. Universitas Sumatera Utara c. Hasil pengukuran Persentase karakteristik responden dan persentase kejadian AMS pada kelompok laki-laki maupun perempuan. d. Skala ukur Nominal. 3.2.4. Penyakit Penyerta yang Dimiliki Pendaki Gunung a. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penyakit merupakan sesuatu yg menyebabkan terjadinya gangguan pd makhluk hidup. Menurut Chawla dan Saxena 2014, sistem kardiovaskukar dan respirasi terlibat dalam proses terjadi AMS. b. Alat ukur Kuesioner. b. Hasil pengukuran Angka penyakit penyerta yang berhubungan dengan kejadian AMS, misalnya penyakit jantung maupun paru terhadap kejadian AMS. c. Skala ukur Nominal. 3.2.5. Gambaran pengetahuan a. Definisi Menurut Arikunto 2006, pengetahuan seseorang dapat diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif. b. Alat ukur Kuesioner. c. Hasil pengukuran Pengetahuan responden dibagi menjadi 3 kategori berdasarkan rata-rata dan simpangan baku SD dari total skor x kuesioner tersebut. Menurut Riwidikdo 2008, parameter dengan 3 kategori berdasarkan rata-rata dan simpangan baku SD adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Baik, bila nilai responden yang diperoleh x rata-rata + 1 SD 2. Cukup, bila nilai rata-rata – 1 SD ≤ x ≤ rata-rata + 1 SD 3. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh x rata-rata – 1 SD d. Skala ukur Ordinal. Universitas Sumatera Utara BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian