5.2.3 Hubungan Penyakit Diabetes Mellitus dengan Kejadian Katarak
Diabetes mellitus dapat mempengaruhi kejernihan lensa, indeks refraksi dan amplitude akomodatif. Dengan meningkatnya kadar gula darah, maka meningkat pula
kadar glukosa dalam aqueous humor. Diabetes mellitus dapat mempengaruhi ketajaman lensa akibat penumpukan zat-zat sisa metabolism gula oleh sel-sel lensa
mata. Rasyid dkk, 2013. Berdasarkan penelitian tabel 5.11, hasil analisis statistik dengan menggunakan Chi
Square diperoleh nilai p = 0,035 p 0,05 , berarti bahwa ada hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit Diabetes Mellitus dengan kejadian katarak.
Besarnya kekuatan hubungan dinilai melalui uji phi φ = 0,032 atau 3,2 , yaitu
terdapat hubungan yang sangat rendah antara penyakit Diabetes Mellitus dengan kejadian katarak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tana dkk 2009, dimana 31,4 pasien katarak menderita penyakit Diabetes Mellitus dan 15,4 tidak
menderita Diabetes Mellitus. Pada penelitian ini, didapatkan kejadian katarak lebih banyak terjadi pada pasien dengan Diabetes Mellitus berbanding yang tidak
menderita Diabetes Mellitus. Penelitian lain melaporkan pada penderita DM, resiko kejadian katarak meningkat sebanyak 1,6 kali lebih banyak dibandingkan dengan
tanpa DM.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari 825 pasien, 553 orang 67,0 mengalami kejadian katarak dan 272
orang 33,0 tidak mengalami kejadian katarak. Dari 553 orang pasien yang menderita katarak, didapatkan penderita katarak yang terbanyak
adalah pada kelompok usia 54 tahun yaitu 464 orang 83,9. Berdasarkan jenis kelamin, dari 553 orang penderita katarak ditemukan
307 orang 55,5 adalah perempuan dan 246 orang 44,5 adalah laki- laki. Ditemukan 279 orang 50,5 dari 553 orang penderita katarak
mempunyai riwayat penyakit Diabetes Mellitus dan 274 orang 49,5 bukan penderita Diabetes Mellitus.
2. Terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan kejadian katarak dari hasil analisis statistik yang dilakukan yaitu p = 0,001 p 0,05 dan
adanya korelasi antara usia dengan kejadian katarak. 3. Terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan kejadian
katarak berdasarkan hasil analisis statistik yaitu p = 0,044 p 0,05 dan adanya korelasi korelasi antara jenis kelamin dengan kejadian katarak.
4. Terdapat hubungan yang bermakna antara riwayat penyakit Diabetes Mellitus dengan kejadian katarak berdasarkan hasil analisis statistik yaitu
p = 0,035 p 0,05 dan adanya korelasi antara penyakit Diabetes Mellitus dengan kejadian katarak.
Universitas Sumatera Utara