Temperatur Penetrasi Cahaya Keanekaragaman Fitolankton Di Perairan Danau Toba Desa Silalahi Kabupaten Dairi

a. Temperatur

Dari Tabel 4.5. diperoleh nilai rata-rata temperatur tertinggi terdapat pada stasiun 3 dengan nilai 25 o C. Hal ini disebabkan pada stasiun 3 yang merupakan daerah keramba paparan cahaya yang masuk ke badan perairan lebih besar sehingga dapat meningkatkan temperatur sekitar perairan dan juga pada daerah keramba tersebut terjadi penguraian pelet pakan ikan yang pada prosesnya dapat menghasilkan panas. Sedangkan nilai temperatur terendah terdapat pada stasiun 1 dengan nilai 21 C. Hal ini disebabkan pada stasiun 1 yang merupakan daerah PLTA, hal ini disebabkan karena pembuangan limbah cair dari PLTA. Menurut Barus 2004, pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya, ketinggian geografis dan juga oleh faktor kanopi penutupan oleh vegetasi dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Disamping itu pola temperatur perairan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor anthropogen faktor yang diakibatkan manusia seperti limbah panas yang berasal dari air pendingin pabrik, penggundulan Daerah Aliran Sungai DAS yang menyebabkan hilangnya perlindungan sehingga badan air terkena cahaya matahari secara langsung.

b. Penetrasi Cahaya

Dari Tabel 4.5. diperoleh penetrasi cahaya tertinggi terdapat pada stasiun 2 dengan nilai 4,4 cm yaitu daerah pariwisata sedangkan yang terendah di stasiun 3 dengan 3,8 cm yaitu daerah keramba. Hal ini disebabkan karena masukan zat-zat terlarut ke badan perairan seperti buangan dari aktivitas manusia. Selain itu sedikitnya vegetasi pada daerah tepi danau ini. Menurut Barus 2004, bahwa kedalaman penetrasi cahaya akan berbeda pada setiap ekosistem air yang berbeda. Bagi organisme air, intensitas cahaya berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung kehidupan organisme tersebut dalam habitatnya. Sastrawijaya 1991 menambahi padatan terlarut pada air umumnya terdiri dari fitoplankton, zooplankton, kotoran manusia, lumpur, sisa tanaman dan hewan serta limbah industri. Partikel yang tersuspensi akan menurunkan penetrasi cahaya yang masuk sehingga akan mempengaruhi tingkat transparansi dan warna air. Dengan minimnya penetrasi cahaya yang masuk ke dalam air akan mempengaruhi regenerasi oksigen serta fotosintesis tumbuhan air. Cholik et al., 1988 juga menambahkan bahwa kecerahan yang produktif adalah apabila keping secchi mencapai kedalaman 20-40 cm dari permukaan.

c. Intensitas Cahaya