Penggunaan Obat Pada Ibu Hamil Berdasarkan Kategori FDA

10 kehamilan.Beberapa ibu hamil memang cenderung lebih mudah terserang sakit kepala ketika mengalami kelelahan, tekanan stress, hidung tersumbat, dan pada saat lapar Jordan, 2004. d. Kaki bengkak Kaki bengkak yang dialami oleh wanita hamil disebabkan oleh adanya hambatan aliran cairan dan darah didalam tubuh, karena tekanan oleh rahim yang membesar serta adanya gaya gravitasi yang akan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kaki.Kejadian kaki bengkak ini akan hilang sendirinya ketika bangun pagi Musbikin, 2005. e. Sering Berkemih Sering berkemih merupakan gejala umum pada kehamilan trimester pertama dan ketiga. Hal ini terjadi karena kandungan kemih tertekan oleh rahim yang membesar danakanhilang pada trimester kedua. Gejala ini kembali pada trimester ketiga kehamilan karena kandungan kemih ditekan oleh kepala janin Mochtar, 2004.

2.3 Penggunaan Obat Pada Ibu Hamil Berdasarkan Kategori FDA

Berdasarkan kategori FDA Food and Drug Administration atau badan pengawasan obat dan makanan Amerika yang bertanggung jawab atas pemantauan dari terapi obat, FDA mengklasifikasikan tingkat keamanan obat pada ibu hamil kedalam lima kategori, yakni: a. Kategori A Obat pada kategori Amemperlihatkan bahwa pada studi terkontrol yang dilakukan pada ibu hamil tidak menunjukkan adanya risiko bagi janin pada trimester pertama kehamilan, dan tidak ada bukti mengenai risiko pada Universitas Sumatera Utara 11 trimesterpertama dan kedua. Contohnya: Asam folat, Vitamin B Kompleks Lacy, et al., 2008. b. Kategori B Obat pada ketegori B memperlihatkan bahwa studi pada reproduksi hewan percobaan tidak adarisiko pada janin hewan uji, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil atau sistem reproduksi hewan percobaan yang menunjukkan adanya efek samping.Tidak ada penegasan dengan studi terkontrol pada wanita hamil saat trimester pertama dan tidak ada bukti risikojanin pada trimester berikutnya, contohnya: Antibiotika Eritromisin, Cefadroxil Lacy, et al., 2008. c. Kategori C Obat pada kategori C menunjukkan adanya efek samping pada studi janin hewan percobaan atau teratogenik dan tidak ada studi terkontrol pada ibu hamil.Obat dalam kategori ini hanya boleh diberikan kepada ibu hamil jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari risiko yang mungkin terjadi pada janin. Contohnya: Asam mefenamat dan Omeprazole Lacy, et al., 2008. d. Kategori D Obat pada kategori D menunjukkan adanya risiko terhadap janin, tetapi manfaat obat pada ibu hamil dapat dipertimbangkan misalnya terjadi situasi yang dapat mengancam ibu hamil, dimana obat lain tidak dapat digunakan atau tidak efektif. Contohnya: Asetosal Lacy, et al., 2008. e. Kategori X Obat kategori X menunjukkan bahwa pada studi hewan percobaan atau manusia telah memperlihatkanadanya kelainan janin abnormalitas atau terbukti berisiko terhadap janin.Risiko penggunaan obat pada wanita hamil lebih besar dari Universitas Sumatera Utara 12 manfaat yang diperoleh.Obat kategori X merupakan kontraindikasi bagi wanita hamil. Contohnya: Simvastatin Lacy, et al., 2008. 2.4Kondisi Khusus Pada Ibu Hamil Penggunaan obat-obatan pada masa kehamilan merupakan salah satu masalah pengobatan yang penting dijadikan perhatian, sebab pada masa kehamilan banyak sistem metabolik yang berubah seperti halnyakondisi klinis “tertentu” saat masa kehamilan.Banhidy, 2005. Janin membutuhkan asupan gizi dan kondisi rahim yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya.Hal tersebut hanya bisa diperoleh bila kondisi ibu juga baik.Wanita hamil yang berada dalam kondisi sakit bila tidak segera ditangani dapat berisiko buruk pada janin. Berikut contoh kasus yang dapat menjadi pertimbangan: 1. Diabetes gestasional Diabetes gestasional merupakan kasus umum yang terjadi pada wanita hamil akibat perubahan hormonal dan metabolik tubuh.Kasus ini biasa terjadi pada 24 minggu kehamilan. Apabila kadar gula darah tidak dikontrol dengan baik maka akan sangat berisiko pada ibu hamil maupun janin yang disebut diabetic embriopati Nielsen, 2005. 2. Asma Wanita hamil yang mengidap asma memerlukan pengobatan yangtepat untuk mencegah semakin buruknya risiko asma, sehingga dapat menyebabkan hipoksemia pada ibu yang tentunya dapat berefek pada oksigenasi janin yang tidak adekuat Subijanto, 2008. Universitas Sumatera Utara 13 Kortikosteroid yang berfungsi sebagai bronkodilator diperlukan sebagai upaya pengatasan asma.Belum ada laporan kejadian malformasi kongenital akibat penggunaan kortikosteroid inhalasi.Kortikosteroid oral selama kehamilan meningkatkan risiko preeklampsia, kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah, karena dapat mempengaruhi serangan asma berat bagi ibu dan janin.Penggunaan kortikosteroid oral tetap diindikasikan secara klinis selama kehamilan jika dibutuhkan Nelson, 2001. 3. Pre-eklampsia Pre-eklampsia adalah penyakit dengan tanda-tanda edema, hipertensi dan proteinuria yang timbul pada masa kehamilan.Penyakit ini terjadi pada trimester ketiga kehamilan tetapi bisa terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa.Pre-eklampsia yang terjadi pada ibu hamil dapat menjadi eklampsia yaitu dengan tambahan gejala kejang dan diikuti dengan koma Prawiroharjo, 2010. Preeklampsia menyebabkan perubahan anatomi-patologik yang terjadi pada plasenta dan uterus yaitu cairan darah ke uterus menurun dan menyebabkan gangguan pada plasenta sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin karena kekurangan oksigen dan berisiko pada janin. Plasenta yang tidak baik akan berdampak pada gangguan pertumbuhan janin sehingga berat badan janin yang dilahirkan rendah. Pre-eklampsia juga dapat menyebabkan peningkatan tonus uterus dan kepekaannya terhadap rangsang sehingga terjadi kelahiran prematur Prawiroharjo, 2010. Universitas Sumatera Utara 14 2.5 Penggunaan Obat Pada Masa Kehamilan 2.5.1 Tujuan Penggunaan Obat Pada Ibu Hamil

Dokumen yang terkait

Profil Penggunaan Obat Anti Diare Pada Pasien Anak Rawat Rawat Jalan Di Rumah Sakit Haji Medan Periode Januari 2012 - Juni 2012

42 227 58

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU SIDAWANGI JAWA BARAT PERIODE JANUARI - JUNI 2015

0 6 14

Kajian interaksi obat pada peresepan pasien tuberkulosis di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Nugroho Yogyakarta periode Januari 2015-Juni 2016.

0 0 50

KESESUAIANPENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA PERIODE JANUARI-MARET 2015.

0 0 17

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari 2015 – Desember 2015

0 0 14

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari 2015 – Desember 2015

0 0 2

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari 2015 – Desember 2015

0 0 6

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari 2015 – Desember 2015

0 0 13

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari 2015 – Desember 2015

0 2 3

Profil Penggunaan Obat Pada Pasien Ibu Hamil di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan Periode Januari 2015 – Desember 2015

0 1 35