Pendidikan Pekerjaan TINJAUAN PUSTAKA

penyakit degeneratif pada persendian tulang belakang dan panggul. Kesulitan lain kehamilan 35 tahun ini yakni bila ibu ternyata mengidap penyakit seperti di atas yang ditakutkan adalah bayi lahir dengan membawa kelainan. Dalam proses persalinan sendiri, kehamilan di umur lebih ini akan menghadapi kesulitan akibat lemahnya kontraksi rahim serta sering timbul kelainan pada tulang panggul tengah Setianingrum, 2005.

b. Pendidikan

Tingkat pendidikan ibu menggambarkan pengetahuan kesehatan. Seseorang yang memiliki pendidikan tinggi mempunyai kemungkinan pengetahuan tentang kesehatan yang juga tinggi karena informasi yang didapatkan tentang kesehatan lebih banyak dibandingkan dengan yang berpendidikan rendah. Sebaliknya pendidikan yang kurang menghambat perkembangan seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal Notoadmojo, 2007. Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu, semakin tinggi pula pengetahuan kesehatan. Pendidikan yang tinggi memudahkan seseorang menerima informasi lebih banyak dibandingkan dengan pendidikan rendah. Pengetahuan kesehatan yang tinggi menunjang perilaku hidup sehat dalam pemenuhan gizi ibu selama kehamilan Festy, 2009. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliva, dkk 2009 menunjukkan bahwa ibu yang berpendidikan rendah memiliki rata-rata berat lahir bayi lebih rendah daripada ibu yang berpendidikan tinggi, dalam hal ini pendidikan sangat besar pengaruhnya Universitas Sumatera Utara terhadap pengetahuan ibu yang berkaitan dengan perawatan selama hamil, melahirkan dan setelah melahirkan. Tinggi rendahnya taraf pendidikan seseorang akan mendukung dan memberi peluang terhadap daya serap ilmu pengetahuan dan keinginan serta kemauan untuk mengetahui setiap hal yang berkaitan dengan kehamilan.

c. Pekerjaan

Benerjee 2009 dalam Sujoso 2011 mengemukakan bahwa wanita bekerja yang sedang hamil membutuhkan perlindungan khusus. Perlindungan ini diperlukan karena beberapa alasan. Pertama, pada fase perkembangan embrio lebih rentan terhadap agen toksik dibandingkan dengan ibu yang terpapar. Kedua, pada beberapa jenis pekerjaan dirasa kurang sesuai dikerjakan oleh wanita. Ketiga, kehamilan mungkin menurunkan kapasitas kemampuan menangani masalah pekerjaan. Keempat, wanita cenderung kurang memperhatikan dirinya dibandingkan pria. Substansi bahaya di tempat kerja dapat masuk pada pekerja melalui 3 cara yaitu pernafasan, kontak melalui kulit dan melalui pencernaan. Wanita pekerja yang sedang hamil harus lebih berhati-hati mengenai bahaya pada kesehatan reproduksi. Beberapa bahan kimia dapat beredar di dalam darah ibu, melalui plasenta dan mengjangkau perkembangan janin. Agen berbahaya lainnya yaitu agen biologi seperti bakteri, virus, cacing dapat mempengaruhi secara keseluruhan pada kesehatan wanita dan mengurangi transport makanan ke janin sehingga menyebabkan BBLR Sujoso, 2011. Universitas Sumatera Utara Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yuliva, dkk 2009 menunjukkan bahwa rata-rata berat lahir bayi berdasarkan jenis pekerjaan dengan aktivitas berat pada kelompok ibu pekerja lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata berat lahir bayi ibu tidak bekerja dengan aktivitas berat. Seorang wanita yang bekerja apabila mengalami stress terutama pada saat hamil secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku wanita tersebut terhadap kehamilannya, misalnya dalam melakukan perawatan kehamilan. Wanita hamil yang berada dalam keadaan stres akan mempengaruhi perilakunya dalam hal pemenuhan intake nutrisi untuk diri dan janin yang dikandungnya. Nafsu makan yang berkurang menyebabkan intake nutrisi juga berkurang sehingga terjadi gangguan pada sirkulasi darah dari ibu ke janin melalui plasenta. Hal ini dapat mempengaruhi berat lahir bayi yang akan dilahirkan. Penelitian yang dilakukan oleh Trihardiani 2011 menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil ibu yang bekerja. Masyarakat cenderung memiliki persepsi bahwa suami merupakan tulang punggung keluarga yang berkewajiban mencari nafkah dengan bekerja di luar rumah. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa status pekerjaan tidak memiliki hubungan terhadap berat badan lahir. Hal ini dapat terjadi karena sebagian besar subjek tidak bekerja dan juga ada kemungkinan dikarenakan sebagian besar ibu yang bekerja memiliki pekerjaan yang tidak membahayakan kesehatan janin, selain itu ibu yang bekerja memiliki pendidikan tinggi sehingga mereka dapat mengurangi faktor risiko dari pekerjaan mereka dengan melakukan pencegahan secara dini. Universitas Sumatera Utara

d. Riwayat Penyakit Ibu