Teori Fisher Teori Suku Bunga 1.

2.5.3. Teori Suku Bunga 1.

Teori Klasik Bunga adalah harga dari penggunaan loanable funds, terjemahan langsung dari istilah tersebut adalah dana yang tersedia untuk dipinjamkan atau disebut dana investasi sebab menurut teori klasik, bunga adalah harga – harga yang terjadi di pasar dana investasi dan pada dasarnya bunga merupakan keuntungan dari sebuah investasi. Dalam suatu periode ada anggota masyarakat yang menerima pendapatan melebihi apa yang mereka perlukan untuk konsumsinya selama periode tersebut. Mereka ini adalah kelompok penabung. Bersama – sama jumlah seluruh tabungan mereka membentuk penawan akan loanable funds. Dilain pihak, dalam periode yang sama ada anggota masyarakat yang membutuhkan dana, mungkin mereka ingin mengkonsumsi lebih dari pendapatan yang diterima selama periode tertentu. Dengan kata lain, mereka digolongkan pengusaha yang membutuhkan dana untuk operasi perluasan usahanya. Mereka ini adalah investor. Jumlah dari kebutuhan mereka akan dana membentuk permintaan akan loanable funds selanjutnya para penabung dan para investor akan bertemu dipasar loanable funds, dan dari proses tawar menawar antara mereka akhirnya akan dihasilkan kesepakatan.

2. Teori Fisher

Bunga merupakan harga dari penggunaan loanable funds. Apabila diterjemahkan langsung dari istilah tersebut, maka artinya adalah dana yang tersedia untuk dipinjamkan. Terjemahan bebasnya dapat digunakan istilah “dana investasi”, sebab menurut teori klasik suku bunga adalah harga yang terjadi dipasar dana investasi. Fisher menganalisis penentuan tingkat suku bunga dalam perekonomian dengan mengkaji alasan orang menabung uangnya dan alasan orang lain meminjam Universitas Sumatera Utara uang. Diasumsikan bahwa perekonomian berada pada tingkat perekonomian sederhana dimana perekonomian hanya digerakkan oleh pelaku ekonomi terdiri dari masyarakat yang melakukan konsumsi dan menabungkan penghasilan berjalan mereka sebagai sisa dari konsumsi yang mereka lakukan, perusahan – perusahan yang meminjam pengahasilan yang tidak dikonsumsi tersebut dan melakukan investasi, pasar tempat para penabung memberikan sumber daya kepada para peminjam dan proyek – proyek tempat perusahaan menyalurk pinjaman yang dilakukannya untuk berinvestasi. Ada beberapa yang akan mendorong seseorang untuk menabung atau meminjam dana yaitu :  Time Preference Marjinal rate of time preference merupakan kemauan untuk menukarkan konsumsi sekarang dengan konsumsi dimasa yang akan datang. Time preference berbeda pada setiap individu. Sebagian orang mungkin akan mengambil keputusan untuk mengurangi konsumsinya dan menyimpannya dalam bentuk tabungan hanya karena peningkatan dimasa mendatang. Sedangkan sebagian yang lain tidak mengambil keputusan demikian karena peningkatan konsumsi yang akan diperolehnya dimasa mendatang dirasa masih terlalu kecil, sehingga mereka lebih memilih menikmati pendapatan berjalannya saat ini juga.  Penghasilan Yang Diperoleh Secara umum, semakin tinggi penghasilan berjalan seseorang akan semakin tinggi pula tabungan yang akan dilakukannya, walaupun individu yang memiliki tingkat penghasilan yang sama mungkin memiliki time preference yang berbeda – beda. Universitas Sumatera Utara  Tingkat bunga atau balas jasa Bunga adalah harga dari pinjaman yang dibayar oleh si peminjam atas pinjaman yang ia peroleh. Bunga inilah yang akan meningkatkan konsumsi dimasa yang akan datang. Jika suku bunga meningkat, masyarakat akan lebih beruntung bila menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan sehingga tingkat tabungan akan meningkat, terlepas dari rate of time preference. Sebaliknya masyarakat akan mengurangi tabungannya apabila suku bunga diturunkan karena mereka akan mempertimbangkan pengurangan keuntungan yang akan diterima akibat penurunan suku bunga tersebut. Bunga tabungan diperoleh melalui penghasilan atas bunga pinjaman yang diberikan oleh peminjam atas pinjaman dana tabungan tersebut. Tabungan tidak akan memperoleh balas jasa bunga apabila tidak ada permintaan pinjaman. Tabungan total merupakan total dari pinjaman yang ditawarkan yaitu jumalah dari tabungan setiap individu yang merupakn fungsi positif dari suku bunga. Hubunga tersebut digambarkan sebagai kurva penawaran yang bergerak ke atas yang menghubungkan jumlah tabungan atau investasi pada garis horizontal dengan suku bunga pada garis vertikalnya. Gambar 2.4 Equilibrium di Pasar Tabungan Universitas Sumatera Utara Untuk merangsang minat masyarakat untuk menabung, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, maka harus dilakukan peningkatan suku bunga. Hal ini berarti semkin tinggi suku bunga maka akan semakin besar penawaran untuk menabung. Sedangkan permintaan untuk melakukan investasi akan semakin berkurang disebabkan oleh semakin besarnya bunga yang harus diberikan sehingga biaya untuk melakukan investasi dirasa semakin besar. Equilibrium dipasar Suku bunga yang equilibrium di tentukan oleh interaksi antara fungsi permintaan sebagai biaya bagi peminjam dan balas jasa bagi yang meminjamkan maka suku bunga harus mencapai titik dimana total penawaran tabungan sama dengan total permintaan investasi. Teori fisher menekankan bahwa tingkat suku bunga dan investasi jangka panjang tergantung pada kecenderungan untuk menabung dari masyarakat dan perkembangan teknologi. Gambar 2.5 Pergeseran Equilibriun di Pasar Tabungan Dari kurva diatas dapat dilihat bahwa pada keadaan ekuilibrium dimana permintaan dan penawaran investasi tabungan berada pada titik E, sedangkan pada tingkat suku bunga berada pada titik i. Pada kondisi menguntungkan seperti yang Universitas Sumatera Utara telah diterangkan sebelumnya, permintaan perusahaan untuk berinvestasi akan semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan oleh pergeseran permintaan dari titik D ke D yang berarti peningkatan investasi sebesar E – E1 dan kenaikan tingkat suku bunga pada titik i 1 . Sebaliknya apabila minat menabung masyarakat meningkat akibat peningkatan marjinal rate of time preference, maka akan menurunkan tingkat suku bunga artinya semakin banyak orang yang ingin menabung suply tabungan meningkat, maka harga bunga tabungan akan semakin rendah dimana faktor lainnya tidak berubah. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan penawaran yang akan menggser kurva penawaran ke sebelah kanan S-S sehingga penawaran akan bergeser ke titik E2. Peningkatan penawaran pinjaman menyebabakan penurunan suku bunga ke titik i 2 .

3. Teori Keynes