3. Ibu menderita penyakit kronis penyakit jantung sianosis, infeksi infeksi saluran
kemih, malaria kronik 4.
Ibu hamil yang merokok dan penyalahgunaan obat
2.4 Patogenesis
Bayi lahir prematur yang BBLR-nya sesuai dengan umur kehamilan pretermnya biasanya dihubungkan dengan keadaan medis dimana terdapat
ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan janin inkompeten cervixpremature dilatation, gangguan pada perjalanan kehamilan, pelepasan plasenta, atau
rangsangan tidak pasti yang menimbulkan kontraksi efektif pada uterus sebelum kehamilan mencapai umur cukup bulan Wiknyosastro, 2007.
Dismaturitas dihubungkan dengan keadaan medik yang mengganggu sirkulasi dan efisiensi plasenta, pertumbuhan dan perkembangan janin, atau kesehatan umum
dan nutrisi ibu. Dismaturitas merupakan respon janin normal terhadap kehilangan nutrisi atau oksigen sehingga masalahnya bukan pada dismaturitasnya tetapi pada
resiko malnutrisi dan hipoksia yang terus menerus. Serupa halnya dengan beberapa kelahiran preterm yang menandakan perlunya persalinan cepat karena lingkungan
intrauteri berpotensi merugikan Wiknyosastro, 2007.
2.5 Epidemiologi BBLR 2.5.1 Distribusi Frekuensi Kejadian BBLR
Menurut WHO, 2010 prevalensi bayi berat lahir rendah BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3-38 dan lebih sering
Universitas Sumatera Utara
terjadi di negara-negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90 kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka
kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.
Laporan Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa kejadian BBLR di Indonesia memiliki prevalensi sebesar 10,2. Persentase BBLR
tertinggi terdapat di provinsi Sulawesi Tengah 16,8 dan terendah di Sumatera Utara 7,2.
Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 menunjukkan kabupatenkota dengan presentase BBLR tertinggi adalah Kabupaten Nias Barat
sebesar 24,00 dan presentase terendah adalah Kota Padang Sidempuan, Kota Gunungsitoli, dan Kabupaten Nias Utara sebesar 0. Kota Medan sendiri memiliki
presentase sebesar 0,30.
2.5.2 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR
Faktor risiko kejadian BBLR di Indonesia menurut Depkes RI, 2009 yaitu umur ibu hamil 20 tahun atau 35 tahun, jarak kehamilan terlalu pendek, ibu
mempunyai riwayat BBLR sebelumnya, pekerjaan fisik yang berat, pekerjaan fisik selama beberapa jam tanpa istirahat, sosial ekonomi rendah, kekurangan gizi,
kebiasaan merokok, konsumsi obat-obatan terlarang dan alkohol, anemia, pre eklampsi atau hipertensi, infeksi selama kehamilan, kehamilan ganda, bayi dengan
cacat bawaan, dan infeksi selama dalam kandungan.
Universitas Sumatera Utara
a. Umur Ibu
Umur ibu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kejadian bayi dengan BBLR, dimana angka kejadian tertinggi BBLR adalah pada usia di bawah 20
tahun dan pada multigravida yang jarak antara kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendah adalah pada usia ibu antara 26-30 tahun Hasan, dkk, 2006.
Menurut Depkes 2001 dalam Mulyaningrum 2009 pada ibu hamil dengan umur 20 tahun, rahim dan panggul sering kali belum tumbuh mencapai ukuran
dewasa. Akibatnya ibu hamil pada umur itu mungkin mengalami persalinan lamamacet atau gangguan lainnya karena ketidaksiapan ibu untuk menerima tugas
dan tanggung jawabnya sebagai orangtua. Sedangkan pada umur 35 tahun, kesehatan ibu sudah menurun, akibatnya ibu hamil pada umur itu mempunyai
kemungkinan besar untuk mempunyai anak cacat, persalinan lama dan pendarahan. Kehamilan pada masa remaja umur 20 tahun menimbulkan tantangan bagi
remaja itu sendiri dan bagi janin yang dikandungnya yang berhubungan dengan meningkatnya risiko terhadap komplikasi kehamilan dan luaran perinatal yang buruk
seperti preeklamsi, berat lahir janin rendah dan prematuritas. Kehamilan pada umur remaja berdampak pada pertumbuhan yang kurang optimal karena kebutuhan gizi
pada masa tumbuh kembang remaja sangat dibutuhkan oleh tubuhnya sendiri Simbolon Aini, 2013.
Kehamilan 35 tahun juga tidak dianjurkan dan sangat berbahaya. Mengingat mulai umur ini sering muncul penyakit seperti hipertensi, tumor jinak peranakan, atau
Universitas Sumatera Utara
penyakit degeneratif pada persendian tulang belakang dan panggul. Kesulitan lain kehamilan 35 tahun ini yakni bila ibu ternyata mengidap penyakit seperti di atas
yang ditakutkan adalah bayi lahir dengan membawa kelainan. Dalam proses persalinan sendiri, kehamilan di umur lebih ini akan menghadapi kesulitan akibat
lemahnya kontraksi rahim serta sering timbul kelainan pada tulang panggul tengah Setianingrum, 2005.
b. Pendidikan