Waktu dan Tempat Penelitian Teknik Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisa Data Pembahasan

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional potong lintang yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran risiko DVT pada pasien kanker. Desain cross sectional dipilih karena pengumpulan data hanya dilakukan satu kali.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan mulai Juli sampai November 2015 di Bagian Paru, Obstetri dan Ginekologi, dan Hematologi-Onkologi RSUP. Haji Adam Malik, Medan, Sumatera Utara. RSUP. Haji Adam Malik dipilih dengan alasan rumah sakit tersebut merupakan pusat rujukan dengan jumlah pasien kanker yang cukup banyak sehingga diharapkan dapat memenuhi besar sampel minimal penelitian.

4.3. Populasi dan Sampel

Populasi target penelitian adalah pasien kanker paru, ovarium, dan limfoma di RSUP. Haji Adam Malik Medan. Populasi terjangkau penelitian adalah pasien kanker paru, ovarium, dan limfoma yang dirawat inap atau rawat jalan pada bulan Juli sampai November 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

4.3.1. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

1. Kriteria Inklusi - Pasien berusia diatas 18 tahun 2. Kriteria Eksklusi - Pasien mengkonsumsi obat antikoagulan. - Pasien dalam keadaan hamil - Pasien tidak bersedia menjadi sampel dalam penelitian Universitas Sumatera Utara Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan consecutive sampling dimana pasien yang memenuhi kriteria akan dijadikan sebagai sampel dengan besar sampel dihitung memakai rumus: Keterangan : n: besar sampel minimal zα: sama dengan 1,96 pada confidence interval 95 p: proporsi populasi target =0,231. Diambil dari kepustakaan. q: 1-p d: tingkat ketepatan absolut yang dikehendaki 0,1 Berdasarkan rumus tersebut, didapati besar sampel minimal adalah 68 orang.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang didapat dari hasil wawancara dan pemeriksaan fisik pasien yang menjalani rawat inap atau rawat jalan di RSUP. Haji Adam Malik Medan sesuai dengan waktu penelitian yang telah ditentukan.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan bantuan program komputer. Analisis statistik yang digunakan analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Universitas Sumatera Utara BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP. Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, kelurahan Kemenangan Tani, kecamatan Medan Tuntungan. Secara rinci, penelitian dilakukan di bagian Paru, Kemoterapi, dan bagian Obstetri Ginekologi.

5.1.2. Karakteristik Individu

Sampel penelitian ini adalah pasien kanker dari bulan September hingga November 2015. Jumlah sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebanyak 70 orang. Karakteristik sampel pada penelitian ini meliputi, usia, jenis kelamin, dan jenis kanker. Dari penelitian ini diperoleh data sebagai berikut: Tabel 5.1. Karakteristik Individu Karakteristik Frekuensi n Persentase Jenis Kelamin Laki-laki 31 44,3 Perempuan 39 55,7 Usia 20-29 5 7,1 30-39 7 10,0 40-49 19 27,1 50-59 18 25,7 ≥60 21 30,0 Jenis Kanker Kanker Paru 31 44,3 Kanker Ovarium 25 35,7 Limfoma 14 20,0 Total 70 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.1 didapati bahwa pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik Medan didominasi oleh pasien dengan jenis kelamin perempuan yaitu 39 orang 55,7, diikuti dengan pasien laki-laki sebanyak 31 orang 44,3. Dari data penelitian ini diperoleh mayoritas kelompok usia pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik Medan berusia ≥60 tahun yaitu sebesar 21 orang 30,0, diikuti kelompok usia 40-49 tahun 27,1. Kelompok usia minoritas pada pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik berusia 20-29 tahun sejumlah 5 orang 7,1. Berdasarkan data tersebut diperoleh nilai mean 51,86 dan standart deviasi 13,550. Berdasarkan data penelitian ini didapati bahwa jenis kanker yang paling banyak diderita oleh pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik adalah kanker paru dengan jumlah 31 orang 44,3, kemudian kanker ovarium sebanyak 25 orang 35,7, dan yang paling sedikit adalah limfoma sebanyak 14 orang 20,0.

5.1.3. Hasil Analisis Data 1. Gambaran Risiko Trombosis Vena Dalam pada Pasien Kanker

Berdasarkan Jenis Kanker di RSUP. Haji Adam Malik Berdasarkan data yang diperoleh dari 70 sampel, didapati gambaran risiko Trombosis Vena Dalam berdasarkan jenis kanker sebagai berikut: Tabel 5.2. Gambaran Risiko Trombosis Vena Dalam pada Pasien Kanker berdasarkan Jenis Kanker di RSUP. Haji Adam Malik Jenis Kanker Risiko Trombosis Vena Dalam Total Rendah Sedang Tinggi Kanker Paru n 22 9 31 31,4 12,9 44,3 Kanker Ovarium n 11 14 25 15,7 20,0 35,7 Limfoma n 6 8 14 8,5 11,5 20,0 Total n 39 31 70 55,6 44,4 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.2 didapati bahwa risiko yang paling banyak dialami oleh pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik Medan adalah risiko sedang sebesar 39 orang 55,6 dengan mayoritas pasien jenis kanker paru sebanyak 22 orang 31,4. Risiko terbanyak kedua adalah risiko tinggi sebanyak 31 orang 44,4 dengan mayoritas pasien jenis kanker ovarium sebanyak 14 orang 20,0. Pada penelitian ini tidak dijumpai adanya risiko rendah pada pasien kanker.

2. Distribusi Frekuensi Kriteria Wells pada Pasien Kanker di RSUP. Haji Adam Malik

Berdasarkan data yang diperoleh dari 70 sampel, didapati distribusi frekuensi Kriteria Wells sebagai berikut: Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kriteria Wells pada Pasien Kanker di RSUP. Haji Adam Malik No. Manifestasi klinis Jawaban Ya Tidak n n 1. Active cancer treatment ongoing, within previous 6 months or palliative 70 100,0 2. Paralysis, paresis, or recent plaster immobilization of the lower extremities 40 57,1 30 42,9 3. Recently bedridden 3 days or major surgery within 12 weeks requiring 1 general or regional anesthesia 28 40,0 42 60,0 4. Localized tenderness along the distribution of the deep venous system 19 27,1 51 72,9 5. Entire leg swollen 9 12,9 61 87,1 6. Calf swelling 3 cm larger than asymptomatic side measured 10 cm below tibial tuberosity 70 100 7. Pitting edema confined to the symptomatic leg 10 14,3 60 85,7 8. Collateral superficial veins nonvaricose 7 10,0 63 90,0 9. Alternative diagnosis at least as likely as deep venous thrombosis 70 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.3 didapati bahwa Kriteria Wells yang paling banyak pada pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik adalah kriteria nomor satu yaitu active cancer treatment ongoing, within previous 6 months or palliative sebanyak 70 orang 100. Kriteria Wells kedua terbanyak adalah kriteria nomor dua yaitu paralysis, paresis, or recent plaster immobilization of the lower extremities sebanyak 40 orang 57,1, diikuti kriteria nomor tiga yaitu recently bedridden 3 days or major surgery within 12 weeks requiring 1 general or regional anesthesia sebanyak 28 orang 40,0. Pada penelitian ini tidak ditemukan adanya kriteria calf swelling 3 cm larger than asymptomatic side measured 10 cm below tibial tuberosity dan kriteria alternative diagnosis at least as likely as deep venous thrombosis.

5.2. Pembahasan

Berdasarkan data penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik adalah perempuan 57,1. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Di Nisio 2006 terhadap 244 pasien kanker yang terdiri dari 165 perempuan dan 79 laki-laki. Pada penelitian yang dilakukan Moore 2011 didapati lebih banyak pasien laki-laki 53,6 dibandingkan perempuan 46,4 sehingga bertentangan dari hasil penelitian ini. Jenis kanker yang diteliti oleh Moore secara epidemiologi lebih banyak diderita oleh laki-laki daripada perempuan, sehingga sampel penelitiannya didominasi oleh pasien laki-laki. Pada penelitian ini didapatkan rentang usia sampel 22-79 tahun dengan rerata usia adalah 51,86 tahun. Berdasarkan data pada tabel 5.1, diperoleh bahwa mayoritas pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik berusia ≥60 tahun 30.0, diikuti dengan usia 40-49 tahun 27,1, usia 50-59 tahun 25,7. Hal ini sesuai dengan penelitian Moore 2011 yang mendapati pasien kanker dengan rentang usia 19-87 tahun dengan mayoritas usia ± 60 tahun. Penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Majidiah 2014 yang menemukan kelompok usia terbanyak adalah kelompok usia 41-60 tahun. Universitas Sumatera Utara Laporan epidemiologi Depkes 2015 menyatakan bahwa penyakit kanker yang paling banyak adalah kanker paru diikuti dengan kanker ovarium dan limfoma. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa pasien kanker yang terbanyak di RSUP. Haji Adam Malik adalah kanker paru sebanyak 31 pasien 44,3, diikuti oleh kanker ovarium sebanyak 25 pasien 35,7 dan limfoma 14 pasien 20,0. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Moore 2011 terhadap 932 pasien ditemukan pasien kanker terbanyak adalah pasien kanker paru 204 orang, 21,9, diikuti kanker ovarium 57 orang, 6,1. Penelitian yang dilakukan oleh Di Nisio 2006 menemukan sebanyak 41 orang 17 dengan risiko rendah, 103 orang 42 orang dengan risiko sedang, dan 100 orang 41 dengan risiko tinggi. Pada penelitian ini diperoleh bahwa risiko yang paling banyak dialami oleh pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik adalah risiko sedang sejumlah 39 orang 55,6, diikuti dengan risiko tinggi 31 orang 44,4, dan tidak ditemukan pasien kanker dengan risiko rendah. Penelitian ini didominasi oleh pasien jenis kanker paru yang lebih banyak memiliki risiko sedang dibandingkan risiko tinggi, sehingga secara keseluruhan risiko yang paling banyak dimiliki oleh pasien kanker pada penelitian ini adalah risiko sedang. Berdasarkan jenis kanker, dua dari tiga jenis kanker pada penelitian ini lebih cenderung memiliki risiko tinggi daripada risiko sedang. Iodice 2008 menyatakan bahwa kanker ovarium memiliki risiko tinggi untuk terjadi trombosis vena. Bloom 2006 juga menyatakan kanker ovarium, diikuti dengan limfoma memiliki risiko yang tinggi. Pada penelitian ini terbukti bahwa pasien kanker ovarium dan limfoma lebih cenderung mengarah ke risiko tinggi 14 orang, 20,0; dan 8 orang, 11,5 dibandingkan dengan risiko sedang 11orang, 15,7; dan 6 orang, 8,5. Penelitian ini menemukan pasien jenis kanker paru dengan risiko sedang sebanyak 22 orang 31,4, diikuti dengan risiko tinggi sebanyak 9 orang 19,9. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Majidiah 2014 yang mendapatkan mayoritas pasien kanker paru memiliki Kriteria Wells Universitas Sumatera Utara risiko sedang sebanyak 51 orang 65,4, diikuti risiko tinggi sejumlah 18 orang 23,1. Penelitian ini tidak menemukan adanya pasien kanker paru yang memiliki risiko rendah sehingga hal ini bertentangan dengan penelitian Majidiah 2014 yang menemukan 9 pasien 11,5 dengan risiko rendah. Adanya perbedaan kriteria eksklusi penyakit infeksi kemungkinan menjadi penyebab berbedanya hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penyakit infeksi dapat menyebabkan imobilisasi Trujillo-Santos, 2014. Imobilisasi merupakan faktor risiko untuk terjadinya trombosis. Penilaian risiko trombosis vena dalam pada pasien kanker penelitian ini menggunakan Kriteria Wells yang terdiri dari 9 poin. Sampel pada penelitian ini adalah pasien kanker sehingga kriteria nomor satu pada Kriteria Wells yaitu active cancer treatment ongoing, within previous 6 months or palliative menjadi kriteria yang paling banyak dialami oleh 70 sampel 100. Kriteria Wells kedua terbanyak yang dialami oleh pasien kanker di RSUP. Haji Adam Malik adalah kriteria nomor dua yaitu paralysis, paresis, or recent plaster immobilization of the lower extremities sebanyak 40 orang 57,1 diikuti oleh Kriteria Wells nomor tiga yaitu recently bedridden 3 days or major surgery within 12 weeks requiring 1 general or regional anesthesia sebanyak 28 orang 40,0. Hal ini berkebalikan dengan hasil penelitian Nisio 2006 yang menemukan pasien dengan kriteria nomor tiga lebih banyak 46 orang, 19,0 daripada pasien dengan kriteria nomor dua 12 orang, 5,0. Sampel pada penelitian ini terdiri dari pasien rawat inap dan rawat jalan dengan jumlah pasien rawat jalan lebih banyak daripada pasien rawat inap. Pasien dengan rawat jalan hanya sedikit yang mengalami bedridden sehingga mempengaruhi hasil dari Kriteria Wells. Hal ini mungkin menjadi penyebab perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: