Sejarah Singkat Jalan Perniagaan Medan

56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Jalan Perniagaan Medan

Jalan Perniagaan Medan sebutan untuk pasar kain atau bahan pakaian. Nama ini memang sudah tidak asing lagi bagi penduduk kota Medan. Bahkan tempat ini juga terkenal hingga ke negara luar seperti Malaysia. Pasar yang dibangun pada masa kolonial Belanda ini populer sebagai tempat untuk berburu aneka jenis kain dan pakaian. Para wisatawan lokal maupun manca negara selalu menyempatkan diri singgah di pasar ini. Ada yang sekadar menikmati suasana pasar atau sengaja mencari kain dan pakaian jadi. Ketua Pusat Studi Sejarah dan Ilmu-Ilmu Sosial Pussis Unimed, Ashari mengatakan, pada zaman kolonial, wilayah Kesawan merupakan pusat perdagangan di Sumut yang lambat laun menjadi wilayah pemerintahan. Sejarawan Belanda, Dirk A Buiskool yang meneliti mengungkapkan, kawasan itu termasuk situs sejarah. Bukan hanya lantaran usianya, tetapi juga nilai sejarahnya yang menarik. Awalnya dibuka tahun 1890 oleh konglomerat Medan keturunan Tionghoa, Cong A Fie, atas permintaan Pemerintah Belanda. Tempat itu, mulanya, menjadi pusat perdagangan ikan, sayur-mayur dan aneka daging. Pasar tersebut dikenal dengan julukan Pasar Ikan Lama karena dahulunya daerah itu adalah pusat pelayaran di Medan. Jadi pada saat itu hasil tangkapan laut seperti ikan, udang dan sebagainnya banyak dijual di tempat tersebut. Namun ketika pelabuhan Belawan sudah dibuka, maka tidak ada lagi orang yang berjualan ikan. Kemudian kebanyakan pedagang baru berdatangan dan berjualan produk tekstil. Sampai saat ini, Jalan Perniagaan terkenal dengan bahan kainnya Universitas Sumatera Utara 57 yang bagus dan murah. Karena lokasinya yang sangat strategis, banyak konsumen yang sering berkunjung. Tidak hanya penduduk kota Medan sekitar saja yang berkunjung tetapi banyak juga yang datang dari Aceh, Riau, Padang, dan bahkan dari Malaysia. Banyaknya Toko yang berdiri di lokasi tersebut, sehingga memberikan banyak macam ragam pilihan untuk pengunjung memilah-milih bahan kain yang diinginkan. Tidak hanya bahan kain seperti sutra, satin, chiffon, renda, dan jenis kain lainnya saja yang dijual namun juga ada pedagang yang menjual baju, mukena, jilbab, sajadah, dan sebagainya. Sebagai pusat perbelanjaan kain terbesar di Medan bahkan di Sumatera bagian barat, Pajak Ikan Lama sekaligus telah menjadi daya tarik wisata bagi turis mancanegara. Dengan kata lain, meski tidak pernah diproyeksikan demikian, pasar kain ini telah menjadi ikon wisata belanja di Medan sejak beberapa tahun belakangan ini. Bukan hanya berburu bahan tekstil, tapi Pajak Ikan Lama ini juga dijadikan tujuan untuk wisata kuliner.

4.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas