Jenis-jenis Penyakit Kulit Kerja Diagnosa Penyakit Kulit Akibat Kerja

Faktor kimiawi sebagai penyebab dermatosis akibat kerja dapat berupa zat atau bahan kimia perangsang primer iritan atau pemeka sensitizer. Perangsang primer adalah zat atau bahan kimia yang menimbulkan dermatosis oleh efeknya yang langsung kepada kulit normal di tempat terjadinya kontak zat atau bahan tersebut dengan kulit untuk kuantitas dan kadar zat atau bahan dimaksud yang cukup serta untuk waktu yang cukup lama pula. Pemeka kulit adalah zat atau bahan kimia yang tidak usah menimbulkan perubahan pada kulit ketika berlangsungnya kontak pertama dengan kulit, tetapi menyebabkan efek khas di kulit tempat terjadinya kontak maupun pada tempat lain setelah selang waktu 5 atau 7 hari sejak kontak yang pertama. Faktor penyebab fisis-mekanis tekanan, tegangan atau gesekan menimbulkan dermatosis akibat kerja dengan terjadinya kerusakan langsung kepada kulit. Kerusakan demikian adalah kelainan sel atau jaringan kulit. Dermatosis akibat kerja yang berupa kanker kulit timbul melalui patogenesis proses terjadinya sakit penyakit kanker yaitu rangsangan kronis dan sifat karsinogenisitas suatu zat atau bahan kimia. Bakteri, virus, jamur, dll menyebabkan dermatosis akibat kerja melalui mekanisme peradangan infeksi yang tanda-tandanya meliputi warna merah di kulit rubor, panas color, sakit dolor, dan kelainan fungsi functio laesa. Infestasi parasit adalah hidup atau menembusnya parasit di kulit yang menyebabkan iritasi dan kerusakan kulit.

2.5 Jenis-jenis Penyakit Kulit Kerja

Jenis-jenis penyakit kulit akibat kerja adalah : Universitas Sumatera Utara a. Dermatitis kontak primer, adalah dermatologis akibat kerja yang paling sering ditemukan. Bentuknya mirip dengan kebanyakan dermatosis yang lain dan penyebabnya tidak mudah dikenali. b. Dermatitis kontak alergi, baik akut maupun kronis, mempunyai ciri-ciri klinis yang sama dengan ekzema bukan akibat kerja. c. Akne jerawat akibat kerja. Mirip dengan jerawat pada umumnnya, tetapi terutama menyerang bagian yang kontak dengan agen. d. Dermatosis solaris akut. Penyakit kulit yang dianggap sebagai penyakit kulit akibat kerja, yang sangat dipermudah oleh zat-zat fotodinamik yang digunakan dala pekerjaan tersebut.

2.6 Diagnosa Penyakit Kulit Akibat Kerja

Menegakkan suatu diagnosa penyakit akibat kerja tidaklah mudah, dimana keadaan dermatosis sangatlah banyak, untuk itu haruslah diikuti cara diagnosa penyakit-penyakit akibat kerja pada umumnya. Haruslah tenang kapan dermatosis itu mulai, selanjutnya perlu pengetahuan tentang lingkungan kerja si penderita, apakah benar penyakit tersebut berada dalam lingkungan. Bila ada, bagaimana keterangannya tentang cara penyebab itu menibulkan penyakit tersebut, apakah secara infeksi, apakah perangsanagan primer, ataukah pemekaan, pertanyaan ini dapat dijawab dengan memperhatikan penyebab-penyebab yang ada dalam lingkungan kerja dan dengan uji laboratorium, ataupun klinis. Sangat penting diketahui ialah “patch test” yang dapat memastikan adanya bahan yang bekerja sebagai pemeka terhadap si pekerja. Satu cara uji sederhana, apakah dermatosis itu akibat kerja atau tidak, ialah memberi cuti beberapa hari kepada penderita, Universitas Sumatera Utara apabila penyakit it bersumber kepada pekerjaan, biasanya dengan cuti demikian dermatosis menjadi berkurang, bahkan mungkin menjadi baik sama sekali.

2.7 Pencegahan dan Pengobatan