Munculnya IKMCW Komplek Perumahan Citra Wisata Sebagai Organisasi

45 “…Tidak adanya wadah interaksi yang memaksa masyarakat untuk berkumpul, atau paling tidak masyarakat sadar akan kebutuhannya untuk berkumpul mengakibatkan kami penghuni komplek semakin acuh terhadap tetangga. Jelas dampaknya besar, minimal terlihat jika kami menggelar acara-acara yang mengundang orang, susahnya bukan main untuk mengumpulkan para tetangga…” Minimnya interaksi jelas menjadi kendala yang serius bagi masyarakat Komplek Citra Wisata. Hal ini ditambah dengan minimnya waktus mereka untuk bersosialisasi. Kondisi ini jelas mencerminkan kondisi masyarakat moderen dengan berbagai gaya hidupnya seperti asosial, cenderung tertutup dengan sesama tetapi terbuka dengan berbagai perkembangan yang ada.

4.4. Munculnya IKMCW Komplek Perumahan Citra Wisata Sebagai Organisasi

Komplek Citra Wisata Merupakan sebuah lokasi hunian mewah yang terletak di kelurahan Pngkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor. Komplek perumahan yang tergolong komplek perumahan mewah ini dihuni setidaknya lebih dari 1000 kepala keluarga. Universitas Sumatera Utara 46 Gambar 4.2: Simbol Perumahan Citra Wisata Medan Perumahan mewah ini juga menyediakan berbagaimacam fasilitas umum sebagai sarana sosialisasi masyarakat dengan sesama penghuni komplek diantaranya; danau buatan, kolam renang, lapangan basket, lapangan futsal, berbagai fasilitas pendidikan baik formal maupun non formal, dan tempat beribadatan. Layaknya perumahan mewah lainnya, Komplek Citra Wisata juga dihuni oleh kalangan menegah ke atas yang mempunyai jam kerja yang sangat tinggi. Hal ini juga diungkapkan oleh bapak M. Thamrin: Komplek Citra Wisata ini sebenarnya padat orannya tetapi mungkin merekakan punya pekerjaan di luar yang sangat padat jadi susah untuk bersosialisasi walaupun pihak manajemen sudah memberikan fasilitas seperti waduk buatan seperti tempat kita wawancara ini. Tetapi ya itu tadi, hal ini juga saya rasa masih sangat tidak efektif, toh juga yang banyak memanfaatkannya kebanyakan bukan penghuni komplek. Universitas Sumatera Utara 47 Stereotip tentang gaya sosialisasi masyarakat perkotaan yang cenderung asosial tercermin pada kehidupan masyarakat Komplek Citra Wisata pada awal masa berdirinya di tahun 1998. Sikap acuh setiap warganya menciptakan memang menjadi salahsatu faktor Citra Wisata sangat tidak sehat jika ditilik dari segi sosial dimana kontrol antar masyarakat sangat minim akibat minimnya interaksi dilamnya walaupun berbagai fasum dan fasos telah dibagngun di area komplek. Interaksi sosial mempunyai korelasi atau hubungan dengan status yaitu bahwa status memberi bentuk atau pola interaksi. Status dikonsepsikan sebagai posisi individu atau kelompok individu sehubungan dengan kelompok atau individu lainnya, status merekomendasikan perbedaan martabat, yang merupakan pengakuan interpersonal yang selalu meliputi paling sedikit satu individu, yaitu siapa yang menuntut dan individu lainnya yaitu siapa yang menghormati tuntutan itu. Sebagai mahluk individu manusia dilahirkan sendiri dan memiliki ciri-ciri yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan ini merupakan keunikan dari manusia tersebut. Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan individu lain untuk memenuhi segala kebutuhannya, dari sinilah terbentuk kelompok-kelompok yaitu suatu kehidupan bersama individu dalam suatu ikatan, di mana dalam suatu ikatan tersebut terdapat interaksi sosial dan ikatan organisasi antar masing-masing anggotanya Soekanto, 2001 : 128. Dalam proses sosial, interaksi sosial merupakan sarana dalam melakukan hubungan dengan lingkungan sekitarnya. Universitas Sumatera Utara 48 Seiring berjalannya waktu, beberapa penghini Komplek mengisyaratkan untuk membentuk suatu perkumpulan dengan basis keagamaan. Pada tahun 1999 kepengurusan Badan Kemakmuran Masjid Amaliyah Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata Kelurahan Pangkalan Mansyur resmi terdaftar sebagai organisasi berbasis agama di wilayah Komplek Citra Wisata Medan. Kami membutuhkan wadah untuk tempat berkumpul dan bersilahturahmi sesama warga Komplek Citra Wisata. Kami menganggap dengan rutinitas kami yang sangat padat, sangat tidak memungkinkan untuk bertemu dalam waktu yang bersamaan. Diharapkan dengan adanya IKMCW sebagai wadah kami bersosialisasi kami jadi mudah untuk berinteraksi satu sama lain. Hal yang diungkapkan bapak Aswan di atas merupakan sebuah gambaran bagaimana sosialisasi antar masyarakat Citra Wisata mempunyai sebuah wadah baru untuk lebih mengefektifkan sosialisasi yang sebelumnya dianggap kurang maksimal sebagai sebuah kelompok masyarakat. Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata IKMCW semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Layaknya sebuah sistem, warga Komplek yang tergabung dalam IKMCW merasakan dampak yang besar setelah terbentuknya organisasi tersebut seperti bantuan tetangga saat akan merayakan pesta pernikahan sanak saudara di areal komplek atau acara-acara yang lainnya. Kepengurusan IKMCW dipusatkan di Mahjid Amaliyah yang terletah di area Komplek Citra Wisata. Berbagai kegiatan IKMCW dibicarakan di Mahjid mengingat Universitas Sumatera Utara 49 Mahjid juga merupakan sarana peribadatan dan tempat berkumpulnya masyarakat dianggap lebih efektif sebagai tempat sosialisasi tentang organisasi IKMCW. Gabar 4.3: Anggota IKMCW Sedang Melakukan Pembahasan Tentang Kegiatan yang Akan Dilakukan IKMCW sebagai organisasi Komplek Citra Wisata juga berperan besar dalam meberikan informasi seputar kehidupan ketetanggaan komplek Citra Wisata. Masyarakat komplek lebih mudah mendapatkan informasi seputar komplek seperti kegiatan-kegiatan yang akan diselenggarakan oleh manajemen komplek kepada masyarakat penghuni komplek. Universitas Sumatera Utara 50

4.5. Peran Modal Sosial dalam Perkembangan IKMCW.