Pertanian Tembakau Pertanian Jagung Di Desa Lau Kapur Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo (1974-2004)

menyekolahkan anaknya hanya sebatas sekolah dasar dan yang paling tinggi saat itu adalah hanya SLTP 20 20 Wawancara: Cakap Ginting, Lau Kapur,19 Mei 2014 . Rendahnya perekonomian masyarakat yang hanya mengandalkan tanaman padi sebagai mata pencaharian juga dapat dilihat dari bentuk- bentuk rumah yang ada di Desa Lau Kapur. Rumah-rumah masih sangat sederhana seperti rumah si waluh jabu dan rumah yang memiliki lantai papan dan atap ijuk.

2.3 Pertanian Tembakau

Seiring dengan berkembangannya tanaman tembakau di daerah kecamatan maka masyarakat desa Lau Kapur juga menanam tembakau karena tembakau merupakan golongan tanaman semusim yang cukup banyak di budi dayakan oleh petani pada saat itu. Karena nilai jual yang sangat tinggi sehingga masyarakat pun berlomba- lomba untuk menanam tanaman tersebut walau pun cara tanamnya sangat rumit namun masyarakat tetap ingin mempertahankan karena dengan menanam tembakau tersebut mereka berpikir kehidupan akan lebih bagus. Tanaman tembakau sangat bervariasi dan tergantung jenis tembakaunya juga. Karena Tembakau juga memerlukan temperatur udara yang rendah di dataran tinggi dan di daerah rendah memerlukan temperatur yang tinggi. Sehingga tidak sembarangan untuk menanam tanaman tersebut. Suhu udara yang cocok untuk penanaman adalah antara 21-32 derajat C, pH antara 5-6, harus memiliki curah hujan rata-rata 2000 mmtahun, tumbuh di ketinggian antara 200-3.000 m dpl. Dan di tanam pada tanah yang Universitas Sumatera Utara gembur, mudah mengikat air, memiliki tata air dan udara yang baik supaya menghasilkan tanaman yang bagus 21 Lahan yang ingin di pergunakan untuk menanam tembakau tersebut masyarakat harus menaburkan pupuk kandang, sesudah itu membajakmenggemburkan tanah dan di diamkan selama satu minggu untuk mempersubur tanah tersebut. Jarak tanam yang dilakukan sekitar 90-100 cm dengan arah membujur antara Timur dan Barat. Jika kita menginginkan daun yang tipis dan halus maka jarak tanam harus rapat, sekitar 90 x 70 cm. Dan jika masyarakat ingin menanam seperti biasa maka masyarakat harus membuat jarak 90 × 90 cm. Ketika tanaman tembakau yang di tanam dengan jarak tanam rapat jumlah populasi 20.000-30.000 tanamanha menghasilkan daun lebih kecil dan tipis. Sehingga masyarakat harus betul-betul memperhatikan jarak tanam supaya tanaman tembakau tersebut terhindar dari . Bibit yang di pergunakan oleh masyarakat Desa Lau Kapur pada saat itu adalah bibit lokal yang di bawa oleh penetua adat dari kecamatan, kemudian masyarakat membeli untuk di tanam. Sesudah itu mereka menabur di lahan mereka masing- masing dengan ukuran yang ingin mereka tanam. untuk menaman tembakau tersebut masyarakat harus melakukan pembibitan dahulu selama satu bulan. Sesudah pembibitan tersebut dilakukan baru mereka harus menyediakan lahan tempat penanaman. 21 Bambang Cahyono : Tembakau Budi Daya Dan Analisis Usaha Tani :penerbit Kansius, 1998, hlm 32-35 Universitas Sumatera Utara penyakit cendawan, dan tidak menyebabkan tanaman tumbuh kurus dan tidak produktif karena penerimaan sinar matahari pada setiap tanaman kurang baik. Penanaman yang dilakukan untuk tumbuhan tersebut sebaiknya berada pada tempat yang sudah di basahi dan baiknya di tanam pada pagi hari atau sore hari supaya tanaman tersebut tidak langsung terkena terik matahari. Dan sesudah penanaman tersebut dilakukan maka satu- tiga minggu sudah mulai bisa dilihat mana yang tidak tumbuh dan bisa di ganti lagi dengan tanaman yang baru tetapi harus seumuran dengan tanaman yang sudah duluan di tanam supaya lebih mudah untuk memperhatikan perkembangan tanamana tersebut. Karena harga pupuk pun pada saat itu masih mahal maka masyarakat hanya memberikan pupuk kandang dan ada pun pupuk yang di beri yaitu pupuk NPK 151515PAC sebagai pupuk tambahan. Dengan pupuk seadanya maka tanaman tersebut tidak memuaskan. Untuk proses pengairan diberikan 7 hari setelah penanaman dengan 1-2 lt airtanaman, kemudian umur 7-25 hari setelah tanam dengan 3-4 lttanaman dan waktu penyiraman di lakukan 3-5 hari sekali, umur 25-30 hari setelah tanam 4 lttanaman dengan waktu penyiraman satu minggu sekali . Pada umur 45 hari setelah tanam pertumbuhan sangat cepat dan kebutuhan air juga sangat meningkat sehingga waktu penyiraman di lakukan 3-5 hari sekali dengan air 5 Universitas Sumatera Utara lttanaman. Pada umur 65 hari setelah tanam penyiraman dihentikan, kecuali bila cuaca sangat kering 22 Daun dipetik mulai dari daun terbawah ke atas. Waktu yang baik untuk pemetikan adalah pada sorepagi hari. Pemetikan dapat dilakukan berselang 3-5 hari, dengan jumlah daun satu kali petik antara 2-4 helai tiap tanaman. Untuk setiap tanaman dapat dilakukan pemetikan sebanyak lima kali. Tembakau yang di tanam oleh masyarakat tersebut sesudah di panen dan dilanjutkan proses pengirisan yang di lakukan juga sekitar satu bulan sekalian di jemur untuk dapat di jual ke pasar. Namun tanaman tembakau tidak bertahan lama karena tanaman tembakau tersebut terserang penyakit yang membuat tanaman terus menjadi rusak dan tidak bisa menghasilkan untuk memenuhi kehidupan masyarakat Desa Lau Kapur. Maka dari itu masyarakat tidak mau mempertahankan tanaman tersebut karena terus terkena penyakit makanya . Pemetikan daun tembakau yang baik adalah jika daun-daunnya telah cukup umur dan telah berwarna hijau kekuning-kuningan.Untuk golongan tembakau cerutu maka pemungutan daun yang baik pada tingkat tepat masakhampir masak hal tersebut di tandai dengan warna keabu-abuan. Sedangkan untuk golongan sigaret pada tingkat kemasakan tepat masakmasak sekali, apabila pasar menginginkan krosok yang halus maka pemetikan dilakukan tepat masak. Sedangkan bila menginginkan krosok yang kasar pemetikan diperpanjang 5-10 hari dari tingkat kemasakan tepat masak. 22 Ibid, hlm 69 Universitas Sumatera Utara masyarakat juga ingin beralih juga dari tanaman yang tidak bisa menghasilkan bagi kehidupan mereka ke depannya.

2.4 Pertanian Cengkeh