30
Apalagi menyangkut suatu peroses atau demontrasi. Tidak bisa menggunakan grafik dan warna untuk mendukung pesannya,
sedangkan televisi dan surat kabar yang bisa menggunakan grafik dan warna untuk mendukung pesan iklan.
b. Sekejap
Siaran radio berlangsung dalam waktu yang cepat. Keterbataan daya ingat pendengar membuat siaran radio kurang efektif.
Karena itu, rdio sering di gunakan sebagai media suplemen dalam kampanye priklanan. Melalui radio iklan banyak di ulang untuk
mengingatkan pendengar tentang produk yang di tawarkan.
c. Bersifat lokal
Kebijaksanaan pemintah memberi izin siaran hanya untuk daerah lokal, menjdi kesulitan bagi pemasang iklan untuk poduk skala
nasional. Karena untuk menjangkau semua pendengar secara nasional, pengiklan perlu membuat copy iklan yang banyak dan
disebarkan ke stasiun-stasiun radio di daerah. Hal ini membuat biaya semkin besar dan tidak efesien.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa radio juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. keunggulan dari radio adalah mempunyai kekuatan
mengutarakan gagasan, teks siaran radio sangat luwes, dan sudah mempunyai publik khusus. Sementara kelemahannya adalah isi materi kurang bervariasi,
melelahkan, dan hanya bisa didengar dan sekali saat itu.
2.3 Evaluasi
2.3.1 Pengertian Evaluasi
Evaluasi sangat penting dilakukan dalam suatu lembaga atau badan seperti perpustakaan, karena evaluasi merupakan kegiatan untuk intropeksi diri dalam
suatu lembaga untuk mencapai suatu titik kepuasan dalam mencapai tujuan. Arikunto 2002, 1 mengartikan bahwa, “evaluai adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan”.
Universitas Sumatera Utara
31
Hal senada diungkapkan oleh Umar 2002, 36 menyatakan bahwa: Evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh
mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada
selisih keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh.
Sedangkan menurut Ajick 2009, 2, “evaluasi merupakan penggunaan teknik penelitian untuk mengukur kebutuhan pemakai serta tujuan-tujuan yang
dapat mencapai suatu program dalam proses mengoleksi, menganalisa, dan mengartikan informasi atau sebagi bentuk intsruksi.”
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk menilai apakah hasil kegiatan yang telah
dicapai oleh program kerja tersebut sudah sesuai dengan rencana.
2.3.2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Sebelum menentukan alat ukur yang digunakan untuk mengetahui hasil dari kegiatan yang telah dicapai terlebih dahulu kita perlu mengetahui tujuan dan
fungsi dari alat ukur yang akan digunakan supaya mendapat hasil yang
memuaskan. Menurut Crawford yang dikutip oleh Umar 2002, 30 ada beberapa
tujuan dan fungsi evaluasi yaitu: 1.
Untuk mengtahui apakah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan.
2. Untuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap prilaku hasil.
3. Untuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan.
4. Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan.
Sedangkan menurut Arikunto 2012, 18 tujuan dan fungsi evaluasi yaitu: 1.
Evaluasi berfungsi selektif, misalnya dalam pemilihan media promosi yang tepat untuk mempromosikan perpustakaan, media promosi yang
Universitas Sumatera Utara
32
dapat meningkatkan tingkat kunjungan perpustakaan, dan media promosi yang layak untuk terus mempromosikan perpustakaan tersebut.
2. Evaluasi berfungsi diagnostik, yaitu untuk mengetahui keunggulan dan
kelemahan media promosi. 3.
Evaluasi berfungsi sebagai penempatan, yaitu untuk menentukan media promosi apa yang cocok untuk mempromosikan perpustakaan.
4. Evaluasi berfungsi sebagai pengukur keberhasilan, yaitu untuk
mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan promosi yang diterapkan.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa tujuan dan fungsi evaluasi adalah untuk mengukur dan mengetahui keberhasilan dari suatu kegiatan.
2.3.3 Alat Penilaian Evaluasi
Alat adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan tugas atau mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efesien.
Kata alat dapat juga dinyatakan sebagai istilah instrumen. Dengan demikian alat evaluasi juga disebut intrumen evaluasi. Dalam menggunakan alat evaluator
dibutuhkan cara atau teknik, maka dikenal dengan teknik evaluasi. Penggunaan alat evaluasi tergantung pada apa yang akan dievaluasi.
Menurut Umar 2002, 45. Secara garis besar alat penilai dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu non - tes dan tes. 1.
Teknik Non-tes. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui perubahan sikap dan tingkahlaku masyarakat setelah mengikutimendengar
promosi, pendapat masyarakat terhadap kegiatan promosi, kesulitan menerima promosi, minat masyarakat setelah mendengarkan promosi,
motivasi masyarakat memanfaatkan produkjasa yang dipromosikan dan mempromosikannya dan sebagainya. Instrumen yang digunakan
seperti angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, skala sikap, skala minat, daftar chek, rating scale, anecdotal records, sosiometri
dan home visit
2. Teknik tes merupakan salah satu alat, cara, dan langkah-langkah yang
sistematik untuk digunakan dalam mengukur sejumlah perilaku tertentu masyarakat. Berdasarkan cara pelaksanaannya, teknik tes
dikelompokkan sebagai berikut. Tes tertulis, yaitu alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaanya dilakukan secara tertulis. Tes lisan, yaitu
Universitas Sumatera Utara
33
alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaanya dilakukan secara lisan. Tes perbuatan, yaitu alat penilaian yang baik pertanyaan maupun
jawabannya dilakukan secara tertulis maupun lisan.
Pendapat lain dikemukakan oleh Arikunto 2012, 40 bahwa ada dua teknik evaluasi yaitu teknik notes dan teknik tes:
1. Teknik Notes
a. Skala bertingkat rating scale, skala menggambarkan suatu nilai
yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. b.
Kuesioner qustionair,
kuesioner adalah
sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur reponden.
c. Daftar cocok check list, daftar cocok adalah deretan pernyataan
yang biasanya singkat-singkat, dimana respoden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok √ ditempat yang sudah
disediakan.
d. Wawancara interview, wawancara adalah suatu metode atau
cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab sepihak.
e. Pengamatan observation, pengamatan adalah suatu teknik yang
dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.
f. Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorng selama
masa kehidupan. 2.
Teknik Tes Tes merupakan suatu alat pengumpul informasi, tetapi jika
dibandingkan dengan alat-alat yang lain, tes bersifat lebih resmi karena penuh dengan batasan-batasan.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa alat evaluasi adalah alat yang digunakan dalam melakukan penelitian. Dengan menggunakan alat evaluasi maka
data yang dihasilkan dalam penelitian lebih akurat.
2.3.4 Standar Evaluasi
Dalam melaksanakan kegiatan evaluasi lembaga seorang evaluator harus mengikuti kaidah dan prosedur tertentu seperti perencanaan evaluasi, pelaksanaan
evaluasi, monitoring pelaksanaan evaluasi, pengolahan data, pelaporan hasil
Universitas Sumatera Utara
34
evaluasi, dan penggunaan hasil evaluasi untuk menjamin evaluasi berjalan baik sesuai standar evaluasi kegiatan.
Pendapat di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Perencanaan Evaluasi. Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal. Perencanaan ini penting bahkan mempengaruhi
prosedur evaluasi secara menyeluruh. Maksud perencanaan evaluasi adalah
untuk memfasilitasi
pengumpulan data,
sehingga memungkinkan membuat pernyataan yang valid tentang pengaruh
sebuah efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau kebijakan yang diteliti.
2. Pelaksanaan Evaluasi. Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara
melaksanakan suatu evaluasi sesuai dengan perencanaan evaluasi. Artinya tujuan evaluasi, model dan jenis evaluasi, objek evaluasi,
instrumen evaluasi, sumber data, semuanya sudah dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi yang pelaksanaannya bergantung pada
jenis evaluasi yang digunakan.
3. Monitoring Pelaksanaan Evaluasi. Monitoring dilakukan untuk
melihat apakah pelaksanaan evaluasi promosi telah sesuai dengan perencanaan evaluasi yang telah ditetapkan atau belum, dengan tujuan
untuk mencegah hal-hal negatif dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan evaluasi.
4. Pengolahan Data. Mengolah data berarti mengubah wujud data yang
sudah dikumpulkan menjadi sebuah sajian data yang menarik dan bermakna. Data hasil evaluasi yang berbentuk kualitatif diolah dan
dianalisis secara kualitatif, sedangkan data hasil evaluasi yang berbentuk kuantitatif diolah dan dianalisis dengan bantuan statistika
deskriptif maupun statistika inferensial.
5. Pelaporan Hasil Evaluasi. Laporan tingkat kunjungan merupakan
sarana komunikasi antara lembaga promosi, jasaproduk yang dipromosikan dan masyarakat dalam upaya mengembangkan dan
menjaga hubungan kerja sama yang harmonis
6. Penggunaan Hasil Evaluasi. Salah satu pengguanan hasil evaluasi
adalah laporan. Laporan yang dimaksudkan untuk memberikan feedback kepada semua pihak yang terlibat dalam promosi, baik
secara langsung maupun tidak langsung Djiwandono 2008, 57.
Dalam Join Committe yang dikutip oleh Sanders dan Worthen 2004, 5 ada empat kategori standar evaluasi kegiatan yaitu:
1. Standar utility kegunaan
Universitas Sumatera Utara
35
Standar utility untuk memastikan bahwa evaluasi akan menyajikan informasi yang sesuai dengan keperluan pemakai.
2. Standar feasibility kelayakan
Standar feasibility di perlukan untuk meyakinkan bahwa evaluasi berlangsung realistis, cermat, diplomatis dan hemat.
3. Standar propriety kesahihan
Standar propriety diinginkan utuk meyakinkan agar evaluasi terlaksana secara legal, etis dan dengan mempertimbangkan
ketentraman pihak-pihak yang terlibat dan terpengaruh kegiatan evaluasi.
4. Standar accurancy ketepatan
Standar accurancy dalam artian evaluasi harus menyikapi dan menyampaikan informasi yang memadai.
Sedangkan menurut Umar 2002, 40 standar yang dipakai untuk mengevaluasi suatu kegiatan tertentu dapat ditinjau dari tiga aspek utama yaitu:
1. Utility manfaat
Hasil evaluasi hendaknya bermanfaat bagi manajemen untuk pengambilan keputusan atas program yang sedang berjalan.
2. Accuracy akurat
Evaluasi atas hasil evaluasi hendaknya memiliki tingkat ketepatan tinggi.
3. Feasibility layak
Hendaknya proses evaluasi yang dirancang dapat dilaksanakan secara layak.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa standar evaluasi merupakan pedoman yang harus dilihat dalam melakukan evaluasi, sehingga nantinya
kegiatan evaluasi tersebut dapat bermanfaat.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah