Fase Cina Dibawah Kepemimpinan Kaum Komunis dan Kemunculan Revisionis Modern

harus memindahkan ibu kotanya ke Kanton. Selanjutnya Hangou, Shanghai dan Qingdao secara berturut-turut jatuh ke tangan kaum komunis. Pada tanggal 14 Oktober Kanton berhasil dikuasai Tentara Merah, sehingga pemerintah nasionalis terpaksa pindah ke Chongqing. Namun pada tanggal 28 November 1949 Chongqing juga jatuh ke tangan Tentara Merah. Selanjutnya Propinsi Yunnan dan Hainan berhasil dikuasai komunis, sehingga pemerintah nasionalis tidak memiliki wilayah lagi di Cina daratan. Pemerintahan Chiang Kai Shek melarikan diri ke Taipei yang terletak di Pulau Formosa Taiwan. Pada tanggal 1 Maret 1950, Chiang memangku kembali jabatannya sebagai presiden Republik Cina. Setelah pernyataan berdirinya Republik Rakyat Cina, Uni Soviet segera memberikan pengakuan kedaulatannya atas RRC dan memutuskan hubungan diplomatiknya dengan pemerintahan Nasionalis Cina. Negara-negara satelit Uni Soviet ikut menyatakan pengakuan kedaulatan bagi RRC. 45 Cina dimasa kepemimpinan Mao Zedong bersama Partai Komunis Cina, kini menjelma menjadi kekuatan poros komunis dunia. Keberhasilan partai komunis Cina dalam menjalankan revolusi merupakan gerakan pembebasan nasional dari dominasi kekuasaan kapitalisme yang tumbuh subur dalam pemerintahan nasionalis Cina. Kemenangan kaum komunis juga menjadi cikal

2.1.7. Fase Cina Dibawah Kepemimpinan Kaum Komunis dan Kemunculan Revisionis Modern

45 Ibid Universitas Sumatera Utara bakal terlaksananya Land Reform bagi kaum tani dan dibangunnya industri nasional untuk mengimbangi kekuasaan negara liberal. Disisi lain, revolusi besar kebudayaan Mao telah membawa budaya kolektif anti individualis. Tujuannya adalah untuk menjalankan budaya proletariat yang anti kepada kebudayaan borjuasi. Melalui revolusi kebudayaan besar proletariat, Mao membangun landasan kebudayaan komunis yang anti imperialisme, anti feodalisme dan anti kapitalisme. Selain itu, lompatan jauh kedepan menjadi andalan program Mao Zedong dalam membangun Cina. Walau dalam beberapa literatur dijelaskan bahwa program jauh kedepan menuai pro kontra karena memakan banyak korban jiwa. Meski berakhir pada 1960-an, efek dari kebijakan pada era ini terus berdampak sampai 1970-an. 46 Cina secara resmi memulai reformasi pada oktober 1978 di bawah kendali Deng Xiaoping yang berhasil maju ke puncak pimpinan pasca wafatnya Mao. Deng merupakan salah seorang tokoh PKC dari faksi reformis yang membawa sistem ekonomi RRC menuju pola persaingan liberal. Setelah melewati berbagai sistem trial and error, negara itu menggeser investasi dari yang berpusat pada turisme menjadi industri elektronik, dari kebijakan yang memaksa investor asing untuk menerima mitra perusahaan Cina menjadi kebijakan yang menerima perusahaan asing secara terbuka, dan dari fase mengejar mencapai keberhasilan bersama. 46 Shenkar, Oded, The Chinese Century, Bangkitnya Raksasa China dan Dampaknya terhadap Perekonomian Global , Pearson Education, Inc. 2005 hal.52 Universitas Sumatera Utara Kini, hasil dari kebijakan reformasi ekonomi selama periode perencanaan reformasi ekonomi, Deng dan kawan-kawan sebagai perumus kebijakan pembangunan di RRC, yang memberikan penekanan terhadap pembangunan sektor industri, khususnya bidang produksi padat modal.42 Begitu pula di Cina, hal serupa diterapkan pada kemajuan sektor industri, dimana industrialisasi dilaksanakan dengan devisa dari sektor pertanian. Sedangkan dalam pemilihan teknologi produksi barang-barang industri lebih diperhatikan metode padat modalnya, dibandingkan dengan padat karya. 47 47 Poltak Partogi Nainggolan, Reformasi Ekonomi RRC Era Deng Xiaoping, Jakarta, PT Fajar Inter Pertama,1995 hal.83

2.2. Keadaan Alam Sosial