5.4 Distribusi Proporsi Berat Bayi Lahir Berdasarkan Riwayat Penyakit Ibu
Proporsi berat bayi lahir berdasarkan riwayat penyakit ibu di RSIA Sri Ratu Medan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 5.4 Diagram Bar Proporsi Berat Bayi Lahir Berdasarkan Riwayat Penyakit Ibu di RSIA Sri Ratu Medan tahun 2014
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 5.4 ibu yang memiliki riwayat penyakit dan melahirkan bayi BBLR sebanyak 50 sedangkan yang melahirkan bayi BBLN 50. Ibu yang
tidak memiliki riwayat penyakit lebih banyak melahirkan bayi BBLN yaitu sebanyak 73,8 sedangkan ibu yang melahirkan bayi BBLR sebanyak 26,2.
Kesehatan dan pertumbuhan janin dipengaruhi oleh kesehatan ibu.. Bila ibu mempunyai penyakit yang berlangsung lama atau merugikan kehamilannya, maka
kesehatan dan kehidupan janin pun terancam Kemenkes RI, 2011. Nilai p = 0,032 p 0,05 artinya ada hubungan antara riwayat penyakit ibu
dengan BBLR. Nilai PR diperoleh 1,909 artinya riwayat penyakit ibu dapat menjadi faktor risiko kejadian BBLR. Hal ini sesuai dengan penelitian Sulistiani, 2014 di
wilayah kerja Puskesmas Kota Tangerang Selatan yang menyatakan bahwa riwayat penyakit ibu merupakan salah satu faktor risiko terhadap kejadian BBLR Berdasarkan
data yang diperoleh, riwayat penyakit yang diderita oleh ibu di RSIA Sri Ratu Medan antara lain diabetes, TB Paru, dan hipertensi. Penanganan ataupun pengobatan yang
tidak sempurna selama menderita penyakit ini diduga mempengaruhi kondisi kehamilan ibu sehingga bayi yang dilahirkan mengalami BBLR.
5.5 Distribusi Proporsi Berat Bayi Lahir Berdasarkan Paritas
Proporsi berat bayi lahir berdasarkan paritas di RSIA Sri Ratu Medan tahun 2014 dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.5 Diagram Bar Proporsi Berat Bayi Lahir Berdasarkan Paritas di RSIA Sri Ratu Medan tahun 2014
Berdasarkan Gambar 5.5 ibu yang berada pada kelompok jumlah paritas ≤ 3
lebih banyak melahirkan bayi BBLN yaitu sebanyak 68,2 sedangkan ibu yang melahirkan bayi BBLR sebanyak 31,8. Ibu yang berada pada kelompok jumlah
paritas 3 juga lebih banyak melahirkan bayi BBLN yaitu sebanyak 71,4 sedangkan ibu yang melahirkan bayi BBLR sebanyak 28,6.
Universitas Sumatera Utara
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut maternal. Paritas yang tinggi akan berdampak pada timbulnya berbagai masalah kesehatan baik
ibu maupun bayi yang dilahirkan. Salah satu dampak kesehatan yang mungkin timbul dari paritas yang tinggi adalah BBLR. Jumlah anak lebih dari 4 dapat menimbulkan
gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan rahim biasanya sudah lemah Dciems,
2010. Nilai p = 0,778 p 0,05 artinya tidak ada hubungan antara paritas dengan
kejadian BBLR. Hal ini sesuai dengan penelitian Salawati, 2012 yang menyatakan
bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan bayi BBLR di RSUDZA Banda Aceh. Meskipun penelitian Joeharno, 2006 menunjukan bahwa
paritas merupakan faktor resiko yang signifikan terhadap kejadian BBLR sehinga ibu dengan paritas lebih dari 3 anak beresiko 2,4 kali untuk melahirkan bayi dengan
BBLR, namun kejadian BBLR dapat dipengaruhi oleh faktor lain. Sekalipun ibu berada pada kelompok paritas yang aman, perlakuan ibu dapat menjaga
kehamilannya juga dapat mempengaruhi berat bayi yang akan dilahirkan. Nilai PR diperoleh 1,112 artinya jumlah paritas dapat menjadi faktor risiko kejadian BBLR
5.6 Distribusi Proporsi Berat Bayi Lahir Berdasarkan Jarak Kehamilan