Fungsi Kebutuhan Zat Besi

2.2. Zat Besi 2.2.1. Defenisi Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak didalam tubuh manusia yaiu sebanyak 3-5 gram didalam tubuh manusia dewasa, Almatsier, 2010. Zat besi adalah satu mikronutrien yang penting bagi tubuh, antara lain pada sintesis DNA, fungsi mitokondria, transportasi oksigen, produksi ATP, dan untuk melindungi sel dari kerusakan oksidasi Soetjiningsih, 2014.

2.2.2. Fungsi

Menurut Almatsier 2010, zat besi sangat diperlukan oleh tubuh diantanya adalah sebagai berikut: 1 Metabolisme Energi Didalam tiap sel, besi bekerja sama dengan rantai protein pengangkut elektron, yang berperan dalam langkah- langkah akhir metabolisme energi. Protein ini memindahkan hidrogen dan elektron yang berasal dari zat gizi penghasil energi ke oksigen, sehingga membentuk air. Dalam proses tersebut menghasilkan ATP Adenosine Triphosphate. Sebagian besar besi berada di dalam hemoglobin dan mioglobin dalam otot. Hemoglobin membawa oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh dan membawa karbondioksida dari seluruh tubuh ke paru- paru untuk dikeluarkan dari tubuh. Sedangkan mioglobin berperan sebagai reservoir oksigen yaitu menerima, menyimpan dan melepas oksigen dari sel- sel otot. Universitas Sumatera Utara 2 Kemampuan Belajar Hubungan besi dengan fungsi otak di jelaskan Lozoff dan Youdim pada tahun 1988 yaitu beberapa bagian dari otak mempunyai kadar besi tinggi yang diperoleh dari transfor besi yang dipengaruhi oleh reseptor transferin. Kadar besi dalam otak yang kurang tidak akan bisa diganti setelah dewasa defisiensi besi berpengaruh negatif pada fungsi otak, terutama fugsi sistem neurotransmiter. Akibatnya kepekaan reseptor saraf dopamin berkurang yang dapat berakhir dengan hilangnya reseptor tersebut. 3 Sistem Kekebalan Respons kekebalan sel oleh limfosit T terganggu karena berkurangnya pembentukan sel tersebut yng kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya DNA. Berkurangnya sintesis DNA ini disebabkan oleh gangguan enzim reduktase ribonukleotida yang membutuhkan besi untuk dapat berfungsi. Disamping itu sel darah putih yang dapat menghancurkan bakteri tidak dapat bekerja secara efektif dalam keadaan tubuh kekurangan besi. 4 Pelarut Obat-obatan Obat-obatan yang tidak larut dalam air oleh enzim mengandung besi dapat dilarutkan sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh.

2.2.3. Kebutuhan Zat Besi

Zat besi terdapat dalam makanan hewani seperti daging, ayam dan ikan, sumber lain juga terdapat pada telur, serealia tumbuk, kacang- kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah Almatsier, 2010. Berikut ini adalah tabel angka kecukupan zat besi yang dianjurkan berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2.3. Angka kecukupan besi yang dianjurkan menurut Almatsier 2010 GolonganUmur AKB Mg GolonganUmur AKB Mg Balita Wanita 0-6 bulan 0,5 10-12 tahun 20 7-11 bulan 7 13-15 tahun 26 1-3 tahun 8 16-18 tahun 26 4-6 tahun 9 19-29 tahun 26 7-9 tahun 10 30-49 tahun 26 Pria 50- 64 tahun 12 10-12 tahun 13 ≥ 65 tahun 12 13-15 tahun 19 Hamil dan menyusui 16-18 tahun 15 Trimester I + 0 19-29 tahun 13 Trimester II + 9 30-49 tahun 13 Trimester III + 13 50- 64 tahun 13 Menyusui 0-6 bulan + 6 ≥ 65 tahun 13 Menyusui 7-12 bulan + 6

2.2.4. Kekurangan Zat Besi