57 sumber daya komunitas; 5 memungkinkan pencapaian bersama; dan 6 membentuk
perilaku kebersamaam dan berorganisasi komunitas. Modal sosial merupakan suatu komitmen dari setiap individu untuk saling terbuka, saling percaya, memberikan
kewenangan bagi setiap orang yang dipilihnya untuk berperan sesuai dengan tanggungjawabnya. Sarana ini menghasilkan rasa kebersamaan, kesetiakawanan, dan
sekaligus tanggungjawab akan kemajuan bersama.
4.6.1. Memberikan kemudahan dalam mengakses informasi bagi anggota
komunitas
IKMCW sebagai organisasi berbasis masyarakat berusaha menjadi wadah bagi anggotanya dalam hal interaksi sosial. Tak bisa dipungkiri bawasanya
masyarakat perkotaan selalu disibukkan dengan berbagai isu-isu yang mempengaruhi baik bisnis, profesi, maupun kekuasaan. Dengan berbagai latar belakang yang ada
dalam tubuh organisasi setidaknya kebutuhan akan informasi baik di dalam maupun di luar organisasi bisa dapat terpenuhi. Hal senada juga diungkapkan oleh Ivan:
“…Kami terkadang juga saling bertukar informasi mengenai bisnis yang memungkinkan dilakukan secara bersama antar anggota, tidak Cuma itu,
kadang juga kami sharing jika ada hal yang kami rasa tidak tahu dengan anggota IKMCW. Walau tak formal-formal kita ngomongnya, paling tidak
karena satu anggota itu anggota IKMCW jadi enak ngomongnya…”
Keadaan ini memberikan gambaran jika organisasi tidak hanya memfasilitasi masyarakat dalam kegiatan-kegiatan formal yang mereka lakukan. Solidaritas yang
Universitas Sumatera Utara
58 mereka miliki antar sesama anggota organisasi IKMCW menumbuhkan solidaritas
organik di dalamnya. Kedekatan-kedekatan emosional mulai muncul dalam diri sesame anggota sesuai dengan kepentingan yang mereka miliki. Keadaan saling
membutuhkan juga menciptakan interaksi yang lebih intens meskipun tanpa adanya kegiatan formal yang dilakukan organisasi.
4.6.2. Menjadi Media Power Sharing
Atau Pembagian Kekuasaan Dalam Komunitas
Organisasi IKMCW merupakan organisasi yang resmi terdaftar di Kantor Urusan Agama Kecamatan Medan Johor melalui surat keputusan nomor:
kk.02.15.11PW.011742014 dengan kepengurusan terbaru sebelum didirikan pada tahun 1998 sebagai sebuah Badan Kemakmuran Masjid yang disahkan oleh
Kementrian Agama. Organisasi yang massif pasti memiliki pengurus dan melakukan regulasi
kepengurusan untuk menciptakan nuansa demokratis di dalamnya. IKMCW juga melakukan itu dalam perjalannya. Hal ini diungkapkan oleh bapak Ahmad Thamrin:
“…Kami melakukan pergantian kepengurusan tiga tahun sekali, hal ini untuk memberikan nuansa demokratis dalam tubuh organisasi…”
Masyarakat yang tergabung dalam IKMCW melihat pentingnya melakukan regulasi kepengurusan dalam tubuh organisasi mengingat organisasi juga terdiri dari
berbagai orang dengan berbagai latarbelakang yang berbeda. Hal ini harus diimbangi
Universitas Sumatera Utara
59 dengan nuansa demokratis dalam tubuh organisasi agar seluruh elemen keanggotaan
dapat tersalurkan gagasan-gagasannya.
4.6.4. Mengembangkan Solidaritas