Pemerintahan Nasionalis Cina dan Kaum Komunis Melawan Agresi Militer Jepang

sisi, Mao Zedong bersama Partai Komunis Cina mulai memperkokoh strategi perang. Melalui kegiatan propaganda, pendidikan dan kaderisasi bagi anggota kader partai. Kegiatan pembangunan gerakan rakyat yang dipelopori oleh Mao Zedong ini memperoleh hasil positif. Tentara Merah mampu mengimbangi kekuatan Pasukan Anti Bandit. Kemudian kelompok komunis berhasil membentuk Negara Soviet Cina dan mentahbiskan Mao Zedong sebagai pemimpin.

2.1.5. Pemerintahan Nasionalis Cina dan Kaum Komunis Melawan Agresi Militer Jepang

Pada April 1933, pasukan Jepang kembali menduduki ibu kota beijing. Pemerintahan Soviet Cina segera menyatakan perang terhadap Jepang. Akan tetapi sikap berbeda ditunjukan oleh pemerintahan nasionalis. Ciang Kai Shek tetap berpendirian pada penumpasan terhadap kaum komunis harus lebih di utamakan. Ini menjadi malapetaka bagi kaum nasionalis, ketika harus menggempur kekuatan kaum komunis. Kaum komunis mampu bertahan ditengah gempuran tentara nasionalis. Suasana itulah yang menjadi sebab dari timbulnya pelbagai pergolakan yang mendesak Jiang Kai Shek untuk menghentikan permusuhan dengan kaum komunis dan menggalang persatuan nasional untuk dikerahkan melawan agresi Jepang. Maka dengan kekuatan mayoritas ini Cina mampu menghusir tentara Jepang. Sesuai dengan perkembangan tersebut pada awal 1937, pemerintahan nasional membentuk suatu Dewan Pertahanan Nasional yang anggotanya berasal Universitas Sumatera Utara dari golongan Partai Kuomintang dan Partai Komunis Cina. Setahun kemudian, ditahun 1938 Dewan Pertahanan Nasional diganti dengan Dewan Politik Rakyat yang berasal dari anggota suku bangsa, golongan karya dan wakil daerah. Maka Dewan Politik Rakyat adalah dewan perwakilan rakyat pada masa itu. 43 Pasca agresi militer Jepang, Ciang Kai Shek kembali menggempur dan mengepung kaum komunis dengan harapan mampu menumpas kekuatan kaum komunis yang semakin besar. Pada Oktober 1934, Tentara Nasionalis dengan jumlah 700.00 harus menggempur tentara merah dengan jumlah 150.000 pasukan untuk merebut Negara Soviet Cina. 44 Setelah perang antara Cina dengan Jepang berakhir pada tahun 1945 dengan kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Konflik antara Partai Komunis Cina dengan Partai Kuomintang kembali memanas. Setelah kekalahan Jepang, pemerintah Republik Cina segera menginstruksikan kepada segenap jajarannya untuk mengambil alih kedudukan tentara Jepang di seluruh pelosok wilayah China. Sementara Zhu Te, Panglima Angkatan Bersenjata Partai Komunis Cina mengeluarkan perintah agar sebagian Tentara Merah memasuki Manchuria dan menuntut pada pemerintah Cina supaya perlucutan senjata terhadap bekas tentara Ketika itu pasukan tentara nasionalis berhasil mengusir tentara merah dari negara Soviet Cina. Maka Mao memutuskan untuk meninggalkan daerah Soviet Cina untuk menhindari kehancuran secara total.

2.1.6. Fase Kemenangan Kaum Komunis Cina Revolusi Sosial Cina