24
16. Didapatkan fraksi metanol
17. Diuapkan pada penangas air
18. Diperoleh ekstrak kering flavonoid total
19. Ditimbang
3.3.4 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun Benalu duku 1.
Pembuatan Media Nutrien Agar
1. Ditimbang sebanyak 7 g Nutrient Agar
2. Dimasukkan kedalam Erlenmeyer
3. Dilarutkan dalam 250 ml aquadest
4. Dipanaskan hingga mendidih
5. Disterilkan di autoklafpadasuhu 121
o
C selama 15 menit
2. Pembuatan Media Agar Miring dan Stok Kultur Bakteri
Staphylococcus aureus 1.
Dimasukkan 3 ml media nutrient agar kedalam tabung reaksi steril 2.
Didiamkan pada temperatur kamar
Universitas Sumatera Utara
25
3. Dibiarkan memadat pada posisi miring membentuk sudut 30-45
o
4. Diambil dengan jarum ose steril biakan bakteri Staphylococcus aureus
5. Diinokulasikan masing-masing pada permukaan media nutrient agar miring
dengan cara menggores 6.
Diinkubasi pada biakan bakteri 7.
Dilakukan perlakuan yang sama pada bakteri Escherichia coli
3. Pembuatan media Mueller Hinton Agar MHA
1. Ditimbang sebanyak 19 g serbuk Mueller Hinton Agar
2. Dimasukkan kedalam Erlenmeyer
3. Dilarutkan dalam 500 ml aquadest
4. Dipanaskan hingga mendidih
5. Disterilkan di autoklafpadasuhu 121
C selama 15 menit
4. Penyiapan Inokulum Bakteri
Staphylococcus aureus 1.
Ditimbang sebanyak 3,25 g Nutrient Broth 2.
Dimasukkan kedalam erlenmeyer 3.
Dilarutkan dengan 250 ml aquadest
Universitas Sumatera Utara
26
4. Dipanaskan hingga larut dan mendidih
5. Disterilkan diautoklaf pada suhu 121
C selama 15 menit 6.
Didinginkan 7.
Diambil koloni Staphylococcus aureus dari stok kultur dengan menggunakan jarum ose steril
8. Disuspensikan kedalam 10 ml media nutrient broth dalam tabung reaksi
9. Diinkubasikan pada suhu 35 ± 20
o
C selama ± 3 jam 10.
Dibandingkan kekeruhannya dengan standar mcfarland 11.
Dilakukan perlakuan yang sama untuk bakteri Escherichia coli
5. Pembuatan Variasi Konsentrasi Ekstrak Etil asetat Daun Benalu Duku
Konsentrasi 10
1. Dipipet sebanyak 0,1 ml ekstrak etil asetat daun benalu duku
2. Dimasukkan kedalam gelas ukur
3. Ditambahkan 0,9 ml pelarut DMSO
4. Dihomogenkan
5. Dilakukan perlakuan yang sama untuk konsentrasi 20, 30, 40 dengan
penambahan pelarut DMSO sebanyak 0,8 ml, 0,7 ml, 0,6 ml 6.
Larutan blanko DMSO
Universitas Sumatera Utara
27
a. Diukur sebanyak 0,1 ml
b. Diteteskan pada kertas cakram
6. Pengujian Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun benalu duku