Republik Cina Dibawah Kepemimpinan Pemerintahan Nasionalis 1912 Kebangkitan Gerakan Komunis Di Era Pemerintahan Nasionalis 1927

yang bernama Tong Meng Hui yang kemudian berkembang menjadi Partai Nasional Cina atau Kuo Min Tang. Pada tahun 1911 terjadi pemberontakan di Wu Chang dan hanya dalam waktu 2 bulan, puluhan Provinsi medeklarasikan kemerdekaannya dari Dinasti Qing. Tanggal 01 Januari 1912, terbentuklah Republik Cina di Nan Jing, Sun Zhong Shan Sun Yat Sen dipilih sebagai Presiden dan pada tahun yang sama tanggal 2 Februari, Kaisar Qing dipaksa mundur. Dengan demikian pemerintahan Dinasti Qing yang berlangsung selama 295 tahun dinyatakan berakhir. Sun Zhong Shan Sun Yat Sen kemudian diangkat menjadi pejabat presiden pada tahun 1912 sekaligus ketua partai, dan presiden pada tahun 1923-1925. Pada tahun 1925, Sun Yat Sen meninggal di Tiongkok. Tiga tahun kemudian, salah seorang pengikutnya, Chiang Kai Shek, terpilih menjadi presiden. 40 Pada saat Sun Yat Sen berhasil menumbangkan kekuasaan feodal Dinasti Qing, pada tahun 1912 usaha pembebasan nasional dari tangan kaum feodal kembali dijalankan oleh Ciang Kai Shek dalam usaha mempersatukan Cina. Marcuria sebuah daerah yang sejak abad 18 sudah menjadi sasaran ekspansi Jepang dan Uni Soviet dibawah kekuasaan Raja Zhang Zo Li. Usaha Ciang Kai Shek dalam merebut daerah kekuasaan Cina dengan menjalankan gerakan

2.1.3. Republik Cina Dibawah Kepemimpinan Pemerintahan Nasionalis 1912

40 Dinaviriya. “Sejarah Dinasti Qing”. Diakses melalui: http:dinaviriya.comsejarah-dinasti-Qing pada 5 Desember 2016, Pukul 08:23 WIB Universitas Sumatera Utara menolak Raja Zhang Zo Li. Hingga meletuslah perang pada bulan Desember 1915. 41 Kondisi Jepang juga semakin diperparah dengan gerakan memukul tentara Jepang dari Mongolia dibawah kepemimpinan Joseph Stalin. Pada tanggal 31 Maret 1936, terjadi pemberontakan bersenjata antara tentara Uni Soviet dan tentara Jepang. Perang ini dimenangkan oleh Uni Soviet. Jepang harus puas dengan hanya menguasai sebagian daerah di Mongolia. Ketika itu juga, tentara Jepang di kerahkan untuk memukul gerakan rakyat dibawah kepemimpinan Ciang Kai Shek. Sebab jika kekuasaan jatuh ke tangan kaum nasionalis, secara otomatis Jepang akan lebih sulit untuk memaksa kehendaknya kepada Cina. Kedudukan kaum nasionalis semakin besar seiring dengan gerakan pemebebasan nasional yang dijalankan oleh rakyat pada saat itu semakin meluas di seluruh daratan Cina. Kebencian atas kaum penjajah memberikan keuntungan bagi kepemimpinan kaum nasionalis. Tekanan-tekanan yang hebat dari gerakan nasionalis juga diperhebat oleh gerakan kaum sosialis komunisme yang ketika itu dibawah kepemimpinan Mao Zedong. Gerakan persatuan antara kaum nasionalis dan komunis berhasil menghusir Jepang dari Cina. 42 41 WD. Sukisman. Sejarah Cina Kontemporer: Dari Revolusi Nasional Melalui Revolusi Kebudayaan Sampai Modrenisasi Sosialis. PT. Pradnya Paramita. Jakarta. 1992. Hal.3 42 Ibid. Hal 11 Universitas Sumatera Utara

2.1.4. Kebangkitan Gerakan Komunis Di Era Pemerintahan Nasionalis 1927

Seiring dengan kondisi perang yang terus terjadi di Negara Cina, Mao Zedong sebagai ketua Partai Komunis Cina mulai menjalankan pengorganisasi klas buruh di perkotaan dan kaum tani dipedesaan. Tujuannya untuk mendirikan negara komunis Cina. Di perkotaan kaum buruh melakukan mogok dan kaum tani melakukan penyitaan tanah-tanah yang dikuasai oleh tuan tanah di pedesaan. Usaha untuk merebut kekuasaan dari kaum nasionalis atas kaum komunis mulai dijalankan sejak tahun 1927. Kebangkitan gerakan komunis terendus oleh Ciang Kai Shek. Percobaan perebutan kekuasaan oleh kaum komunis mengalami kegagalan. Kekuatan militer mampu mengungguli kekuatan kaum tani dan klas buruh. Akan tetapi kegagalan perjuangan kaum tani dan klas buruh pada masa itu dianggap sebagai kelahiran tentara merah. Mao mencoba kembali menjalankan pemberontakan di Provinsi Hu Nan di Cina Tengah. Namun tentara merah kembali mengalami kegagalan. Sejak itu gerakan partai komunis Cina bergerak dibawah tanah dengan tujuan untuk mengembangkan strategi perang geriliya dengan pedesaan sebagai andalan untuk mengepung kota. Pemerintahan Nasionalis Cina terus memperkuat pasukan tentara dengan menjalin komunkasi dengan tentara Jerman dibawah kepemimpinan Kolonel Max Bauer. Kemudian membentuk pasukan khusus anti tentara merah dengan nama Pasukan Anti Banditisme dibawah kepemimpinan Jenderal Ho Yong Qin. Dilain Universitas Sumatera Utara sisi, Mao Zedong bersama Partai Komunis Cina mulai memperkokoh strategi perang. Melalui kegiatan propaganda, pendidikan dan kaderisasi bagi anggota kader partai. Kegiatan pembangunan gerakan rakyat yang dipelopori oleh Mao Zedong ini memperoleh hasil positif. Tentara Merah mampu mengimbangi kekuatan Pasukan Anti Bandit. Kemudian kelompok komunis berhasil membentuk Negara Soviet Cina dan mentahbiskan Mao Zedong sebagai pemimpin.

2.1.5. Pemerintahan Nasionalis Cina dan Kaum Komunis Melawan Agresi Militer Jepang