Mengembangkan Solidaritas Memungkinkan Mobilisasi Sumber Daya Komunitas

59 dengan nuansa demokratis dalam tubuh organisasi agar seluruh elemen keanggotaan dapat tersalurkan gagasan-gagasannya.

4.6.4. Mengembangkan Solidaritas

Jelas interaksi yang intens dilakukan anggota akan menumbuhkan solidaritas antar sesamanya. Hal ini juga didukung oleh adanya kepentingan-kepentingan baik itu pemenuhan informasi maupun yang lainnya menciptakan masyarakat yang saling ketergantungan. Kondisi ini jelas terlihat saat salah satu anggota IKMCW melaksanakan pesta pernikahan atau yang lainnya, seluruh anggota akan berusaha membentu atau paling tidak memberikan jaringan yang mereka miliki untuk mepermudah acara tersebut. Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Bambang Sulistyo: “…Saya pernah akan melakukan pesta untuk keponakan saya, ya IKMCW juga yang membantu baik untuk penyebaran undangan bagi warga komplek atau menyediakan informasi tentang kebutuhan-kebutuhan pesta yang tentunya lebih murah…” Kondisi ini membuktikan bawasanya solidaritas antar anggota sangat terjaga dengan baik. Solidaritas yang telah menciptakan modal sosial yang kuat dalam tubuh organisasi IKMCW. Masyarakat semakin memiliki sikap saling membutuhkan satu sama lain. Pemenuhan kebutuhan hidup menjadi bagian yang dikerjakan secara bersama-sama pada perjalannanya. Universitas Sumatera Utara 60

4.6.5. Memungkinkan Mobilisasi Sumber Daya Komunitas

Ferdinand Tonnies memiliki teori yang sangat penting yang akhirnya berhasil membedakan konsep tradisional dan modern dalam suatu organisasi sosial, yaitu Gemeinschaft yang diartikan sebagai kelompok atau asosiasi dan Gesellschaft yang diartikan sebagai masyarakat atau masyarakat modern istilah Piotr Sztompka. Masyarakat dalam artian merupakan kumpulan dari Paguyuban gemeinschaft dan Patembayan gessellschaft sebagai bentuk organisasi sosial. Semakin jelas besarnya solidaritas yang dimiliki organisasi IKMCW dan berbagai latar belakang yang ada di dalamnya menciptakan sebuah jaringan-jaringan yang lebih besar daripada jaringan yang terbentuk dalam tubuh IKMCW sebagai organisasi dalam masyarakat. Hal ini juga senada dengan yang diungkapkan ibu Ivo: “…Kami sering sharing tentang saudara, anak, maupun teman kami yang butuh pekerjaan atau yang lainnya. Kami sering membicarakannya dengan sesame anggota. Biasanya kami juga menemukan jalan keluar di situ…” Organisasi IKMCW jelas memiliki akses yang luas dalam mobilisasi sumber daya yang ada dalam tubuh organisasi. Hal ini jelas diakibatkan oleh jaringan sosial yang dimiliki setiap anggota berfariasi. Besarnya jaringan ini yang menciptakan akses-akses yang dimiliki organisasi untuk menyalurkan sumber daya yang dimilikinya semakin mempunyai peluang yang besar. Universitas Sumatera Utara 61

4.6.6. Memungkinkan Pencapaian Bersama