ibu hamil. Peningkatan asupan zat besi dapat ditingkatkan melalui makanan, dan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu yang pertama, memastikan mengkonsumsi
makanan yang mengandung kalori sebesar yang semestinya dikonsumsi. Kedua, meningatkan ketersediaan hayati zatbesi yang dimakan.
3 Pengawasan Penyakit Infeksi
Pengawasan penyakit infeksi ini memerlukan upaya kesehatan masyarakat pencegahan seperti penyediaan air bersih, perbaikan sanitasi lingkungan, dan
kebersihan perorangan. Jika terjadi infestasi parasit tidak bisa disangkal lagi bahwa cacing tambang, serta schistosoma adalah parasit yang dapat mengganggu
penyerapan berbagai zat gizi. Karena itu parasit harus dimusnahkan secara rutin. 4
Fortifikasi Makanan Fortifikasi makanan merupakan salah satu cara terampuh dalam defisiensi
besi, proses ini boleh ditargetkan untuk merangkul beberapa atau seluruh kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat yang dijadikan target harus dilatih
dibiasakan mengkonsumsi makanan fortifikasi itu, serta harus memiliki kemampuan untuk mendapatkannya Arisman MB, 2010.
2.4. Cara Pengukuran
Kadar hemoglobin darah dapat ditentukan dengan bermacam-macam cara, tetapi sampai sekarang ini belum ada satu cara pun hasilnya yang dapat dipercaya
100 Kiswari, 2014. Menurut Marwenda. A 2003, haemometer atau hemoglobinometer adalah instrument laboratorium untuk menetukan kadar
hemoglobin dalam darah berdasarkan satuan warna colorimeric. Haemometer ini banyak digunakan juga dalam praktikum penyakit dan parasit ikan sebagai
wawasan bagi anda penggunaan haemometer ini adalah alat untuk mengukur kadar hemoglobin dalam darah sebaiknya anda mencari literatur kondisi Hb yang
baik itu bagaimana dan tidak baik itu bagaimanan, ketepatan dan ketelitian anda
Universitas Sumatera Utara
saat bekerja sangat menentukan keakuratan dalam penggunaan alat ini karena alat ini, selain haemometer sahli ini ada juga alat yang lebih canggih lagi untuk
mengukur Hb, pengukur Hb digital yang mungkin anda sudah pada tahu atau pernah lihat di rumah sakit atau mungkin alat pengukur tensi darah. Pada
kesempatan ini maka akan menjelaskan cara menggunakan alat hemoglobinometer digital yaitu masukkan chip hemoglobin dan strip uji
hemoglobin kedalam alat pastikan alat dalam keadaan mati, pada layar akan muncul angka atau kode yang sesuai seperti pada botol strip setelah kode cocok
tunggu beberapa detik hingga muncul tanda tetesan darah, gunakan blood sampler untuk menusuk jari dengan kedalaman secukupnya. dekatkan darah pada ujung
strip uji dalam keadaan tegak lurus, darah akan langsung terserap oleh strip uji tunggu 6 detik untuk melihat hasil kadar hemoglobin dalam unit grdl.
2.5 Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah
2.5.1 Dasar-Dasar Tumbuh Kembang Tumbuh kembang dianggap sebagai satu kesatuan yang mencerminkan
berbagai perubahan terjadi selama hidup seseorang. Seluruh perubahan tersebut merupakan proses dinamis yang menekankan beberapa dimensi yang saling
terkait yaitu pertumbuhan, perkembangan, malturasi dan diferensiasi. Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat membelah diri
dan mensintesis protein baru, menghasilkan peningakan ukuran dan berat dan seluruh atau sebagian sel. Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara
bertahap, perkembangan tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan dan perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan
peningkatan kompetensi serta pembelajaran Wong, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak 2.5.2.1 Faktor genetik
Hubungan yang besar terdapat pada antara orang tua dan anak dalam hal sifat seperti tinggi badan, berat badan, dan laju pertumbuhan. Kebanyakan
karakteristik fisik, termasuk pola dan bentuk gambaran, bagian tubuh, dan keganjilan fisik, diturunkan dan dapat mempengaruhi cara pertumbuhan dan
integrasi anak dengan lingkungannya. Perbedaan kesehatan dan kekuatan anak dapat dikaitkan dengan sifat hereditas. Gangguan mental atau fisik yang
diturunkan akan mengubah atau mengganggu pertumbuhan emosi dan fisik serta interaksi anak Wong, 2009.
2.5.2.2 Faktor eksternallingkungan Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya,
dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan
yang kurang baik akan menghambatnya Yunita, 2012. 2.5.3
Perkembangan Biologis Selama masa anak usia sekolah pertumbuhan tinggi dan berat badan terjadi
lebih lambat jika dibandingkan dengan masa sebelumnya. Antara usia 6 sampai 12 tahun, anak-anak akan mengalami pertumbuhan sekitar 5cm per tahun untuk
mencapai tinggi badan 30 sampai 60 cm dan berat badannya akan bertambah hampir dua kali lipat, bertambah 2 sampai 3 kg per tahun. Tinggi rata-rata anak
usia 6 tahun sekitar 116 cm dan berat badan sekitar 21 kg, dan tinggi anak usia 12 tahun sekitar 150 cm dan berat badan nya mendekati 40 kg.
Universitas Sumatera Utara
Menjelang akhir usia sekolah, ukuran tubuh anak laki-laki dan perempuan mulai meningkat, walaupun sebagian besar tinggi dan berat badan anak
perempuan mulai melebihi anak laki-laki, menyebabkan ketidaknyamanan yang akut bagi anak perempuan dan anak laki-laki Wong, 2009.
2.5.4 Perkembangan Psikososial
Masa kanak-kanak pertengahan adalah periode perkembangan psikoseksual yang dideskripsikan oleh Freud sebagai periode laten, yaitu waktu
tenang antara pada masa kanak-kanak awal dengan masa remaja. Selama waktu ini, anak-anak membina hubungan dengan teman sebaya sesama jenis setelah
pengabaian pada tahun-tahun sebelumnya dan didahului ketertarikan pada lawan jenis yang menyertai puberitas Wong, 2009.
2.5.5 Perkembangan Kognitif Piaget
Ketika anak memasuki masa sekolah, mereka mulai memperoleh kemampuan untuk menggambarkan mental anak yang dapat ungkapkan secara
verbal ataupun simbolik. Tahap ini diistilahkan sebagai operasional konkret oleh Piaget, ketika anak mampu menggunakan proses berfikir untuk mengalami
peristiwa dan tindakan. Anak mengembangkan pemahaman mengenai hubungan antara sesuatu hal dan ide. Anak mengalami kemajuan dari membuat penilaian
berdasarkan apa yang mereka lihat pemikiran perseptual sampai membuat penilaian berdasarkan alasan mereka pemikiran konseptual Wong, 2009.
2.5.6 Perkembangan Moral Kohlberg
Pola pikir anak mulai berubah dari egosentrisme ke pola pikir yang lebih logis, mereka juga bergerak melalui tahap perkembangan kesadaran diri dan
standar moral. Anak usia prasekolah tidak mempercayai bahwa standar perilaku berasal dari dalam diri mereka sendiri tetapi lebih mempercayai bahwa peraturan
ditetapkan dan diatur oleh orang lain. Anak usia sekolah yang lebih besar lebih
Universitas Sumatera Utara
mampu menilai suatu tindakan berdasarkan niat dibandingkan akibat yang di hasilkannya. Peraturan dan penilaian tidak lagi bersifat mutlak dan otoriter serta
mulai berisi lebih banyak kebutuhan dan keinginan orang lain Wong, 2009. 2.5.7
Perkembangan Spiritual Anak pada usia sekolah berfikir dalam batasan yang sangat konkret tetapi
merupakan pelajar yang sangat baik dan memiliki kemauan besar untuk mempelajari sang penciptanya. Anak usia sekolah mulai belajar untuk
membedakan antara natural dan supra natural tetapi mengalami kesulitan memahami simbol-simbol, oleh karena itu konsep agama harus dijelaskan
kepadanya secara konkret Wong, 2009. 2.5.8
Perkembangan Sosial Teman sebaya adalah agens atau orang terpenting dalam kehidupan anak
usia sekolah. Selain orang tua dan sekolah, kelompok teman sebaya memberikan sejumlah hal yang penting kepada anggotanya. Anak-anak memilki budaya
mereka sendiri, disertai rahasia, adat istiadat, dan kode etik yang meningkatkan rasa solidaritas kelompok dan melepaskan diri dari orang dewasa. Hubungan
dengan teman sebaya , anak belajar bagaimana menghadapi dominasi dan permusuhan, berhubungan dengan pemimpin dan pemegang kekuasaan, serta
menggali ide-ide dan lingkungan fisik. Identifikasi dengan teman sebaya memberi pengaruh kuat bagi anak dalam memperoleh kemandirian dari orang tua Wong,
2009.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang