46 Kabupaten Gayo Lues
November 2015 I
7
Informan 7 Pengguna
Perpustakaan Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6
November 2015 I
8
Informan 8 Pengguna
Perpustakaan Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues
Kamis dan Jum’at, 5 November dan 6
November 2015
Wawancara berlangsung secara informal. Wawancara dilakukan
berdasarkan pada pedoman wawancara dan wawancara mendalam depth interview. Pelaksanaan wawancara dilakukan secara substantif dimana
wawancara dilakukan tidak harus pada suatu tempat tertentu. Wawancara juga dilakukan pada jam yang telah ditetapkan pada saat membuat janji untuk
wawancara. Suasana wawancara berlangsung alamiah, apa adanya, dan tidak diatur sedemikian rupa untuk tujuan tertentu, begitu juga dengan bahasa yang
digunakan adalah bahasa informal. Isi wawancara berkembang sesuai dengan jawaban yang diberikan informan.
4.3 Kategori
Setelah melakukan wawancara peneliti menyusun kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding, memilih data yang relevan
dengan judul peneliti sehingga menghasilkan beberapa kategori sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
47
4.3.1 Waktu Pelaksanaan Promosi
Promosi adalah pelayanan untuk memperkenalkan fasilitas yang ada di perpustakaan agar diketahui oleh masyarakat sekaligus menagajak masyarakat
untuk memanfaatkannya. Untuk mengetahui waktu pelaksanaan promosi perpustakaan melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
. Berikut adalah petikan wawancara mengenai waktu pelaksanaan promosi melalui radio:
Pertanyaan 1: Sudah berapa lama BapakIbu melakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio?
Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Sudah empat tahun, karena promosi perpustakaan dimulai pada awal tahun 2012”.
Pertanyaan 2: Dalam sehari, berapa kali promosi perpustakaan disiarkan di
radio? Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Promosi perpustakaan disiarkan dua kali sehari, tepatnya pada pukul 10.00 WIB dan pukul 17.00 WIB”.
Informan I
1
dan I
3
menambahkan pada hari Jumat dilakukan siaran acara tanya jawab selama 1 jam. Seperti pernyataan informan berikut:
“Pada hari Jumat pukul 10.00 – 11.00 WIB diadakan siaran acara tanya jawab selama 1 jam, agar masyarakat dapat menanyakan apa saja
tentang perpustakaan kepada pustakawan yang bertanggung jawab atas promosi perpustakaan melalui radio”.
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa Kantor Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues telah melakukan kegiatan promosi melalui radio sejak tahun 2012. Dan waktu promosi dilakukan dua kali sehari setiap hari
Universitas Sumatera Utara
48
dan pada hari Jumat pukul 10.00 – 11.00 WIB diadakan siaran acara tanya jawab selama 1 jam tentang perpustakaan kepada pustakawan.
4.3.2 Tujuan Promosi
Sebelum melakukan promosi melalui radio terlebih dahulu perlu diketahui apa tujuan melakukan promosi melalui siaran radio supaya dapat memudahkan
dalam mencapai hasil yang ingin dicapai. Tujuan dilakukannya promosi melalui radio adalah untuk memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat agar
mengetahui keberadaan perpustakaan. Setelah masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan diharapkan
masyarakat agar mengingat perpustakaan dan tertarik untuk menggunakan layanan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkannya.
Untuk mengetahui tujuan promosi perpustakaan melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
I
5,
I
6,
I
7,
dan I
8
. Berikut adalah petikan wawancara mengenai tujuan promosi perpustakaan melalui radio:
Pertanyaan 1: Apasaja tujuan BapakIbu melakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio?
Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Tujuan promosi perpustakaan melalui radio adalah memberitahukan perpindahan alamat perpustakaan yang dulu berada di kampung Sepang
dan sudah berpindah ke Bustanussalam, mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan membudayakan gemar membaca,
memanfaatkan layanan dan fasilitas yang ada di perpustakaan”.
Dengan melakukan kegiatan promosi perpustakaan melalui media radio maka pihak perpustakaan dapat mengetahui tingkat ketercapaian tujuan
dilakukannya promosi perpustakaan. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian
Universitas Sumatera Utara
49
tujuan promosi perpustakaan melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4,
Berikut adalah petikan wawancara mengenai tingkat ketercapaian tujuan promosi perpustakaan melalui radio:
Pertanyaan 2: Apakah tujuan promosi perpustakaan melalui siaran radio sudah tercapai?
Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Sudah, namun ada juga yang belum tercapai”. Informan I
2
, dan I
3
, menjelaskan mengenai ketercapaian tujuan promosi
melalui radio yaitu tingkat kunjungan bertambah namun masih banyak pengguna perpustakaan yang belum menggunakan layanan perpustakaan, dapat dilihat dari
data penduduk yang tidak sebanding dengan tingkat kunjungan ke perpustakaan dan masih rendahnya minat baca masyarakat. Seperti pernyataan informan I
2
, I
3
, berikut:
“Tingkat kunjungan ke perpustakaan terus meningkat, namun dilihat dari data penduduk tidak sebanding dengan tingkat kunjungan masyarakat ke
perpustakaan, dan masih banyak pengguna yang belum bisa menggunakan fasilitas perpustakaan dengan baik serta minat baca
masyarakat masih kurang”.
Hal yang berbeda dikatakan informan I
1,
dan I
4,
mengenai tingkat ketercapaian pelaksanaan promosi perpustakaan melalui media radio, seperti
pernyataan informan I
1,
dan I
4
berikut: “Setelah dilakukan promosi perpustakaan melalui radio masyarakat
mengetahui keberadaan perpustakaan yang telah pindah, dan tingkat kunjungan semakin banyak setiap harinya dibandingkan hari-hari
sebelumnya dan dapat meningkatkan pengetahuan pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan”
Universitas Sumatera Utara
50
Hal tersebut dapat diketahui dari pernyataan informan I
5,
I
6,
I
7,
dan I
8
tentang pendapat mereka tentang perpustakaan setelah mendengar promosi perpustakaan melalui media radio:
“Sebelumnya saya tidak tahu bahwa ada perpustakaan umum di Gayo Lues dan setelah saya dengar promosi perpustakaan di radio saya jadi
berminat berkunjung ke perpustakaan dan menggunakan layanan yang tersedia di perpustakaan ini”
Dari pernyataan informan di atas dapat diketahui bahwa tujuan Kantor
Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Gayo Lues melakukan promosi melalui media radio adalah agar masyarakat mengetahui keberadaan perpustakaan yang dulunya
berada di kampung Sepang dan sekarang berada di daerah Bustanussalam, sehingga masyarakat memiliki minat untuk datang berkunjung dan memanfaatkan
layanan yang tersedia di perpustakaan. Selain itu, untuk meningkatkan minat baca masyarakat Gayo Lues karena minat baca masyarakat Gayo Lues sangat
rendah. Masyarakat lebih memilih internet untuk mendapatkan informasi. Sehingga dengan adanya promosi perpustakaan dapat memberikan informasi bagi
masyarakat tentang sarana dan prasarana yang da di perpustakaan sehingga akan mendorong minat membaca serta minat berkunjung masyarakat.
4.3.3 Manfaat Promosi
Perpustakaan juga perlu mengetahui manfaat yang didapatkan setelah melakukan promosi melalui siaran radio. Untuk mengetahui manfaat promosi
perpustakaan melalui siaran radio bagi perpustakaan maka peneliti mewawancarai informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
. Berikut adalah petikan wawancara mengenai manfaat promosi perpustakaan melalui siaran radio bagi perpustakaan:
Universitas Sumatera Utara
51
Pertanyaan 1: Apasaja manfaat yang didapatkan perpustakaan dalam melakukan promosi melalui siaran radio?
Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Promosi melalui radio dapat membantu perpustakaan dalam memperkenalkan
perpustakaan kepada
masyarakat sehingga
perpustakaan tidak perlu repot-repot lagi untuk melakukan promosi atau penyuluhan ke desa-desa tentang manfaat perpustakaan bagi masyarakat
dan dapat meningkatkan kunjungan dan tingkat pemanfaatan layanan perpustakaan juga semakin bertambah banyak dibanding sebelum
dilakukan promosi melalui radio”.
Dan promosi perpustakaan melalui radio juga dapat menambah tingkat kunjungan perpustakaan setiap tahunnya seperti pernyataan informan I
1,
I
2,
I
3,
I
4
berikut ini mengenai bertambahnya tingkat kunjungan perpustakaan. Pertanyaan 2: Apakah jumlah pengunjung pepustakaan bertambah setelah
dilakukan promosi perpustakaan melalui siaran radio? Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Iya, jumlah kunjungan terus meningkat setiap tahunnya”. Informan I
2
, menambahkan penjelasan tentang bukti bertambahnya tingkat kunjungan seperti pernyaannya berikut ini:
“…dan ini saya lagi buat laporan tahuan pengunjung, untuk lebih jelas bisa lihat di laporan pengunjung berikut ini”
Tahun Jumlah Pengunjung
2012 814 orang
2013 1.053 orang
2014 2.423 orang
2015 2.615 orang
Sunber: Laporan pengunjung dari tahun 2012 sd 2015
Universitas Sumatera Utara
52
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa manfaat dilakukannya promosi melalui siaran radio bagi Kantor Arsip dan Perpustakaan
Kabupaten Gayo Lues yaitu mempermudah perpustakaan dalam memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat hingga ke pelosok desa, dan juga dapat
menambah tingkat kunjungan perpustakaan dan dapat menambah tingkat pemanfaatan layanan perpustakaan.
4.3.4 Keunggulan Radio Sebagai Sarana Promosi
Untuk mengetahui keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan maka peneliti mewawancarai informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4,
I
5,
I
6,
I
7
dan I
8
. Berikut adalah petikan wawancara mengenai keunggulan radio sebagai sarana promosi
perpustakaan: Pertanyaan 1: Apasaja keunggulan radio sebagai sarana promosi
perpustakaan? Jawaban informan I
1,
I
2,
I
3,
I
4
mengenai keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan:
“Keunggulan radio sebagai sarana promosi perpustakaan pendengarnya banyak karena dapat didengarkan sampai ke pelosok, dalam sesi tanya
jawab pendengar bisa bertanya langsung ke pustakawan melalui sms atau telpon jika ada yang ingin ditanyakan atau kurang paham tentang
apa yang disiarkan khususnya tentang perpustakaan”.
Informan I
5,
I
6,
I
8
menambahkan bahwa setelah mendengar promosi perpustakaan melalui radio mereka termotivasi untuk berkunjung ke perpustakaan
seperti pernyataan informan berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
53
Pertanyaan 2: Setelah mendengar promosi perpustakaan melalui radio, apakah saudarai berminat untuk berkunjung dan
memanfaatkan layanan perputakaan? Berikut adalah jawaban informan I
5
, I
6
, I
8
mengenai pertanyaan di atas:
“iya, karena sebelumnya saya tidak tahu bahwa ada perpustakaan umum di Gayo Lues, setelah mendengar promosi perpustakaan di radio saya
mengetahui keberadaan perpustakaan dan saya sering berkunjung ke perpustakaan
dan memanfaatkan
layanan yang
tersedia di
perpustakaan”. I
7
menambahkan sebelum mendengar promosi perpustakaan di radio beliau
hanya menggunakan perpustakaan sekolah sebagai sumber informasi, berikut
adalah pernyataan informan I
7
mengenai minat untuk menggunakan perpustakaan umum setelah mendengar promosi perpustakaan melalui radio:
“Sebelumnya saya tidak berminat menggunakan perpustakaan umum, saya hanya menggunakan perpustakaan sekolah, karena mendengar
promosinya di radio saya suka ke perpustakaan umum”. Informan I
5,
I
6,
dan I
8
juga mengatakan bahwa promosi perpustakaan dapat membantu mereka dalam menggunakan layanan perpustakaan, berikut adalah
petikan wawancara mengenai promosi perpustakaan dapat membantu pengguna dalam menggunakan layanan perpustakaan:
Pertanyaan 4: Menurut saudarai apakah promosi layanan perpustakaan melalui
radio dapat
membantu saudarai
dalam menggunakan layanan perpustakaan?
Berikut adalah jawaban informan I
5,
I
6,
dan I
8
mengenai pertanyaan di atas:
“Sangat membantu” Hal yang berbeda dikatakan I
7
:
Universitas Sumatera Utara
54
“Kurang membantu, karena siarannya terlalu cepat dan durasinya sangat singkat”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa media radio
sangat efektif dalam memasarkan suatu produkjasa karena pendengarnya banyak dan dapat menjangkau lapisan masyarakat hingga ke pelosok sehingga
memudahkan dalam penyampaian informasi. Dengan mengadakan sesi tanya jawab selama satu jam di radio juga membantu pustakawan untuk mengajak dan
menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal dunia perpustakaan dan secara tidak langsung juga pustakawan telah berkomunikasi dengan masyarakat tanpa
harus datang ke berbagai pelosok untuk mempromosikan perpustakaan.
4.3.5 Kelemahan Radio Sebagai Sarana Promosi
Sebagai media promosi, radio juga memiliki kelemahan sebagai sarana untuk mempromosikan perpustakaan. Untuk mengetahui kelemahan radio sebagai
sarana promosi perpustakaan maka peneliti mewawancarai informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
. Berikut adalah petikan wawancara mengenai kelemahan radio sebagai sarana
promosi perpustakaan: Pertanyaan 1: Apasaja kelemahan radio sebagai sarana promosi
perpustakaan? Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Kelemahan radio sebagai sarana promosi adalah biaya promosi mahal, dan juga ketika siaran sering terjadi gangguan terutama pada
pemancarnya sehingga mengganggu siaran dan merugikan pihak perpustakaan karena siarannya hanya sebentar jadi iklannya terpotong
atau bahkan tidak dilakukan sama sekali”.
Informan I
2
dan I
4
menambahkan selain promosi yang disiarkan hanya beberapa menit saja, media radio juga hanya mengandalkan suara sehingga
Universitas Sumatera Utara
55
promosi yang disiarkan harus bersifat persuatif untuk memberi kesan menarik dan mengajak pendengar untuk menggunakan produkjasa yang ditawarkan
perpustakaan. Seperti pernyataan informan I
2
dan I
4
berikut: “…Menggunakan media radio sebagai sarana promosi berarti hanya
mengandalkan suara sehingga isi pesan dari iklan tersebut harus dibuat semenarik mungkin sehingga masyarakat tidak bosan mendengar dan
tertarik untuk menggunakan jasa perpustakaan” .
Setelah mengetahui kelemahan-kelemahan radio sebagai media promosi,
pihak perpustakaan juga tidak hanya mengandalkan radio sebagai sarana untuk memperkenalkan perpustakaan kepada masyarakat. Untuk mengetahui upaya yang
dilakukan perpustakaan untuk menutupi kelemahan radio sebagai media promosi perpustakaan, maka peneliti mewawancarai informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
. Berikut adalah petikan wawancara mengenai upaya yang dilakukan perpustakaan untuk menutupi
kelemahan radio dalam mempromosikan perpustakaan: Pertanyaan 2:
Apasaja yang BapakIbu lakukan untuk menutupi kelemahan radio dalam mempromosikan perpustakaan?
Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Untuk menutupi kelemahan radio, perpustakaan tidak hanya mengandalkan radio sebagai sarana promosi perpustakaan, selain radio
perpustakaan juga melakukan promosi melalui pameran, bazar buku, pamplet dan seminar”.
Informan I
3
dan I
4
menambahkan karena promosi iklan yang terbatas di radio, maka pihak perpustakaan juga mengadakan sesi tanya jawab tentang
perpustakaan selama satu jam kepada pustakawan yang bertanggung jawab tentang promosi perpustakaan di bagian radio. Berikut adalah pernyataan
informan I
3
dan I
4
:
Universitas Sumatera Utara
56
“...dikarenakan promosi iklan yang singkat, perpustakaan mengadakan sesi tanya jawab tentang perpustakaan selama satu jam kepada
pustakawan. Pendengar bisa bertanya kepada pustawan mengenai perpustakaan yang kurang dimengerti”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kelemahan
media radio tidak dapat menampilkan tampilan visual sehingga hanya mengandalkan suara yang di dalamnya harus memuat secara singkat pesan-pesan
informatif dan edukatif yang mengajak masyarakat untuk menggunakan fasilitas perpustakaan. Dan dalam melakukan promosi melalui radio, meskipun radio
tersebut milik pemerintah pihak perpustakaan juga harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk biaya promosinya.
Untuk menutupi kelemahan media radio sebagai sarana promosi, perpustakaan mengadakan pameran, bazar buku, pamplet dan seminar. Dan setiap
hari Jumat selama satu jam perpustakaan juga mengadakan sesi tanya jawab tentang perpustakaan dengan penanggung jawab promosi perpustakaan melalui
media radio untuk mempermudah pengenalan perpustakaan kepada masyarakat pendengar radio.
4.5.6 Materi Promosi Melalui Siaran Radio
Media radio sangat efektif sebagai alat untuk penyampaian pesan kepada masyarakat luas karena frekuensi yang menjangkau sampai ke pelosok . Meskipun
efektif tetapi penyampaian informasi bergantung pada materi atau pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat sehingga pesan atau informasi tersebut
harus dikemas semenarik mungkin dan bersifat persuatif secara singkat, padat dan jelas mengenai perpustakaan, Untuk mengetahui materi promosi perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
57
melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
. Berikut adalah petikan wawancara mengenai materi promosi perpustakaan melalui radio:
Pertanyaan 1: Apasaja isi materi yang disampaikan dalam promosi perpustakaan melalui radio?
Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Isi materi yang disampaikan dalam mempromosikan perpustakaan
malaui siaran radio tentang alamat perpustakaan, mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan minat baca dan membudayakan gemar
membaca, layanan dan fasilitas yang dimiliki perpustakaan seperti: Koleksi buku terlengkap dengan ruang baca yang nyaman, layanan baca
untuk umum, layanan baca untuk remaja, layanan baca untuk anak usia dini, Layanan Perpustakaan Keliling, layanan keanggotaan dan
peminjaman buku dan cara-cara menggunakan layanan perpustakaan”. Untuk mengetahui kejelasan dalam penyampaian materi promosi
perpustakaan melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I
2
, dan I
3
. Berikut adalah petikan wawancara mengenai kejelasan dalam penyampaian materi promosi perpustakaan melalui radio:
Pertanyaan 2: Dalam mempromosikan perpustakaan melalui radio apakah Bapakibu dapat menyampaikan materi promosi dengan
jelas? Berikut adalah jawaban informan I
3
dan I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“iya dapat, karena sebelum melakukan siaran terlebih dahulu menyiapkan naskah yang akan disampaikan. Isi pesannya harus menggunakan
bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti masyarakat karena pendengar radio berasal dari segala umur agar penyampaiannya dapat
diterima dengan baik meskipun hanya melalui suara”.
Sedangkan menurut informan I
5
, I
6
, dan I
8
mengenai kejelasan penyampaian materi melalui radio memang sudah sesuai faktanya di
perpustakaan, karena apa yang disampaikan di siaran radio sesuai dengan yang
Universitas Sumatera Utara
58
dilihat pendengar di perpustakaan. Hal ini sesuai dengan pernyataan informan I
5
, I
6
, dan I
8
berikut: Pertanyaan 3: Menurut saudarai, apakah materi yang disampaikan oleh
pustakawan di radio sesuai dengan keadaan perpustakaan yang sebenarnya?
Berikut adalah jawaban informan I
5
, I
6
, dan I
8
mengenai pertanyaan di atas:
“Sesuai dengan keadaan perpustakaan yang sebenarnya, karena apa yang disampaikan pada saat siaran sama dengan kenyataannya”.
Hal yang berbeda disampaikan informan I
7
mengenai kejelasan penyampaian materi melalui radio, apa yang disampaikan pustakawan berbeda
dengan yang ada di perpustakaan misalnya rusaknya OPAC tidak diberitahukan kepada pendengar melalui radio. Seperti pernyataan informan I
7
berikut: “Apa yang disampaikan ketika siaran tidak sesuai dengan yang ada di
perpustakaan, contohnya OPAC di perpustakaan sudah hampir seminggu rusak tetapi tidak diberitahukan di radio”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa materi promosi perpustakaan melalui media radio berisi informasi tentang: perpindahan
alamat perpustakaan, cara menggunakan layanan perpustakaan, fasilitas yang dimiliki perpustakaan dan layanan yang tersedia di perpustakaan yang dapat
dimanfaatkan oleh pengunjung seperti: koleksi buku dan ruang baca, layanan baca untuk umum, layanan baca untuk remaja, layanan baca untuk anak usia dini,
layanan perpustakaan keliling, layanan keanggotaan dan peminjaman buku.
4.3.7 Kendala Promosi Perpustakaan Melalui Media Radio
Ketika melakukan promosi melalui siaran radio, perpustakaan juga banyak menemukan kendala-kendala. Untuk mengetahui kendala promosi perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
59
melalui siaran radio maka peneliti mewawancarai informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
, I
5
, I
6
, I
7
, dan I
8.
Berikut adalah petikan wawancara mengenai kendala promosi perpustakaan melalui radio:
Pertanyaan 1: Apasaja kendala yang BapakIbu dapatkan dalam mepromosikan perpustakaan melalui radio?
Berikut adalah jawaban informan I
1
, I
2
, I
3
, I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Kendala dalam melakukan promosi perpustakaan melalui radio adalah sering terjadi gangguan pada pemancar sehingga menggangu proses
siaran, terputusnya dengan pendengar saat melakukan sesi tanya jawab melalui telepon, dan kelemahan dari radio itu sendiri yang hanya
mengandalkan suara tanpa adanya tampilan visualgambar sehingga menyulitkan pustakawan menjelaskan cara kerja perpustakaan, serta
listrik yang padam pada saat jam promosi pustakawan juga tidak dapat mempromosikan perpustakaan karena radio juga ikut padam”.
Kendala yang sama dirasakan oleh informan I
5
, I
6
, I
7
, I
8
mereka menyatakan sering terjadi gangguan pada radio, jaringan yang lemah bahkan mati
apalagi ketika musim hujan akan sering terjadi gangguan sehingga pendengar tidak dapat mendengarkan radio dengan baik. Hal ini sesuai dengan penyataan
informan I
5
, I
6
, I
7
, I
8
berikut: Pertanyaan 2: Menurut saudarai apasaja kendala promosi perpustakaan
melalui radio? Berikut adalah jawaban informan I
5
, I
6
, I
7
, I
8
mengenai pertanyaan di atas:
“Susah sinyal, kadang-kadang juga mati apalagi sudah musim hujan banyak gangguan jadi jaringannya juga rusak, karena itu kami tidak bisa
mendengarkan radio”
Setelah mengetahui kendala-kendala ketika melakukan promosi melalui siaran radio, perpustakaan juga berusaha untuk memperbaiki dan memecahkan
masalah dalam mengatasi kendala tersebut
.
Pustakawan yang bertanggung jawab
Universitas Sumatera Utara
60
dalam bidang promosi berupaya untuk terus dapat menjelaskan kepada masyarakat yang tidak mengetahui cara pemakaian perpustakaan, layanan apa saja
yang disediakan, dan maanfaatnya bagi perpustakaan
.
Seperti pernyataan informan I
3,
I
4
mengenai upaya yang dilakukan untuk memecahkan masalah dalam mengatasi kendala promosi perpustakaan:
Pertanyaan 1: Apasaja yang BapakIbu lakukan dalam mengatasi kendala promosi perpustakaan melalui radio?
Berikut adalah jawaban informan I
3
, dan I
4
mengenai pertanyaan di atas:
“Terus berusaha menjelaskan apa yang masyarakat tidak tahu tentang perpustakaan, selain itu tidak bisa apa-apa, karena pustakawan hanya
bertugas untuk
mempromosikan perpustakaan
sedangkan permasalahannya ada dibagian teknisinya”.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kendala
perpustakaan dalam melakukan promosi adalah karena hanya dapat
berkomunikasi via suara, sehingga pustakawan sulit untuk menjelaskan tanpa disertai gambar untuk mempermudah proses promosi
.
Pustakawan hanya dapat menjelaskan cara kerja perpustakaan secara sederhana agar pendengar dapat
memahaminya, dan sering terputusnya telepon dengan pendengar saat mengadakan sesi tanya jawab, gangguan pada pemancar, listrik yang padam dan
radio yang rusak menjadi kendala bagi perpustakaan. Kendala yang sama juga dirasakan oleh pendengar, seringnya terjadi gangguan dan lemahnya jaringan
ketika musim hujan juga menggangu ketika mendengarkan siaran radio. Perpustakaan sudah berusaha melakukan upaya untuk memperbaiki dan
mengatasi kendala dalam melakukan siaran radio yaitu pustakawan masih terus berusaha untuk menjelaskan kepada masyarakat yang tidak mengetahui tentang
Universitas Sumatera Utara
61
perpustakaan
.
Sedangkan kendala-kendala lainnya berasal dari radio itu sendiri di bagian teknisinya sehingga perpustakaan tidak dapat berbuat apa-apa selain
memperbaiki dan berupaya memberi yang terbaik kepada masyarakat
.
4.4 Rangkuman Hasil Penelitian Tabel 4.7