5.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin dan penyakit Diabetes Mellitus dengan kejadian katarak senilis pada pasien rawat jalan Bagian
Ilmu Kesehatan Mata di RSUP Haji Adam Malik pada periode Januari 2012 – Desember 2012.
5.2.1 Hubungan Usia dengan Kejadian Katarak
Penyakit katarak di Indonesia banyak terjadi pada usia diatas 40 tahun. Proses degenerative mengakibatkan lensa menjadi keras dan keruh karena terjadi penurunan
kerja metabolisme dalam tubuh , artinya semakin bertambahnya usia seseorang maka risiko terjadinya penyakit katarak akan semakin besar pula Istiantoro , 2008.
Berdasarkan penelitian pada tabel 5.10 menunjukkan hasil analisis statistik dengan menggunakan Uji Chi Square nilai p = 0,001 p 0,05 , dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian katarak. Besarnya kekuatan hubungan dinilai melalui uji phi
φ = 0,901 atau 90,1 , yaitu terdapat hubungan yang sangat kuat antara usia dengan kejadian katarak.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian oleh Rasyid dkk 2013, didapatkan bahwa kejadian katarak lebih banyak terjadi pada usia
≥ 40 tahun. Pada hasil penelitian Tana dkk 2006, didapatkan persentase kejadian katarak meningkat
secara bermakna sesuai dengan peningkatan usia. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasmeinah dkk 2011 juga mendapatkan hubungan bermakna antara usia
dengan kejadian katarak dimana semakin bertambah usia, persentase kejadian katarak juga bertambah.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Katarak
Adanya hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian katarak yang kebanyakan diderita oleh perempuan disebabkan perempuan mengalami menopause pada usia
lebih kurang 45 tahun , sehingga mengakibatkan kemampuan metabolisme dalam tubuh semakin berkurang dan terjadi kerusakan pada jaringan tubuh Ilyas,2007 .
Berdasarkan penelitian pada tabel 5.11, hasil analisis statistik dengan menggunakan Chi Square diperoleh nilai p = 0,044 p 0,05 , dengan demikian dapat disimpulkan
ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian katarak. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan kejadian katarak didominasi oleh perempuan
yaitu 55,5 berbanding laki-laki yaitu 44,5 . Besarnya kekuatan hubungan dinilai melalui uji phi
φ = 0,700 atau 70,0 , yaitu terdapat hubungan yang kuat antara jenis kelamin dengan kejadian katarak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rasyid dkk 2013 di Makassar terhadap 249 pasien, kebanyakan yang menderita katarak adalah pada
jenis kelamin perempuan yaitu 71,7 berbanding 63,4 pada laki-laki. Berdasarkan penelitian Park dkk 2014, didapatkan penderita katarak pada perempuan adalah
lebih tinggi daripada laki-laki dengan 51,5 berbanding 48,5.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Hubungan Penyakit Diabetes Mellitus dengan Kejadian Katarak