35 menghentikan atau mengurangi pengobatan asma saat merekam hamil sehingga
diperlukan strategi dan kontrol keamanan asma saat hamil Zeztra-van Woude, 2012.
4.6 Distribusi Data Penggunaan Obat Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan
Berdasarkan 337 datarekam medis pasien ibu hamil di instalasi rawat jalan RSU Bunda Thamrin Medan tahun 2015, diperoleh rata–rata jumlah penggunaan
obat berdasarkan paritas Tabel 4.6.
Tabel 4.6 Data penggunaan obat berdasarkan paritas
Paritas Jumlah Pasien
Jumlah Obat Rata – Rata
Primigravida Secundagravida
Multigravida 126
135 76
342 338
217 2,71
2,44 2,85
Jumlah 337
897 2,66
Hasil penelitian diatas menunjukkan rata-rata jumlah penggunaan obat
pada tiap pasien ibu hamil pada tahun 2015, ialah jumlah penggunaan obat primigravida dengan rata–rata 2,71 obat, pada secundagravida dengan rata–rata
2,44 obat, dan pada multigravida dengan rata–rata 2,85 obat, dengan rata-rata keseluruhan penggunaan obat, dari penelitian ini ialah 2,66 yang diperoleh dari
rasio jumlah penggunaan obat sebesar 897, dan jumlah pasien sebesar 337 pasien. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSU Bunda Thamrin Medan,
yang memperoleh data mayoritas ialah pasien multigravida yakni dengan rata-rata penggunaan 2,85 obat, hal ini tidak berbeda jauh dengan penelitian yang
dilakukan di India, yakni dengan rata–rata2,37 jenis obat yang diperoleh dari 405
Universitas Sumatera Utara
36 pasien ibu hamil, jumlah mayoritas data ialah primigravida sebesar 243 pasien,
diikuti 152 pasien multigravida Sharma,2006. Secara umum, hingga 86 wanita dilaporkan menggunakan beberapa jenis
obat selama masa kehamilan dengan rata-rata penggunaan obat adalah 2,9 jenis obat tiap pasiennya, hal ini tidak berbeda jauh dengan penelitian di RSU Bunda
Thamrin Medan Tahun 2015 yakni dengan rata-rata penggunaan obat sebesar 2,66 jenis obat tiap pasiennya Sukandar, dkk., 2013,
Rata-rata penggunaan obat pada pasien multigravida yang lebih tinggi dibandingkan secundagravida dan primigravida, hal ini dapat disebabkan karena
kondisi fisiologis ibu yang telah melahirkan lebih dari 2 kali, namun bisa saja karena adanya penyakit bawaan ibu.Penurunan kondisi tubuh ibu yang bukan
mengalami kehamilan untuk pertama kalinya, menyebabkan ibu lebih banyak mengkonsumsi obat, namum konsumsi obat ini harus dalam pengawasan agar
tidak membahayakan ibu dan janin yang dikandungnya seperti halnya konsultasi kepada dokter terkait atau dilakukannya antenatal care.
4.7 Distribusi Data Penggolongan Obat Yang Digunakan Selama Periode Januari 2015 – Desember 2015.