Definisi Bayi Berat Lahir Rendah BBLR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Bayi Berat Lahir Rendah BBLR

Definisi bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR adalah apabila berat badannya kurang dari 2500 gram Manuaba, 2007. Sebelum tahun 1961, defenisi BBLR didasarkan pada berat badan atau umur kehamilan, yaitu kurang dari 37 minggu, yang dianggap sebagi bayi prematur. Ternyata tidak semua bayi dengan berat badan lahir rendah bermasalah sebagai prematur, tetapi terdapat beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Berat badan lahir rendah, sesuai dengan umur kehamilannya, menurut perhitungan hari pertama haid terakhir. 2. Bayi dengan ukuran kecil masa kehamilan KMK, artinya bayi yang berat badannya kurang dari persentil ke-10 dari berat sesungguhnya yang harus dicapai, menurut umur kehamilannya. 3. Atau berat badan lahir rendah ini disebabkan oleh kombinasi keduanya, artinya: a. Umur hamilnya belum waktunya untuk lahir. b. Tumbuh kembang intrauteri mengalami gangguan sehingga terjadi kecil untuk masa kehamilannya. World Health Organization WHO pada tahun 1961 menyatakan bahwa semua bayi baru lahir yang berat badannya kurang atau sama dengan 2500 gram Universitas Sumatera Utara disebut low birth weight infant bayi berat badan lahir rendah, BBLR. Definisi WHO tersebut dapat disimpulkan secara ringkas sebagai bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang atau sama dengan 2500 gram Surasmi, 2003. BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. BBLR ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram sampai dengan 2.499 gram Prawirohardjo, 2006. Bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian karena: 1. Mungkin terdapat penyakit maternal dan fetal sebagai faktor yang diduga sehingga masih dapat mengurangi kejadian BBLR. 2. Bahwa bayi dengan BBLR, mempunyai resiko mortalitas dan morbiditas yang tinggi. 3. Dan psikologis dan neurologis setelah hidup dan akan menjadi masalah baru dalam lingkungan keluarganya. 4. Masih ada peluang untuk memberikan terapi sehingga upaya melakukannya dapat dilakukan. 5. Bahwa diagnosa dugaan akan terjadi kelahiran dengan BBLR cukup sulit bahkan sangat perlu menggunakan alat canggih. Universitas Sumatera Utara

2.2 Klasifikasi BBLR