lvii
bahasa Indonesia. Informan yang dipilih didasarkan atas pertimbangan- pertimbangan berikut ini.
a. Penutur bahasa Indonesia yang berusia 25-60 tahun, karena pada usia ini
diasumsikan seseorang telah menguasai bahasa bahasa pertama maupun kedua dengan baik dan belum sampai pada taraf pikun, jadi mudah diajak
berkomunikasi. b.
Sehat jasmani dan rohani, serta berpendidikan sekurang-kurangnya sekolah dasar.
c. Memiliki alat bicara yang normal sehingga ujarannya tidak
membingungkan. d.
Bersedia bekerja sama dengan ikhlas dan senang hati untuk memberikan informasi kebahasaan selama penelitian berlangsung.
e. Bersedia menyediakan waktu cukup longgar untuk melakukan wawancara.
C. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, proses analisisnya akan dilakukan dengan menggunakan metode padan ortografis, karena yang menjadi alat penentu
sekaligus standar pembaku-nya adalah berupa tulisan. Selanjutnya, karena dalam praktik penelitian yang sesungguhnya peneliti membandingkan antara semua
unsur penentu yang relevan dengan semua unsur data yang ditentukan; dan membandingkan berarti pula mencari semua kesamaan dan perbedaan yang ada di
antara kedua hal yang dibandingkan, maka teknik dalam metode padan yang peneliti gunakan adalah teknik lanjutan yang berupa teknik hubung banding
lviii
mempersamakan HBS dan teknik hubung banding memperbedakan HBB. Adapun teknik dasar yang digunakan sebelum kedua teknik lanjutan tersebut yaitu
teknik pilah unsur penentu. Alat yang digunakan ialah daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya daya banding menyamakan dan daya
banding memperbedakan Sudaryanto, 1993: 21-27.
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Menyiapkan sumber-sumber data primer Kamus Sinonim Bahasa
Indonesia dan Kamus Besar Bahasa Indonesia. b.
Menyiapkan kartu data. c.
Memilih informan yang tepat. d.
Menyusun protokol penelitian, pengembangan pedoman pengumpulan data daftar kalimat, dan penyusunan jadwal kegiatan.
2. Tahap Pengumpulan Data
a. Mengumpulkan data primer dan data sekunder.
b. Melakukan reviuw dan pembahasan beragam data yang terkumpul dengan
melaksanakan refleksinya. Menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang paling tepat, dan menentukan fokus, serta pendalaman dan
pemantapan data pada proses pengumpulan data berikutnya. c.
Mengatur data dalam kelompok untuk analisis dengan memerhatikan semua variabel yang terlibat seperti yang tergambar pada kerangka pikir.
3. Tahap Analisis Data
lix
Tahap seleksi, yang diwujudkan dengan menyeleksi sejumlah kata yang maknanya berhubungan dengan membentuk satu wilayah makna sehingga
dapat diasumsikan sebagai pasangan sinonim nomina. a.
Tahap pemaknaan, yang direalisasikan dengan memberikan definisi masing-masing kata pada pasangan sinonim berdasarkan maknanya dalam
kamus, pemakaiannya oleh masyarakat, dan informasi dari informan. b.
Kata-kata yang bersinonim dipilah satu per satu dan diuraikan dalam komponen makna. Dari analisis komponen makna tersebut dapat dilihat
apakah sebuah kata atau nomina itu bersinonim satu sama lain atau merupakan hiponim dari kata atau nomina yang merupakan superordinat.
c. Kata tersebut kemudian disubstitusikan. Dengan cara ini dapat dilihat
apakah kata itu bersinonim secara absolut atau bersinonim dekat near synonymy.
d. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian.
e. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran
dalam laporan akhir penelitian. 4.
Penyusunan Laporan Penelitian a.
Penyusunan laporan awal. b.
Reviu laporan. c.
Perbaikan laporan dan disusun sebagai laporan akhir penelitian. d.
Perbanyakan laporan sesuai dengan kebutuhan.
lx
BAB IV ANALISIS CIRI PEMBEDA MAKNA DAN PEMAKAIAN SEPERANGKAT NOMINA