26
3. EI Berbasis Biologis
Satu penelitian telah menunjukan bahwa orang-rang dengan kerusakan pada bagian otak yang mengatur pemrosesan emosioanl mempunyai nilai yang
secara siginifikan lebih rendah pada ujian-ujian EI. Meskipun orangorang dengan kerusakan otak tersebut tidak mempunyai nilai yang rendah ada
ukuran-ukuran standar kecerdasan dibandingkan orang-orang yabg tidak memiliki kerusakan otak yang sama, mereka tetap terganggu dengan
pengambilan keputusan normal. Hal ini menyatakan bahwa EI berbasis secara neurologi dalam sedemikian rupa yang tidak berhubungan dengan ukuran-
ukuran standar kecerdasan, dan orang-orang yang menderita kerusakan neurologi tersebut memiliki nilai lebih rendah pada EI dan membuat
keputusan yang lebih burur dibandingkan orang-orang yanglebih sehat dalam hal ini.
Dalam Robbin dan Judge 2009, 336-337 juga menjelaskan bahwa kecerdasan emosional juga memiliki beberapa hal yang menentangnya, yaitu :
1. EI adalah Sebuah Konsep yang Samar 2. EI Tidak Dapat Diukur
3. Validitas EI Masih Dipertanyakan
2.3 Keberhasilan Usaha 2.3.1 Defenisi Keberhasilan Usaha
Menurut Astamoen 2005:251, Keberhasilan usaha adalah suatu proses dari seseorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan
Universitas Sumatera Utara
27
benar sehingga mencapai keberhasilan. Di dalam proses termasuk resiko yang harus dihadapi bahkan kegagalan yang harus dialami.
Menurut Nasution 2001:12, sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,
keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah.
Menurut Anoraga dalam Sazali 2011, keberhasilan usaha dapat tercapai jika memiliki persiapan yang matang, yaitu dengan menyiapkan rencana usaha.
Rencana usaha dapat menjadi acuan dalam semua aktivitas yang akan dilaksanakan usaha tersebut, apapun jenis usaha yang dilakukan. Suryana
2006:7 menggambarkan seorang yang berhasil berwirausaha sebagai orang yang mampu menggabungkan nilai, sifat utama dan sikap dengan modal pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan praktik. Keberhasilan suatu usaha ditunjukkan dengan adanya hubungan yang
signifikan antara keuntungan, jumlah penjualan dan pertumbuhan yang dimiliki usaha tersebut Dalimunthe dalam Tanjung, 2012. Suatu usaha yang baik dapat
terus tumbuh dan berkembang jika memiliki sensitivitas yang baik terhadap perubahan yang terjadi, adaktif, memiliki rasa kebersamaan dan rasa saling
memiliki terhadap identitas usaha yang dijalankan, memiliki toleransi sehingga mampu terbuka pada setiap peluang yang ada dan pada umumnya sangat
konservatif De Geus dalam Situmorang, 2011:83. Menurut Tanjung 2012, ada beberapa langkah-langkah menuju
keberhasilan usaha yaitu :
Universitas Sumatera Utara
28
1. Adanya ide serta visi misi yang jelas pada bisnis 2.Membuat perencanaan usaha, pengorganisasian, dan cara menjalankannya.
3. Kemauan dan keberanian menghadapi resiko. 4. Mengembangkan hubungan yang baik kepada semua pihak yang terkait dengan
kepentingan usaha.
2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha
Menurut Basrowi 2014, 19-26 ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam mencapai keberhasilan usaha yaitu :
a. Motivasi b. Usia
c. Pengalaman d. Pendidikan
Sedangkan menurut Tambunan 2002:14 ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha baik dari faktor internal maupun eksternal.
Faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah: 1.
Kekuatan modal 2.
Kualitas sumber daya manusia 3.
Penguasaan teknologi 4.
Sistem manajemen 5.
Jaringan bisnis dengan pihak luar 6.
Tingkat entrepreneurship Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha adalah
sebagai berikut: 1.
Kebijakan ekonomi 2.
Sistem perekonomian
Universitas Sumatera Utara
29
3. Sistem perburuhan dan kondisi perburuhan
4. Tingkat pendidikan masyarakat
5. Lingkungan global
Dari faktor-faktor diatas yang dinilai dominan dalam mempengaruhi keberhasilan usaha mikro adalah faktor internal yaitu tingkat kewirausahaan yang
akan membentuk perilaku kewirausahaan dari pengusaha untuk mengelola usahanya menggunakan cara-cara yang berbeda dan lebih efisiensi guna
menunjang keberhasilan usaha yang ingin dicapai.
Sumber: Tarigan dan Yenawan 2013
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan usaha
2.3.3 Faktor Penyebab Keberhasilan Usaha
Keberhasilan hidup pada dasarnya merupakan dambaan setiap orang sehingga orang akan melakukan apa saja untuk mencapainya. Dalam banyak
studi, para peneliti mengidentifikasi karakteristik seorang wirausaha yang berhasil sebagai berikut Basrowi, 2013:21 :
Pendidikan Pola Pikir
Passion
Pareto Perilaku
Keberhasilan Usaha
Universitas Sumatera Utara
30
a. Komitmen dan ketabahan hati secara total.
b. Bergerak maju untuk mencapai tujuan dan tumbuh.
c. Peluang dan orientasi pada tujuan.
d. Mengambil inisiatif dan tanggung jawab pribadi.
e. Konsisten terhadap pemecahan masalah.
f. Realisme dan mempuinyai sense of humor.
g. Mengambil risiko yang telah diperhitungkan dan mencari risiko.
h. Memiliki obsesi untuk mendapatkan peluang
i. Memiliki kreatifitas dan fleksibilitas.
j. Memiliki kemampuan leadership.
k. Selalu terbuka untuk bekerja sama.
l. Keinginan untuk belajar dari kegagalan.
m. Memiliki motivasi yang besar untuk sukses.
n. Berkemauan dan bekemampuan melihat, megakui dan mengharagai potensi
pihak orang lian. o.
Berorientasi pada masa depan. Menurut Situmorang 2012:84 ada beberapa faktor yang menghambat
suatu usaha masuk dalam kategori usaha yang luar biasa, yaitu : 1.
Faktor Psikologis Pemimpin tidak berani mengambil resiko dan cenderung merasa nyaman
dengan kondisi yang ada comfort zone. 2.
Resitensi Karyawan
Universitas Sumatera Utara
31
Sumberdaya manusia yang ada tidak merasa tertantang untuk mengembangkan diri, memberikan ide mereka, ataupun melakukan inovasi.
Hal ini disebabkan oleh lingkungan perusahaan yang membiasakan hal tersebut. Begitu juga ditambah dengan masalah pengelolaan SDM yang
kurang baik. 3.
Tekanan dari Pihak Luar Tekanan eksternal bisa berasal dari keluarga, lingkungan sekitar dan
sebagainya.
2.3.4 Indikator Keberhasilan Usaha
Keberhasilan usaha dapat diukur dari berbagai segi diantaranya laba usaha yang berhasil dicapai oleh para pengusaha dalam kurun waktu tertentu.
Keberhasilan usaha
diidentikkan dengan
perkembangan perusahaan.
Perkembangan perusahaan adalah proses dalam pertambahn akumulasi modal, jumlah karyawan, volume penjualan ,dan lain-lain. Beberapa indicator dalam
menentukan keberhasilan usaha menurut Noor 2007:397 adalah sebagai berikut: 1.
Laba profitability Laba merupakan tujuan utama dari bisnis. Laba usaha adalah selisih antara
pendapatan dengan biaya. 2.
Produktivitas dan efisiensi Besar kecilnya produktivitas suatu usaha akan sangat menentukan besar
kecilnya produksi. Hal ini akan mempengaruhi besar kecilnya penjualan dan pada
akhirnya menentukan
besar kecilnya
pendapatan, sehingga mempengaruhi besar kecilnya laba yang diperoleh.
Universitas Sumatera Utara
32
3. Daya saing
Daya saing adalah kemampuan atau ketangguhan dalam bersaing untuk merebut perhatian dan loyalitas konsumen. Suatu bisnis dikatakan berhasil,
bila dapat mengalahkan pesaingatau paling tidak masih bias bertahan menghadapi pesaing.
4. Kompetensi dan etika usaha Kompetensi merupakan akumulasi dari pengetahuan ,hasil penelitian, dan
pengalaman secara kuantitatif maupun kualitatif dalam bidangnya sehingga dapat menghasilkan inovasi sesuai dengan tuntutan zaman.
5. Terbangunnya citra baik Citra baik perusahaan terbagi dua yaitu trust internal dan trust eksternal. Trust
internal adalah amanah dari segenap orang yang ada dalam perusahaan sedangkan trust eksternal adalah timbulnya rasa amanah atau percaya dari
segenap stakeholder perusahaan, baik itu konsumen, pemasok, pemerintah, maupun masyarakat luas bahkan juga pesaing.
2.3.5 Upaya Mencapai Keberhasilan Usaha
Seorang produsen atau wirausahawan dalam menjalankan uahanya banyak mengalami peristiwa jatuh bangun. Terkadang wirausahawan harus menanggung
risiko kerugian, tetapi pada suatu ketika memperoleh keuntungan. Sehingga dalam dunia usaha selalu ada risiko atau ketidakpastian usaha. Untuk mencapai
keberhasilan usaha, seorang wirausahawan setidaknya melakukan upaya sebagai berikut Sunyoto, 2013:93 :
a. Mempunyai keyakinan usaha untuk berhasil.
b. Menerima gagasanide baru.
Universitas Sumatera Utara
33
c. Menaklukan diri sendiri.
d. Menerima saran orang lain.
e. Mempunyai keinginan yang kuat untuk selalu belajar.
f. Mempunyai motivasi kerja yang tinggi
Selain berpikir positif, seorang wirausahwan dalam menggali peluang pasar setidaknya mempunyai modal utama untuk meraih keberhasilan
Sunyoto,2013:93 yaitu : 1.
Pola pikir yang mengarah pada sikap dan kemauan untuk sukses. 2.
Kepribadian yang kuat untuk sukses. 3.
Kecakapan dalam mengelola untuk sukses. 4.
Menerapkan manajemen usaha yang baik. 5.
Berani memikul risiko dalam usaha
Universitas Sumatera Utara
34
Tabel 2.1 Karakteristik wirausahawan yang berhasil dalam usaha
No. Karakteristik
Ciri 1
PercayaDiri Mengandalkan tingkat percaya dirinya yang
tinggi dalam mencapai sukses. 2
Pemecahan Masalah Cepa tmengenali dan memecahkan masalah
yang dapat menghalangi kemampuannya mencapai tujuans ukses.
3 Berprestasi Tinggi
Bekerja keras dan bekerjasama dengan para ahli untuk memperoleh prestasi.
4 Pengambil Risiko
Tidak takut mengambil risiko, tetapi
akan Menghindari risiko tinggi jika
dimungkinkan. 5
Ikatan Emosi Tidak akan meperbolehkan hubungan
emosional yang menggangu sukses usahanya.
6 Tingkat Energy
Tinggi Berdedikasi tinggi dan bersedia bekerja
dengan jam kerja yang panjang untuk membangun usahanya.
7 Pengendalian
Pribadi Mengenali arti pentingnya pribadinya bagi
kegiatan usahanya. 8
Pemikiran Kreatif Akan selalu mencari suatu cara yang lebih
baik dalam melakukan sesuatu di dalam usaha.
9 Pengendalian Diri
Mengendalikan semua yang mereka lakukan.
10 Pemilik obyektif
Mengakui jika terjadi kesalahan.
Sumber: Danang Sunyoto 2013:94-95
Universitas Sumatera Utara
35
2.3.6 Bentuk Kepemilikan pada suatu usaha
Menurut Madura 2001:35 menyebutkan macam – macam kepemilikan bisnis antara lain :
1. Franchise waralaba
adalah suatu pengaturan perjanjian dimana seorang pemilik bisnis memperbolehkan pemilik bisnis lain memakai merek dagangnya atau hak
ciptanya, dalam kondisi tertentu. Setiap Universitas Sumatera Utara 21 waralaba menjalankan operasi bisnisnya secara mandiri dan biasanya dimiliki
oleh pengusaha perseorangan. 2.
Milik Sendiri Pemilik perusahaan perseorangan disebut pengusaha perseorangan. Pengusaha
perseorangan mendapatkan pinjaman dari kreditor untuk membantu operasional perusahaan, tetapi pinjaman ini tidak menggambarkan
kepemilikan. Pengusaha perseorangan wajib membayar sendiri semua utang akibat pinjaman, tetapi tidak perlu membagi keuntungan kepada kreditor.
3. Cabang
Bentuk kepemilikan cabang disebut juga kemitraan yaitu mitra usaha yang tanggung jawabnya terbatas kepada modal atau properti yang dikontribusikan
kepada perusahaan kemitraan tersebut.
2.3.7 Pengertian Usaha Kecil
Usaha kecil adalah usaha yang pemiliknya mempunyai jalur komunikasi langsung dengan kegiatan operasinya dan juga dengan sebagian besar tenaga kerja
Universitas Sumatera Utara
36
yang ada dalam kegiatan usaha tersebut, dan biasanya hanya mempekerjakan tidak lebih dari lima puluh orang.
Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak masing-masing. Mungkin langsung tergambar pada sebagian benak orang sebuah
toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari, atau seorang penjual es yang menggunakan gerobak atau bahkan seorang pedagang roti keliling yang
Universitas Sumatera Utara 22 menjajakan dagangannya dengan menggunakan sepeda yang telah dimodifikasi. Sebenarnya bukan hal-hal seperti itu. Usaha kecil
adalah jika memiliki sepuluh gerobak untuk berjualan roti atau es, dan bahkan toko kelontong yang mempunyai dua atau tiga bahkan lebih cabang.
Definisi UKM menurut Biro Pusat Statistik BPS lebih mengacu kepada klasifikasi skala usaha dan jumlah tenaga kerja yang diserap. UKM menurut Biro
Pusat Statistik BPS adalah usaha skala kecil yang menggunakan kurang dari 5 lima orang karyawan atau usaha menengah yang menyerap tenaga kerja antara 5
lima hingga 19 sembilan belas orang. Menurut UU No. 91995 tentang Usaha Kecil yang dimaksud dengan
usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Adapun usaha kecil
informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang
asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan usaha
Universitas Sumatera Utara
37
kecil tradisional adalah usaha yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya
Anoraga, 2002:45
Tabel 2.2 Penelitian terdahulu
Nama Peneliti dan
Tahun Penelitian
Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Teknik Analisis
Hasil Penelitian
PetrikaFitri 2015
Pengaruh Self Esteem dan
Kecerdasan Emosi
Terhadap Keberhasilan
Usaha Pada Toko Grosir
Eceran di Kawasan
Padang Bulan Medan
1.Self esteem 2.Kecerdasan
emosi 3.Keberhasila
n usaha Analisis
regresi berganda
1. Secara parsial pengetahuan
kewirausahaan dan kemandirian
pribadi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja
usaha
Mei Iedan EniVisantia
2013 Pengaruh
Efikasi Diri dan Motivasi
Terhadap Keberhasilan
Usaha Pada Pemilik Toko
Pakaian di Pusat Grosir
Metro Tanah Abang,
Jakarta. The primary
methodology of this study
was survey research
using the previously
validated Analisis
Regresi berganda
1.Efikasi diri dan motivasi secara
bersama-sama berpengaruh
terhadap Keberhasilan usaha
pada pemilik took pakaian di Pusat
Grosir Metro Tanah
Abang, Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
38
Lanjutan Tabel Nama
Peneliti dan Tahun
Penelitian Judul
Penelitian Variabel
Penelitian Teknik
Analisis Hasil Penelitian
Jeffrey M. Pollack, Jeni
L. Burnette, and Crystal
L. Hoyt 2012
Self-Efficacy in the Face of
Threats to Entrepreneuri
al Success: Mind-Sets
Matter 1.Success
Treath 2.Self
efficacy 3.Business
Success 1.analisis
regresi berganda
1. Interaksi Implicit teori Efikasi x
ancaman sukses signifikan.
2.Hubungan yang tidak signifikan
dari ancaman sukses dengan
efikasi diri diantara individu dengan
teori incremental- oriented yang kuat
Khairul Syah Alam
Nasution 2011
Pengaruh Pengetahuan
Kewirausaha an dan
Manajemen Permodalan
Terhadap Keberhasilan
Usaha Pada Rumah
Makan Ayam Penyet
Pujakesuma Square.
1.Pengetahua n
Kewirausaha an
2. Manajemen
Permodalan 3.Keberhasila
n Usaha metode
analisis deskripti
f pengaruh
pengetahuan kewirausahaan dan
manajemen permodalan
terhadap keberhasilan usaha
pada usaha rumah makan adalah
penerapan pengetahuan
kewirausahaan dan manajemen
permodalan.
Then Nana 2009
Pengaruh Kecerdasan
Emosional Terhadap
Minat Berwirausaha
Mahasiswa Universitas
Atma Jaya Yogyakarta
1.Pengaruh Kecerdasan
Emosional X,
2.Minat Berwirausaha
Y, Analisis
deskripti f
dan regresi
linear berganda
Variabel Pengaruh Kecerdasan
Emosional,berpeng aruh Signifikan
Terhadap Minat Berwirausaha
Mahasiswa Program Studi
Manajemen Universitas Atma
Jaya Yogyakarta
Universitas Sumatera Utara
39
2.4 Kerangka Pemikiran