Kerangka Pikir KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

liii Keterangan: + = termasuk; dan - = tidak termasuk Di dalam tabel di atas, selain komponen pembeda makna yang terdiri atas ragam bahasa, nilai rasa, tingkat sosial, kolokasi, dan pengaruh dialek; ditambahkan pula dua komponen pembeda makna lainnya, yaitu tingkat usia dan jenis kelamin. Berdasarkan data dalam tabel di atas dapat diketahui beberapa kata yang bersinonim, yaitu kata ibu, mak, mami, bunda, dan mama. Akan tetapi, kesinoniman kelima kata tersebut tidak mutlak karena jika diterapkan pada kalimat-kalimat yang berbeda akan terlihat bahwa kelima kata tersebut hanya berdekatan makna. Jadi, dapat disimpulkan bahwa meskipun kata ibu, mak, mami, bunda, dan mama bersinonim, tetapi tetap memiliki perbedaan. Perbedaan itu dapat dilihat dari segi ragam bahasa, nilai rasa, tingkat sosial, kolokasi, dan pengaruh dialek. Adapun persamaan kelima kata tersebut terlihat dari segi usia dan jenis kelamin. Selain itu, dapat disimpulkan pula bahwa dua buah kata atau lebih yang bersinonim tidak akan selalu dapat dipertukarkan atau disubstitusikan.

B. Kerangka Pikir

Pemakaian kata-kata yang berbeda dengan makna yang “kurang lebih sama” dalam pasangan sinonim nomina itu dilatarbelakangi oleh maksud atau pertimbangan tertentu, seperti ragam bahasa, nilai rasa, tingkat sosial, kolokial, dan pengaruh dialek. Jadi, untuk menganalisis perbedaan makna kata-kata nomina yang bersinonim paling tidak harus didasarkan pada beberapa komponen makna tersebut. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan bahwa komponen makna dalam tiap pasangan sinonim dapat dikembangkan secara terbuka. Artinya, komponen makna itu dapat ditambah atau diperluas menurut kebutuhan analisis sehingga relasi kesinoniman antara anggota tiap pasangan sinonim menjadi jelas. Dalam menganalisis liv pasangan sinonim diperlukan kejelian dan kedalaman analisis agar persamaan dan perbedaan makna kata yang sekecil-kecilnya di antara pasangan sinonim dapat diperoleh. Berikut ini gambar kerangka pikir penelitian ini. Gambar 1. Kerangka Pikir Ragam bahasa Kolokial Tingkat sosial Nilai rasa Sinonim Nomina Bahasa Indonesia Makna Pengaruh dialek Komponen makna lainnya lv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Data dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Jadi, data penelitian ini adalah fakta yang ada atau fenomena yang secara empiris terdapat pada penutur bahasa sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa bahasa yang dapat dikatakan sebagai potret atau paparan seperti apa adanya Sudaryanto, 1986: 62. Adapun yang dimaksud dengan fakta atau fenomena empiris dalam penelitian ini yaitu pemakaian pasangan kata yang bersinonim. Akan tetapi, karena banyaknya pasangan sinonim yang ada, maka pasangan sinonim yang dianalisis dibatasi pada kelas kata yang relatif lebih banyak memiliki pasangan sinonim serta tinggi frekuensi pemakaiannya dalam komunikasi sehari-hari. Dengan pertimbangan tersebut, maka objek penelitian ini dibatasi pada nomina yang berbentuk kata dasar monomorfemik, yaitu nomina yang hanya terdiri atas satu morfem. Sumber data penelitian ini berupa data primer tertulis yang diambil dari Kamus Sinonim Bahasa Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia; dan data sekunder.

B. Teknik Pengumpulan Data