13
tersebut tidak memastikan adanya jasad renik patogen secara langsung, tetapi dari hasil yang didapat memberikan kesimpulan bahwa bakteri koli penyebab kematian
pada bayi.Frekuensinya menjadi lebih tinggi pada daerah padat penduduk dan keadaan hygiene kurang baik Waluyo, 2009.
E. coli menjadi patogen jika jumlah bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di luar usus.E.coli menghasilkan enterotoksin yang
menyebabkan beberapa kasus diare Jawetz et al., 1995.
2.2.3. Karakteristik Staphylococcus aureus
Staphylococcus adalah bakteri gram positif berbentuk bulat, biasanya tersusun dalam rangkain tak beraturan seperti anggur.Bakteri ini mudah tumbuh pada berbagai
perbenihan dan mempunyai metabolisme aktif, meragikan karbohidrat, serta menghasilkan pigmen yang bervariasi dari putih sampai kuning tua. Beberapa
diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa pada manusia, spesies lain dapat menyebabkan abses, infeksi pyogens dan septikemia
Staphylococcus aureus merupakan bakteri koagulase positif dan katalase positif, bersifat aerob dan anaerob fakultatif hal ini membedakannya dari spesies lain.
Staphylococcus aureuspatogen utama bagi manusia, hampir setiap orang mengalami beberapa tipe infeksi S. aureus sepanjang hidupnya, beratnya mulai dari keracunan
makanan atau infeksi kulit ringan, sampai infeksi berat yang mengancam jiwa.
Universitas Sumatera Utara
14
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif, tidak bergerak, tidak berspora dan mampu membentuk kapsul, berbentuk kokus, dan tersusun seperti buah
anggur Nasution, 2014.
2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri
1. Nutrient
Jasad renik heterotrof membutuhkan nutrient untuk kehidupan dan pertumbuhannya, yakni sebagai: 1 sumber karbon, 2 sumber nitrogen, 3
sumber energy, 4 dan faktor pertumbuhan, yakni mineral dan vitamin. Nutrient tersebut dibutuhkan untuk membentuk energi dan menyususn
komponen-komponen sel. 2.
Tersedianya air Sel jasad renik memerlukan air untuk hidup dan berkembang biak.
Pertumbuhan jasad renik di dalam suatu bahan sangat dipengaruhi akanjumlah air yang tersedia. Selain merupakan bagian terbesar komponen sel 70-80,
air juga dibutuhkan sebagai rektan dalam berbagai reaksi biokimia.Tidak semua air yang tersedia dapat digunakan oleh jasad renik.
3. Nilai pH
Nilai pH medium sangat berpengaruh pada jenis mikroba yang tumbuh.Jasad renik pada umumnya dapat tumbuh pada kisaran pH 3-6 uni. Kebanyakan
bakteri mempunyai pH optimum, yakni pH dimana pertumbuhannya optimum, sekitar pH 6,5
– 7,5. Pada pH di bawah 5,0 dan di atas 8,5, bakteri
Universitas Sumatera Utara
15
tidak dapat tumbuh dengan baik, kecuali bakteri asam asetat Acetobacter suboxydansdan bakteri yang mengoksidasi sulfur.
4. Suhu
Masing-masing jasad renik mempunyai suhu optimum, minimum, dan maksimum untuk pertumbuhannya. Hal ini disebabkan di bawah suhu
minimum dan di atas suhu maksimum, aktivitas enzim akan berhenti, bahkan pada suhu yang terlalu tinggi akan terjadi denaturasi enzim
5. Tersedianya oksigen
Konsentrasi oksigen di alam mempengaruhi jenis mikroba yang dapat tumbuh. Jasad renik dapat dibedakan menjadi 4 kelompok berdasarkan
kebutuhannya akan oksigen untuk pertumbuhannya, yakni jasad renik bersifat aerob, anaerob, anaerob fakultatif, dan mikroaerofil Waluyo, 2007.
2.2.5 Anti Bakteri